fbpx
Kanker - Umum Kondisi Medis Penyakit Kanker

Kanker : Pengertian, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

apa itu kanker
STD

Kanker adalah sebuah penyakit yang terjadi ketika sel-sel di dalam tubuh mulai tumbuh secara tidak terkendali. Sel-sel ini dapat berasal dari hampir setiap jenis jaringan atau organ tubuh.

Sel kanker tumbuh dari nutrisi tubuh dan membelah diri lebih cepat dibandingkan sel normal. Sel kanker seperti tanaman benalu yang menempel di tanaman inang dan tumbuh dengan cara menyedot nutrisinya.

Berbeda dengan sel yang normal atau sehat yang membelah diri dalam cara yang terkontrol untuk mengganti sel yang rusak atau mati demi membantu tubuh memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi yang sehat.

Perbedaan sel kanker dan sel normal lainnya bisa dilihat dari beberapa poin berikut.

  • Sel normal akan mati sendiri jika mereka sudah rusak. Ini seperti daun yang jatuh dari pohon saat sudah kering. Tapi sel kanker berusaha untuk tetap hidup, bahkan saat sudah rusak.
  • Sel normal biasanya tetap di satu tempat, sedangkan sel kanker bisa berpindah dan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Bayangkan ini seperti serangga yang bisa berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain di rumah dan membuat masalah di mana-mana.
  • Karena sel kanker tumbuh dengan cepat dan bisa berpindah, mereka bisa merusak organ dan fungsi tubuh yang normal. Ini seperti mesin yang rusak dan membuat seluruh sistem tidak berfungsi dengan baik.

Pada dasarnya, pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada sel kanker dinilai sebagai anomali. Sel-sel yang tumbuh itu kemudian membentuk massa yang disebut tumor. Meski perlu diketahui juga bahwa tidak semua tumor adalah kanker karena ada yang bersifat jinak (benign) dan ganas (kanker atau malignant).

Dalam kasus kanker, sel-sel ganas bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah atau sistem limfatik. Proses ini disebut metastasis. Tergantung pada jenisnya, penyakit kanker bisa berkembang sangat cepat atau lambat.

Pengobatan kanker biasanya melibatkan kombinasi dari operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Terapi target dan imunoterapi juga menjadi opsi pengobatan yang semakin populer. Dukungan psikologis dan perawatan paliatif dinilai penting juga dalam mengelola gejala dan efek samping dari pengobatan.

Penting untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker sedini mungkin untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu, pemeriksaan dan skrining kanker secara rutin sangat disarankan, terutama jika kamu memiliki faktor risiko, seperti riwayat keluarga atau sering terpapar zat-zat karsinogenik.

Jumlah penderita kanker di dunia

Jumlah kematian penderita kanker di dunia menurut data WHO 2018 diperkirakan mencapai 9,6 juta. Angka ini menjadikannya sebagai jumlah kematian tertinggi kedua secara global.

Sedangkan di Indonesia, jumlah pengidap kanker menurut data Globocan 2020 diperkirakan mencapai 396.914 orang, yaitu 183.368 pengidap pria dan 213.546 pengidap wanita.

Pengidap pria didominasi oleh penyakit kanker paru-paru sebanyak 25.943 (14,1%) dan pengidap wanita didominasi kanker payudara sebanyak 65.858 (30,8%)

Bagaimana sel kanker bisa muncul?

Sel kanker biasanya muncul dari mutasi atau perubahan pada DNA dalam sel. DNA adalah semacam instruksi untuk kinerja sel. Jadi, jika ada kesalahan dalam instruksi ini, sel bisa mulai tumbuh dan membelah diri secara tidak terkendali sehingga menjadi awal dari kanker. 

Beberapa faktor yang bisa memicu kemunculan sel kanker meliputi faktor genetik dan hormon, lingkungan, kebiasaan merokok, usia, dan lain-lain.

Penting untuk memahami bahwa memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti seseorang pasti akan mendapatkan kanker. Namun, meminimalkan faktor risiko dan melakukan pemeriksaan rutin bisa membantu deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif.

Faktor risiko dan penyebab kanker

Terdapat perbedaan antara faktor risiko dan penyebab kanker. Faktor risiko kanker adalah kondisi atau kebiasaan yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan penyakit itu. 

Memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti seseorang pasti akan terkena kanker, tetapi ini menunjukkan bahwa risikonya lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki faktor risiko tersebut. Faktor risiko kanker meliputi:

  • Risiko kanker cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Riwayat keluarga atau mutasi genetik tertentu bisa meningkatkan risiko.
  • Zat kimia, polusi, dan radiasi adalah beberapa contoh faktor lingkungan yang bisa meningkatkan risiko kanker.
  • Kebiasaan merokok, tidak banyak beraktivitas fisik, dan pola makan yang buruk bisa meningkatkan risiko.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, misalnya kanker lambung.
  • Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker hati dan kanker payudara.
  • Virus seperti HPV, Hepatitis B dan C, dan beberapa jenis bakteri atau parasit bisa memicu kanker.
  • Terapi hormon atau fluktuasi hormon alami bisa memengaruhi risiko kanker tertentu.

Lain halnya dengan penyebab kanker. Penyebab kanker adalah sesuatu yang secara langsung memicu perubahan pada sel sehingga menjadikannya bersifat ganas atau kanker. Berikut ini beberapa penyebab kanker.

  • Mutasi DNA – Kanker sering dimulai dari mutasi pada DNA sel yang menyebabkan sel tumbuh dan membelah secara tidak terkontrol.
  • Kerusakan sel – Kerusakan pada sel karena paparan zat kimia atau radiasi bisa memicu mutasi.
  • Inflamasi kronis – Kondisi inflamasi yang berkepanjangan kadang bisa memicu perubahan sel yang akhirnya menjadi kanker.
  • Imunodefisiensi – Sistem imun yang lemah lebih sulit mendeteksi dan memerangi sel kanker.

Penting untuk diingat bahwa faktor risiko bukan berarti kepastian. Banyak orang yang memiliki beberapa faktor risiko tetap tidak terkena kanker, sementara ada juga yang tanpa faktor risiko tetap bisa terkena kanker. Mengenali faktor risiko bisa membantu dalam pencegahan dan deteksi dini.

Gejala kanker

Gejala kanker bisa sangat bervariasi tergantung pada jenis kanker, lokasi, dan tahapan perkembangannya. Namun, ada beberapa gejala umum yang sering muncul pada banyak jenis kanker. Berikut beberapa di antaranya:

  • Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak hilang meskipun sudah cukup istirahat.
  • Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan atau peningkatan berat badan yang cepat.
  • Rasa nyeri yang tidak hilang atau malah memburuk.
  • Perubahan warna kulit disertai gatal-gatal atau ruam.
  • Muncul benjolan atau penebalan di bagian tubuh tertentu.
  • Sering mengalami sembelit atau diare. Bisa juga ada perubahan pada frekuensi, warna, atau massa aliran urine.
  • Perdarahan yang tidak normal dari tubuh, seperti dari hidung, mulut, atau area genital, atau pengeluaran cairan yang tidak biasa.
  • Batuk atau suara serak yang berkepanjangan.
  • Kesulitan menelan.
  • Perubahan pada tekstur tahi lalat atau tanda lahir.
  • Anemia atau gejala yang mirip flu disertai demam, menggigil, dan lain-lain.

Jika kamu mengalami satu atau lebih dari gejala ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini tidak selalu menandakan kanker dan bisa disebabkan oleh kondisi lain, tetapi pemeriksaan lebih lanjut sangat penting untuk diagnosis yang tepat.

Jenis-jenis kanker

Jenis-jenis kanker sangat banyak dan beragam, tergantung lokasi pertumbuhan awal dan persebaran sel-selnya. Berikut ini beberapa jenis kanker yang umum dikenal.

Kanker pada darah

  • Leukemia (kanker sel darah putih).
  • Limfoma (kanker sistem limfatik).
  • Mieloma (kanker sumsum tulang).

Kanker pada sistem pencernaan

Kanker pada sistem pernapasan

Kanker sistem reproduksi

Jenis kanker lainnya

  • Kanker kulit (melanoma dan kanker sel basal).
  • Kanker ginjal.
  • Kanker kandung kemih.
  • Kanker otak (glioma, meningioma).
  • Kanker tiroid (kanker kelenjar tiroid).
  • Kanker tulang.

