Radioterapi dan kemoterapi adalah dua metode dalam terapi kanker yang mana masing-masing memiliki keunggulan dan efek samping tersendiri.
Keputusan untuk lebih baik memilih kemoterapi atau radioterapi akan ditentukan oleh dokter onkologi berdasarkan jenis penyakit kanker yang diderita dan kondisi fisik pasien dengan mempertimbangkan poin-poin utama berikut ini.
Pertimbangan utama untuk menjalani kemoterapi:
- Kemoterapi, dengan pendekatannya yang sistemik, umumnya menjadi pilihan utama dalam kasus kanker yang telah menyebar ke organ lain, menawarkan potensi untuk menangani sel kanker di seluruh tubuh secara sekaligus.
- Kemoterapi dilakukan dengan infus ke pembuluh darah, meminum obatnya secara langsung, disuntik, atau dioleskan pada permukaan kulit sebagai salep.
- Pertimbangan untuk memilih kemoterapi disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien, turut mempertimbangkan stadium kanker dan respons terhadap pengobatan yang sebelumnya.
Pertimbangan utama untuk menjalani radioterapi:
- Radioterapi, dengan kemampuannya untuk menargetkan area kanker secara lokal atau area yang terbatas, sering menjadi pilihan utama untuk jenis kanker tertentu yang masih terlokalisasi pada satu area saja atau sebagai pengobatan tambahan setelah operasi kanker.
- Radioterapi pada umumnya dilakukan menggunakan mesin yang memancarkan sinar radiasi, misalnya dengan Linear Accelerator (LINAC) atau CT Scan. Walau ada radioterapi dengan metode suntik atau obat-obatan yang diminum juga.
- Keputusan untuk menggunakan radioterapi ditentukan dokter dengan bergantung pada faktor-faktor lokasi kanker dan ukuran tumor, serta sensitivitas jaringan sehat di sekitarnya terhadap dampak radiasi.
Untuk lebih detail, mari kita simak ulasan lengkap mengenai faktor-faktor pembeda antara keduanya sebagai referensi bagi dokter dalam menentukan apakah lebih baik kemoterapi atau radioterapi berikut ini.
1. Pengertian dan cara kerja kemoterapi dan radioterapi
Apa yang dimaksud dengan kemoterapi dan radioterapi, serta bagaimana metode penerapan keduanya? Berikut ini penjelasannya.
Kemoterapi
- Definisi dan konsep dasar
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Ini adalah pendekatan sistemik yang memengaruhi seluruh tubuh, bertujuan untuk menargetkan sel-sel yang berkembang dengan cepat. - Cara kerja
Kemoterapi berfungsi menghentikan atau melambatkan pertumbuhan sel kanker, yang berkembang dan membelah dengan cepat. Dalam hal ini, kemoterapi dapat digunakan untuk menyembuhkan kanker, mengurangi kemungkinan kanker kembali, atau memperlambat pertumbuhannya. Ini juga digunakan untuk mengurangi gejala kanker seperti rasa sakit dan masalah lain yang disebabkan oleh tumor.
Radioterapi
- Definisi dan konsep dasar
Radioterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan dosis radiasi tinggi untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor. Metode ini berbeda dengan penggunaan radiasi dosis rendah seperti pada sinar-X yang digunakan untuk tujuan diagnostik. - Cara kerja
Radioterapi menghancurkan sel kanker atau melambatkan pertumbuhannya dengan merusak DNA mereka. Sel kanker dengan DNA yang rusak tidak dapat membelah dan akhirnya mati. Proses pemusnahan ini tidak segera terjadi tetapi membutuhkan beberapa hari atau minggu perawatan sebelum DNA rusak cukup untuk menyebabkan kematian sel kanker. Sel-sel kanker terus mati selama beberapa minggu atau bulan setelah terapi radiasi berakhir.
2. Jenis dan faktor penentu kemoterapi dan radioterapi
Kemoterapi dan radioterapi memiliki beberapa jenis tersendiri dan penentuannya pun dipengaruhi oleh beberapa faktor yang unik.
Jenis dan faktor penentu kemoterapi
Jenis kemoterapi
- Kemoterapi sistemik
Menggunakan obat-obatan yang beredar melalui aliran darah untuk mencapai sel kanker di seluruh tubuh. - Kemoterapi regional
Obat kemoterapi disuntikkan langsung ke area spesifik tubuh, seperti rongga perut atau kandung kemih. - Kemoterapi Oral
Kemoterapi yang dikonsumsi dalam bentuk pil atau cairan.
