Kanker payudara adalah kanker paling umum di kalangan wanita di Indonesia. Dengan meningkatnya kesadaran dan kemajuan teknologi medis, semakin banyak wanita yang mengambil langkah proaktif untuk memahami dan mengelola risiko mereka. Dalam artikel ini, kami akan menjawab lima pertanyaan umum tentang pemeriksaan kanker payudara di Singapura untuk membantu Anda tetap terinformasi dan memiliki persiapan.
1. Apa Saja Faktor Risiko Kanker Payudara?
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara adalah:
- Usia – Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita di atas 50 tahun.
- Riwayat Keluarga – Riwayat kanker payudara dalam keluarga, terutama pada kerabat tingkat pertama, dapat secara signifikan meningkatkan risiko.
- Mutasi Genetik – Mutasi pada gen seperti BRCA1 dan BRCA2.
- Gaya Hidup – Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tinggi lemak jenuh.
- Riwayat Reproduksi – Menstruasi dini (sebelum usia 12), menopause terlambat (setelah usia 55), melahirkan anak di usia lebih tua, atau tidak memiliki anak sama sekali. Memahami faktor-faktor risiko ini dapat membantu dalam mengambil langkah pencegahan dan mencari pemeriksaan dini.
2. Apa Saja Gejala Kanker Payudara?
Deteksi dini kanker payudara sering kali menghasilkan hasil yang lebih baik. Gejala utama yang harus diwaspadai termasuk:
- Benjolan atau penebalan yang menetap di payudara atau area ketiak.
- Puting yang tiba-tiba masuk ke dalam (retraksi).
- Perubahan warna atau tekstur kulit di payudara, areola, atau puting.
- Cairan berdarah dari puting.
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara. Jika Anda melihat salah satu dari gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
3. Bagaimana Kanker Payudara Didiagnosis di Singapura?
Di Singapura, diagnosis kanker payudara melibatkan beberapa langkah:
- Pemeriksaan Diri – Pemeriksaan diri secara teratur untuk mendeteksi perubahan yang tidak biasa.
- Pemeriksaan Klinis – Dilakukan oleh profesional kesehatan selama pemeriksaan rutin.
- Mamografi – Pemeriksaan X-ray pada payudara, disarankan setahun sekali bagi wanita berusia 40 tahun ke atas.
- Ultrasonografi (USG) – Digunakan untuk mengevaluasi kelainan yang ditemukan selama mamografi.
- Biopsi – Jika ditemukan kelainan, biopsi dilakukan untuk menentukan apakah kelainan tersebut bersifat kanker.
4. Apa Saja Pilihan Pengobatan yang Tersedia di Singapura?
Pengobatan kanker payudara di Singapura disesuaikan dengan kondisi individu dan tergantung pada stadium kanker, jenis, dan faktor lainnya. Beberapa pengobatan umum meliputi:
- Operasi – Pengangkatan tumor (lumpektomi) atau pengangkatan seluruh payudara (mastektomi).
- Terapi Radiasi – Menggunakan sinar energi tinggi untuk menargetkan dan membunuh sel kanker.
- Kemoterapi – Menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker, biasanya diberikan secara intravena.
- Terapi Hormon – Untuk kanker yang sensitif terhadap hormon.
- Terapi Target – Menggunakan obat-obatan yang menargetkan karakteristik spesifik sel kanker.
5. Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Kanker Payudara?
Meskipun beberapa faktor risiko seperti usia dan genetika tidak dapat diubah, mengadopsi gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko:
- Jaga Berat Badan Sehat – Kegemukan meningkatkan risiko kanker payudara, terutama setelah menopause.
- Berolahraga Secara Teratur – Usahakan minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang atau 75 menit aktivitas berat setiap minggu.
- Batasi Konsumsi Alkohol – Konsumsi alkohol terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Pola Makan Sehat – Fokus pada diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian serta batasi lemak jenuh dan makanan olahan.
- Pemeriksaan Rutin – Deteksi dini melalui mamografi dan pemeriksaan klinis secara teratur dapat secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan.
Hubungi Kami
Untuk informasi lebih lanjut atau untuk menjadwalkan pemeriksaan kanker payudara di Singapura, hubungi kami melalui tombol di bawah ini.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.