Ini hanyalah sebagian kecil dari banyak jenis kanker yang ada. Setiap jenis kanker memiliki gejala, faktor risiko, dan pilihan pengobatan yang berbeda. Jika kamu memiliki kekhawatiran mengenai kanker, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani tes skrining atau diagnosis.

Bagaimana cara penyebaran sel kanker?

Sel kanker bisa menyebar dari tempat asalnya tumbuh ke bagian lain pada tubuh melalui beberapa mekanisme, antara lain:

  • Invasi lokal – Ini adalah tahap awal di mana sel kanker mulai menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel kanker merusak jaringan normal dan bisa masuk ke dalamnya.
  • Melalui aliran darah – Sel kanker bisa masuk ke pembuluh darah dan diangkut oleh aliran darah ke bagian lain dari tubuh. Dalam perjalanan ini, banyak sel kanker akan mati, tetapi beberapa mungkin berhasil mencapai organ atau jaringan baru dan mulai berkembang.
  • Melalui sistem limfatik – Sel kanker juga bisa menyebar melalui sistem limfatik yang mirip dengan sistem peredaran darah, tetapi berfungsi untuk mengangkut limbah dan sel imun. Sel kanker bisa masuk ke pembuluh limfatik dan bergerak ke kelenjar getah bening, lalu ke bagian tubuh lain.
  • Seeding – Dalam beberapa kasus, sel kanker bisa menyebar di rongga tubuh. Misalnya, kanker ovarium bisa menyebar ke permukaan rongga perut.
  • Transkohleomik – Dalam kasus tertentu, sel kanker bisa menyebar melalui rongga tubuh lainnya, seperti pleura (selaput dada) atau peritoneum (selaput perut).

Kemampuan sel kanker untuk menyebar ini disebut metastasis, dan kanker yang sudah menyebar ke bagian lain dari tubuh disebut kanker metastasis atau kanker stadium lanjut. Kondisi metastasis membuat upaya pengobatan kanker menjadi lebih kompleks sehingga meningkatkan risiko komplikasi.

Diagnosis kanker

Diagnosis kanker dilakukan di rumah sakit atau klinik oleh dokter spesialis kanker atau dokter spesialis onkologi. Pemeriksaan kanker biasanya melibatkan serangkaian tes dan pemeriksaan yang bertujuan untuk memastikan keberadaan sel kanker dan menentukan tahap atau stadium dari kanker tersebut. 

Berikut ini beberapa metode umum untuk diagnosis kanker.

1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kanker, seperti benjolan atau perubahan pada kulit. Ini biasanya adalah langkah pertama.

2. Tes laboratorium

Dokter spesialis kanker bisa menggunakan sampel dari pasien untuk melakukan pemeriksaan kanker, yaitu sampel darah, urine, dan/atau feses.

  • Tes darah – Tes darah rutin dapat memberikan tanda-tanda kanker seperti anemia atau perubahan dalam jumlah sel darah.
  • Urine dan feses – Tes ini juga bisa menunjukkan adanya kanker, seperti kanker kandung kemih atau kolorektal.

3. Pencitraan medis

  • Rontgen untuk mendeteksi kanker paru-paru.
  • CT Scan untuk memberikan gambaran lebih detail dari organ dan struktur di dalam tubuh.
  • MRI Scan untuk pemeriksaan kanker otak, sumsum tulang belakang, atau kanker otot dan tulang.
  • PET Scan untuk melihat sejauh mana kanker telah menyebar.
  • USG (Ultrasonografi) untuk kanker di area perut, pelvis, payudara dan tiroid.

4. Biopsi

Biopsi adalah prosedur di mana sampel jaringan diambil dari area yang dicurigai untuk diperiksa di bawah mikroskop. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan keberadaan sel kanker.

5. Endoskopi

Untuk kanker di saluran pencernaan atau saluran pernapasan, endoskopi bisa digunakan untuk melihat langsung ke dalam tubuh dan mengambil sampel jaringan untuk biopsi. Tergantung lokasi kanker, dokter spesialis kanker bisa menggunakan metode gastroskopi atau kolonoskopi.

  • Gastroskopi untuk pemeriksaan sistem pencernaan atas, yaitu kerongkongan, lambung, dan usus kecil.
  • Kolonoskopi untuk pemeriksaan sistem pencernaan bawah, yaitu usus besar dan rektum.

6. Tes genetik

Dalam beberapa kasus, tes genetik bisa digunakan untuk memahami risiko kanker atau untuk membantu merencanakan pengobatan.