Faktor penentu kemoterapi
- Jenis dan tahap kanker
Beberapa jenis kanker lebih responsif terhadap jenis kemoterapi tertentu. - Kesehatan dan usia pasien
Kondisi kesehatan lainnya dan usia pasien dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menanggung obat kemoterapi tertentu. - Tujuan perawatan
Terkadang tujuan perawatan (misalnya, mengurangi gejala vs mencoba menyembuhkan kanker) akan menentukan pendekatan yang diambil. - Respons terhadap pengobatan sebelumnya
Respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya dapat memandu dokter untuk merekomendasikan kemoterapi.
Jenis dan faktor penentu radioterapi
Jenis radioterapi
- Radioterapi eksternal
Menggunakan mesin untuk mengarahkan sinar radiasi ke area tubuh tertentu. Ini merupakan bentuk radioterapi yang paling umum. - Radioterapi internal (brachytherapy)
Menempatkan sumber radiasi dalam bentuk padat di dalam atau dekat tumor. - Radioterapi sistemik
Menggunakan bahan radioaktif yang diberikan secara oral atau melalui IV. Contohnya termasuk yodium radioaktif untuk kanker tiroid.
Faktor penentu radioterapi
- Jenis dan lokasi kanker
Lokasi spesifik dan jenis kanker menentukan apakah radioterapi eksternal, internal, atau sistemik lebih efektif. - Ukuran tumor
Tumor yang lebih besar atau lebih kompleks mungkin memerlukan pendekatan yang lebih agresif. - Kesehatan umum pasien
Kondisi kesehatan umum pasien dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menanggung jenis radioterapi tertentu. - Pernah menjalani radioterapi
Jika pasien telah menerima radioterapi sebelumnya, ini dapat membatasi pilihan untuk perawatan lebih lanjut karena batas dosis seumur hidup.
3. Tujuan pengobatan
Pertimbangan mengenai lebih baik kemoterapi atau radioterapi perlu dilihat dari sisi tujuannya juga. Apa tujuan spesifik yang dibutuhkan pasien dan bagaimana kedua terapi kanker ini bisa memenuhinya?
Tujuan pengobatan kemoterapi
Kemoterapi digunakan untuk mengobati kanker dengan cara menghancurkan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang cepat. Ini dapat digunakan untuk menyembuhkan kanker, mengurangi kemungkinan kanker kembali, dan/atau memperlambat pertumbuhannya.
Selain untuk pengobatan kanker, kemoterapi memiliki peran penting dalam mengurangi gejala yang terkait dengan kanker juga. Misalnya, kemoterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor yang menyebabkan rasa sakit atau masalah lainnya.
Tujuan pengobatan radioterapi
Radioterapi bertujuan untuk mengobati kanker dengan cara membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya dengan cara merusak DNA sel kanker. Ada dua tujuan pengobatan radioterapi, yaitu:
- Pengobatan kuratif
Menghilangkan kanker atau tujuan adjuvant untuk mendukung pengobatan lain, seperti pembedahan kanker. - Pengobatan paliatif
Radioterapi juga sering digunakan sebagai bentuk pengobatan paliatif, khususnya dalam kasus-kasus di mana kanker telah menyebar. Ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan memperbaiki kualitas hidup dengan mengecilkan tumor yang menyebabkan masalah, seperti kesulitan bernapas atau mengontrol buang air.
4. Kombinasi dengan pengobatan lain
Kemoterapi dan radioterapi sama-sama bisa digunakan secara mandiri atau kombinasi, namun dengan penerapan nyata yang berbeda demi meraih hasil seoptimal mungkin.
Kemoterapi dalam pengobatan kombinasi
- Kemoterapi sebagai terapi adjuvant
Kemoterapi sering digunakan sebagai terapi adjuvant, yang berarti diberikan setelah pengobatan utama (operasi kanker) untuk mengurangi risiko kanker kembali. - Kemoterapi neoadjuvant
Dalam beberapa kasus, kemoterapi dapat diberikan sebelum pengobatan utama, seperti operasi, untuk mengecilkan tumor dan mempermudah pengangkatan. - Kemoterapi bersamaan dengan terapi lain
Dalam beberapa skenario terapi kanker, kemoterapi diberikan bersamaan dengan radioterapi atau imunoterapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Integrasi radioterapi dengan pengobatan lain
- Radioterapi sebagai bagian dari terapi kombinasi
Radioterapi sering digunakan bersama dengan pengobatan kanker lainnya, misalnya operasi, kemoterapi, dan imunoterapi. Pendekatan ini digunakan untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. - Penggunaan sebelum, selama, dan setelah pengobatan lain
Radioterapi dapat diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran kanker, selama operasi untuk menargetkan kanker secara langsung, atau setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Hal ini memungkinkan dokter untuk lebih mudah melindungi jaringan normal di sekitar area radiasi.
