Jangan Abaikan Gagal Ginjal! Kenali Penyebab & Pengobatannya

Gagal ginjal adalah kondisi di mana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi organ lain dalam tubuh.

Penyakit Gagal Ginjal di Indonesia

Prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencapai 0,38% atau 3,8 orang per 1.000 penduduk, dengan sekitar 60% penderita harus menjalani dialisis. Jika dibandingkan dengan data PERNEFRI 2006, prevalensi PGK sebelumnya lebih tinggi, yaitu 12,5%.

Provinsi dengan prevalensi PGK tertinggi adalah Kalimantan Utara (0,64%), sedangkan yang terendah adalah Sulawesi Barat (0,18%). Perbedaan angka ini menunjukkan adanya variasi faktor risiko dan akses layanan kesehatan di berbagai wilayah Indonesia.

Apa Penyebab Penyakit Gagal Ginjal?

Penyakit ginjal kronis (PGK) di Indonesia memiliki beberapa penyebab utama, dengan faktor risiko tertinggi berasal dari hipertensi dan diabetes. Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) 2020, sebagian besar pasien yang menjalani dialisis mengalami PGK akibat kondisi berikut:

• penyakit ginjal akibat hipertensi: 35% kasus
• nefropati diabetik (komplikasi dari diabetes): 29% kasus
• glomerulopati primer: 8% kasus
• penyebab lain yang tidak diketahui: 16% kasus

Pada anak-anak, penyebab PGK umumnya berbeda dengan orang dewasa dan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor bawaan. Beberapa faktor utama yang menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik Tahap Akhir (PGTA) pada anak adalah:

• kelainan kongenital ginjal dan saluran kemih (misalnya obstruksi uropati, refluks vesikoureter, displasia ginjal): 37%
• kelainan glomerular (misalnya sindrom nefrotik dan glomerulonefritis): 27%
• penyakit ginjal kistik herediter: 5%
• penyebab lainnya: 31%

Jenis Gagal Ginjal

Jenis penyakit ini terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Berikut penjelasannya:

Gagal Ginjal Akut (GGA)

Terjadi mendadak akibat infeksi, cedera, atau gangguan aliran darah ke ginjal. Bisa pulih jika ditangani cepat, tetapi bisa berakibat fatal tanpa perawatan. Sekitar 12–15% pasien memerlukan dialisis jangka panjang.

Gagal Ginjal Kronis (PGK)

Berkembang perlahan akibat diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung. Ginjal semakin melemah seiring waktu, dan faktor genetik juga bisa berperan.

Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Banyak orang tidak menyadari masalah ginjal hingga mencapai tahap lanjut karena awalnya tidak menimbulkan keluhan. Gejala yang muncul biasanya terbagi dalam beberapa kategori berikut:

1. Perubahan pada Urin

• jarang atau tidak bisa buang air kecil

2. Gangguan Kulit dan Energi

• kulit gatal atau kering
• mudah lelah dan sulit fokus

3. Pembengkakan dan Nyeri

• bengkak di tangan, kaki, atau pergelangan
• kram otot dan nyeri

4. Gangguan Pernapasan dan Pencernaan

• sesak napas
• mual, muntah, dan hilang nafsu makan

5. Gangguan Tidur

• sulit tidur

Metode Pengobatan Penyakit Gagal Ginjal

Ada tiga pilihan pengobatan utama yang dapat membantu menyaring darah dan menggantikan sebagian fungsi ginjal. 

1. Dialisis

Dialisis membantu menyaring darah. Prosedur ini terbagi menjadi dua jenis.

• Hemodialisis: Proses penyaringan darah menggunakan mesin di luar tubuh untuk membuang zat sisa.
• Dialisis peritoneal: Menggunakan lapisan dalam perut sebagai penyaring alami untuk membersihkan darah dari dalam tubuh.

2. Transplantasi Ginjal

Prosedur pembedahan untuk menanamkan ginjal sehat dari donor (baik yang masih hidup maupun telah meninggal) guna menggantikan fungsi ginjal yang rusak.

3. Manajemen Konservatif

Pendekatan tanpa dialisis atau transplantasi, yang berfokus pada pengelolaan gejala dan menjaga fungsi ginjal serta kualitas hidup selama mungkin. Metode ini fokus pada perawatan tanpa menggantikan fungsi ginjal dan tidak bisa menyembuhkan ginjal, tetapi dapat membantu Anda merasa lebih baik.