7. Staging

Setelah kanker dikonfirmasi, serangkaian tes lain mungkin diperlukan untuk menentukan stadium kanker untuk membantu dalam perencanaan langkah pengobatan.

Stadium kanker

Setelah diagnosis kanker dikonfirmasi, biasanya dilakukan serangkaian tes tambahan untuk menentukan stadium atau tahapan kanker. Mengetahui stadium kanker sangat penting untuk merencanakan strategi pengobatan yang paling efektif.

Stadium kanker biasanya dinyatakan dalam angka Romawi dari I (tahap awal) hingga IV (tahap lanjut) seperti berikut ini.

Kanker stadium I

  • Fase : Tahap awal kanker, di mana kanker masih terbatas pada organ asal dan belum menyebar.
  • Ukuran : Biasanya tumor berukuran kecil dan belum mencapai kelenjar getah bening terdekat.
  • Metastasis : Tidak ada tanda-tanda penyebaran ke organ lain.

Kanker stadium II

  • Fase : Kanker sedikit lebih besar atau mungkin telah tumbuh lebih dalam ke dalam jaringan di sekitarnya, tetapi belum menyebar luas.
  • Ukuran : Tumor mungkin lebih besar daripada stadium I tetapi biasanya masih terbatas pada organ asal.
  • Metastasis : Ada tanda-tanda penyebaran ke kelenjar getah bening terdekat, tetapi belum ke organ lain.

Kanker stadium III

  • Fase : Kanker lebih besar dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau jaringan di sekitarnya.
  • Ukuran : Tumor bisa lebih besar dan lebih invasif.
  • Metastasis : Kanker telah menyebar ke beberapa kelenjar getah bening terdekat atau ke jaringan di sekitar organ asal, tetapi belum ke organ lain.

Kanker stadium IV

  • Fase : Kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh; ini adalah tahap yang paling serius.
  • Ukuran : Tumor bisa berukuran sangat besar dan telah menyebar ke organ lain.
  • Metastasis : Ada, artinya kanker telah menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, hati, atau tulang.

Pengobatan kanker

Pengobatan kanker bisa berbeda-beda tergantung pada jenis kanker, stadium, dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Pada dasarnya kanker bisa ditangani dengan operasi dan ada juga pengobatan kanker tanpa operasi, seperti kemoterapi, radiasi, ablasi termal, dan imunoterapi.

Berikut ini adalah beberapa pilihan tindakan dan pengobatan yang umumnya direkomendasikan oleh dokter spesialis kanker.

  • Operasi kanker
    Operasi kanker bisa menjadi pilihan utama dalam pengobatan jenis kanker tertentu. Prosedur ini melibatkan upaya mengangkat jaringan atau organ sehingga kanker bisa dimusnahkan sekaligus mencegahnya berkembang lebih besar atau luas. Operasi bisa menjadi pengobatan utama untuk jaringan kanker yang belum menyebar dan terkonsentrasi pada satu lokasi serta untuk jenis kanker di mana tumor dinilai dapat diangkat sepenuhnya tanpa merusak organ atau bagian tubuh yang penting.
  • Kemoterapi
    Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker, yang tumbuh dan membelah dengan cepat. Kemoterapi dapat digunakan untuk mengobati kanker, mengurangi kemungkinan kanker kembali, atau menghentikan atau memperlambat pertumbuhannya. Kemoterapi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala kanker, seperti mengecilkan tumor yang menyebabkan rasa sakit atau masalah lain​​.
  • Terapi hormon
    Terapi hormon bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker payudara dan prostat yang menggunakan hormon untuk tumbuh. Terapi ini dikenal juga sebagai terapi hormonal atau endokrin​​.
  • Hipertermia
    Hipertermia adalah pengobatan di mana jaringan tubuh dipanaskan hingga sekitar 113 °F untuk membantu merusak dan membunuh sel kanker dengan sedikit atau tanpa kerusakan pada jaringan normal. Hipertermia dikenal juga sebagai terapi termal, ablasi termal, atau termoterapi​​.
  • Imunoterapi
    Imunoterapi dapat membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker. Terapi ini melibatkan penggunaan sel darah putih dan organ serta jaringan sistem limfatik untuk melawan infeksi dan penyakit lain, termasuk kanker​​.
  • Terapi fotodinamik
    Terapi fotodinamik menggunakan obat yang diaktifkan oleh cahaya untuk membunuh sel kanker dan sel abnormal lainnya. Ketika diaktifkan oleh cahaya, obat ini membunuh sel kanker yang telah menyerapnya​​.
  • Radioterapi
    Radioterapi menggunakan dosis tinggi radiasi untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor dengan cara merusak DNA sel kanker​​.
  • Transplantasi sel punca
    Transplantasi sel punca adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk mengganti sel-sel punca yang rusak atau hancur akibat pengobatan kanker intensif, seperti kemoterapi atau radioterapi dosis tinggi. Sel punca ini penting karena mereka merupakan bahan dasar yang dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel darah yang baru dan sehat dalam tubuh.