5. Efektivitas manfaat
Bagian ini difokuskan pada bagaimana masing-masing metode pengobatan berbeda dalam efektivitasnya tergantung pada kondisi spesifik dan bagaimana keduanya dapat berkontribusi secara unik.
Manakah yang lebih baik antara kemoterapi atau radioterapi jika dilihat dari efektivitas manfaat terhadap stadium kanker pasien?
Efektivitas kemoterapi
- Responsivitas berdasarkan jenis kanker
Kemoterapi memiliki tingkat efektivitas yang berbeda tergantung pada jenis kanker. Beberapa kanker, seperti leukemia dan limfoma, cenderung lebih responsif terhadap kemoterapi. - Efektivitas pada kanker yang telah menyebar (metastasis)
Kemoterapi sangat efektif dalam kasus di mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain karena sifatnya yang sistemik, memungkinkannya menjangkau sel kanker yang tersebar. - Efektivitas tergantung stadium kanker
Efektivitas kemoterapi juga dipengaruhi oleh tahap atau stadium kanker. Pada stadium awal, kemoterapi bisa sangat efektif dalam mengurangi risiko relaps, sedangkan pada stadium lanjut, tujuannya lebih kepada pengendalian gejala dan peningkatan kualitas hidup pasien.
Efektivitas radioterapi
- Peran terhadap kanker yang masih terlokalisasi pada satu area
Radioterapi sangat efektif dalam mengobati kanker yang terlokalisasi dalam satu area, terutama pada kanker payudara, prostat, dan otak, di mana radiasi dapat secara langsung ditargetkan ke tumor. - Efektivitas pada kanker stadium awal
Dalam kasus kanker stadium awal, radioterapi sering digunakan sebagai terapi utama atau setelah operasi untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker. - Digunakan sebagai bagian dari terapi paliatif
Radioterapi juga digunakan sebagai terapi paliatif untuk mengurangi gejala nyeri pada kanker yang telah menyebar ke tulang atau organ lain.
6. Efek samping dan manajemen
Bagian ini berfokus pada perbandingan efek samping kemoterapi dan radioterapi, serta bagaimana cara efek samping ini dikelola dalam manajemen klinis.
Efek samping kemoterapi
- Sistemik dan luas
Kemoterapi sering menyebabkan efek samping yang memengaruhi seluruh tubuh karena sifatnya yang sistemik (dalam aliran darah). Ini termasuk rasa lelah, mual, rambut rontok, dan penurunan sel darah yang menyebabkan peningkatan risiko infeksi. - Pengelolaan efek samping
Pengelolaan efek samping kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi mual dan rasa sakit, serta strategi untuk meningkatkan imunitas dan mengelola kelelahan. - Dampak pada kualitas hidup
Efek samping kemoterapi dapat memengaruhi kualitas hidup pasien secara signifikan, memerlukan pendekatan yang hati-hati dalam manajemen dan dukungan psikososial.
Efek samping radioterapi
- Lokal dan terfokus
Efek samping radioterapi biasanya lebih terlokalisasi di area yang diobati saja. Ini bisa meliputi kemerahan dan iritasi kulit, rambut rontok di area yang diradiasi, dan kelelahan. - Pengelolaan efek samping
Manajemen efek samping radioterapi umumnya berfokus pada perawatan kulit, pengaturan energi, dan nutrisi. Penggunaan pelembap, menghindari paparan matahari di area yang diobati, dan mengatur aktivitas sehari-hari bisa membantu mengurangi efek samping ini. - Pengaruh pada aktivitas sehari-hari
Meskipun efek samping radioterapi cenderung lebih terbatas dibandingkan dengan kemoterapi, keduanya masih bisa berdampak kepada rutinitas harian dan kualitas hidup pasien.
Menyikapi pertanyaan tentang lebih baik kemoterapi atau radioterapi memerlukan pendekatan individualisasi dalam pengobatan kanker, yang mempertimbangkan karakteristik unik dari setiap kasus kanker dan kondisi pasien.
Keputusan untuk memilih kemoterapi dan radioterapi sebaiknya didasarkan pada faktor-faktor medis dan nonmedis melalui pengawasan dokter sehingga bisa memaksimalkan peluang kesembuhan dari kanker.
Dengan demikian, tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan lebih baik kemoterapi atau radioterapi karena pilihan pengobatan yang terbaik akan tergantung pada banyak faktor individual, dan pendekatan yang terpersonalisasi dan berdasarkan bukti medis terbaru.Demi mendapatkan laporan medis yang akurat, konsultasikan kepada dokter onkologi untuk menjalani skrining kanker dalam mengantisipasi risiko kanker dan meminta rekomendasinya untuk menjalani terapi kanker jika diperlukan.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.