Metode pengobatan atau terapi kanker yang ditentukan oleh dokter akan diputuskan berdasarkan kondisi tiap pasien. Hal ini bisa berdasarkan kondisi fisik, jenis kanker, dan preferensi medis lainnya.

Mengenai biaya cek kanker di Indonesia bisa beragam, tergantung kepada rumah sakit dan klinik yang menawarkan layanan ini. Jika kamu berencana untuk melakukan pengobatan di Singapura, kamu bisa cek ulasan biaya pengobatan kanker di Singapura selengkapnya di Health365.

Perawatan paliatif

Pada kasus-kasus tertentu, pasien kanker membutuhkan perawatan paliatif untuk mengurangi gejala kanker yang menyakitkan, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan dukungan emosional. 

Fokus dari perawatan paliatif adalah memperbaiki kesejahteraan pasien, jadi bukan hanya pada pengobatan kanker itu sendiri. Perawatan paliatif membantu pasien dan keluarganya menghadapi tantangan fisik dan psikologis dari dampak kanker. Dengan begitu, mereka bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman dan bermakna meskipun menghadapi penyakit yang serius.

Perawatan paliatif untuk pasien kanker biasanya dilakukan oleh tim medis multidisiplin yang bisa meliputi beberapa kelompok.

  • Dokter paliatif – Spesialis yang memimpin tim perawatan paliatif, mengelola gejala dan merencanakan perawatan.
  • Perawat paliatif – Terlibat dalam perawatan sehari-hari, pengelolaan gejala, dan pendidikan pasien.
  • Psikolog atau psikiater – Menangani aspek-aspek psikologis dan emosional dari pasien dan keluarganya.
  • Ahli gizi – Memberikan saran tentang nutrisi untuk membantu mengelola gejala dan efek samping dari pengobatan.
  • Pakar okupasi – Membantu pasien mempertahankan atau memulihkan fungsi fisik dan mobilitas melalui terapi fisik.

Tim ini bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terkoordinasi, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien. Termasuk juga berupaya menjelaskan berbagai kondisi dan istilah terkait penyakit kanker kepada pasien.

Pencegahan kanker

Pencegahan kanker melibatkan serangkaian tindakan yang bisa mengurangi risiko terkena kanker, misalnya:

1. Menjalani gaya hidup yang lebih sehat

  • Tidak merokok.
  • Pola makan yang seimbang.
  • Olahraga secara rutin.
  • Menjaga berat badan yang ideal.

2. Melakukan skrining kesehatan secara terjadwal

  • Skrining kanker : Tergantung jenis dan risiko, tes skrining seperti GASTROclear untuk kanker lambung, mamografi untuk kanker payudara, atau kolonoskopi untuk kanker usus bisa membantu deteksi awal.
  • Pemeriksaan fisik : Upaya cek kanker ini meliputi pemeriksaan pada tubuh bagian luar, misalnya jika ada benjolan atau perubahan tekstur kulit, dan pemeriksaan bagian dalam tubuh menggunakan metode pencitraan atau alat medis lainnya.

3. Menghindar dari risiko paparan zat berbahaya

  • Penggunaan tabir surya untuk cegah radiasi matahari.
  • Jauhi paparan zat kimia.

4. Vaksinasi

  • Vaksinasi HPV untuk mencegah infeksi virus HPV.
  • Vaksinasi Hepatitis B.

5. Hormone Replacement Therapy (HRT)

Bicarakan dengan dokter mengenai risiko dan manfaatnya karena terapi ini bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

PCM Health Screening

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.