Tumor jinak adalah pertumbuhan abnormal dari sel-sel dalam tubuh yang tidak bersifat kanker dan umumnya berbentuk benjolan.
Keberadaannya tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya atau ke bagian tubuh lainnya (proses yang disebut metastasis) dan biasanya tidak membahayakan jiwa.
Benjolan tumor jinak bisa terjadi di berbagai bagian tubuh dan dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari sangat kecil hingga besar, misalnya pada kulit, otot, tulang, organ internal, atau jaringan lainnya.
Meskipun tumor jinak umumnya tidak bersifat ganas, kondisi ini masih dapat menyebabkan masalah kesehatan tergantung pada lokasi dan ukurannya.
Sebagian benjolan tumor jinak dapat menekan organ atau jaringan di sekitarnya sehingga mengganggu fungsi normal tubuh atau menyebabkan gejala-gejala tertentu yang meliputi nyeri, perubahan bentuk atau ukuran tubuh, atau gangguan fungsi organ.
Meskipun tumor jinak cenderung lebih mudah diobati daripada tumor ganas, namun kasus-kasus tertentu masih memerlukan intervensi medis, seperti operasi pengangkatan tumor atau pengobatan lainnya untuk mengelola gejala atau risiko komplikasi.
Ciri-ciri dan bentuk tumor jinak berdasarkan jenis
Ada beberapa jenis atau contoh tumor jinak yang masing-masing memiliki karakteristik terkait ciri-ciri, bentuk, dan lokasi pertumbuhan yang unik. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Lipoma
- Lipoma adalah tumor jinak yang terbentuk dari penumpukan lemak di bawah kulit.
- Biasanya berbentuk bulat atau oval, terasa lunak, dan bergerak bebas saat disentuh.
- Lipoma paling sering muncul di bagian tubuh yang kaya akan jaringan lemak, seperti leher, lengan, punggung, dan bahu.
2. Neuroma
- Neuroma adalah tumor jinak yang terbentuk dari jaringan saraf.
- Neuroma sering kali terasa padat dan terlokalisasi pada area yang terkena cedera atau trauma.
- Neuroma dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di jaringan yang kaya akan saraf, seperti jari kaki atau tangan.
3. Fibroid
- Fibroid adalah tumor jinak pada rahim yang terbentuk dari jaringan otot.
- Fibroid bisa berukuran kecil hingga besar dengan tekstur yang padat serta dapat tumbuh secara tunggal atau tumbuh dalam kelompok.
- Fibroid tumbuh di dalam rahim dan bisa muncul di dinding rahim (fibroid intramural), di luar rahim (fibroid subserosal), atau di dalam kavum rahim (fibroid submukosa).
4. Adenoma
- Adenoma adalah tumor jinak yang berasal dari kelenjar atau jaringan yang menyerupai kelenjar.
- Adenoma dapat memiliki berbagai bentuk tergantung pada organ lokasinya berkembang. Tekstur pada umumnya terasa padat dan berbatas jelas.
- Adenoma dapat muncul di berbagai organ, seperti kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, atau usus.
5. Mioma
- Mioma adalah tumor jinak pada otot rahim yang juga dikenal sebagai fibroid.
- Mioma bisa berukuran kecil hingga besar dan terasa padat. Kemunculannya dapat menimbulkan tekanan pada rahim atau organ di sekitarnya.
- Mioma tumbuh di dalam rahim dan bisa muncul di dinding rahim (mioma intramural), di luar rahim (mioma subserosal), atau di dalam kavum rahim (mioma submukosa).
6. Nevi
- Nevus atau nevi adalah tumpukan sel-sel pigmentasi (melanosit) di kulit, sering kali dikenal sebagai tahi lalat.
- Nevi dapat memiliki berbagai bentuk dan warna, mulai dari datar dan berwarna gelap hingga menonjol dan berwarna cerah.
- Nevi dapat muncul di seluruh tubuh, termasuk kulit wajah, leher, lengan, dan bagian tubuh lainnya.
7. Meningioma
- Meningioma adalah tumor jinak yang terbentuk dari sel-sel di membran pelindung otak dan sumsum tulang belakang (meningi).
- Meningioma biasanya berbentuk seperti benjolan padat dan bisa menekan struktur di sekitarnya di dalam tengkorak.
- Meningioma tumbuh di sepanjang permukaan luar otak dan sumsum tulang belakang, sering kali di dalam duramater.
8. Hemangioma
- Hemangioma adalah tumor jinak yang terbentuk dari pembuluh darah.
- Hemangioma bisa muncul dalam bentuk benjolan berwarna merah muda atau ungu yang menonjol di kulit. Umumnya berukuran kecil saat awal muncul dan tumbuh terus selama beberapa bulan.
- Hemangioma dapat muncul di kulit atau di dalam tubuh, termasuk hati, otak, atau tulang.
9. Papiloma
- Papiloma adalah tumor jinak yang terbentuk dari jaringan epitel, umumnya ditemukan di kulit atau di dalam saluran tubuh seperti pada kandung kemih atau tenggorokan.
- Papiloma biasanya muncul sebagai pertumbuhan daging yang menonjol dan bisa memiliki permukaan yang berlekuk-lekuk.
- Papiloma dapat muncul di berbagai bagian tubuh tergantung pada jenisnya, termasuk kulit, lapisan mukosa mulut, tenggorokan, dan saluran kemih.
10. Osteokondroma
- Osteokondroma adalah tumor jinak yang terbentuk dari tulang dan kartilago.
- Biasanya muncul sebagai benjolan keras yang melekat pada tulang dan dapat mengarah ke perubahan bentuk atau pertumbuhan asimetris.
- Osteokondroma paling sering muncul di ujung tulang panjang, seperti lengan atas atau kaki.
Apa yang menjadi penyebab tumor jinak?
Penyebab tumor jinak secara pasti belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor telah diidentifikasi dapat berkontribusi pada perkembangan tumor jinak. Beberapa faktor penyebab yang dimaksud mungkin meliputi:
- Genetik : Faktor genetik atau keturunan dapat memainkan peran dalam risiko seseorang untuk mengembangkan tumor jinak. Beberapa jenis tumor jinak dapat memiliki dasar genetik yang kuat, dan individu dengan riwayat keluarga penyakit tertentu mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi.
- Mutasi genetik : Mutasi genetik tertentu dalam sel-sel tubuh dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali dan pembentukan tumor. Mutasi ini dapat bersifat herediter (diturunkan dari orang tua) atau dapat terjadi secara spontan dalam sel tubuh.
- Paparan zat karsinogenik dalam jangka panjang : Paparan terhadap zat-zat karsinogenik, seperti asap rokok, radiasi, atau bahan kimia beracun, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan tumor jinak.
- Hormon : Perubahan hormonal dalam tubuh dapat memengaruhi pertumbuhan tumor tertentu. Misalnya, hormon estrogen yang dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid pada rahim dan perubahan hormonal selama kehamilan atau menopause dapat memengaruhi perkembangan tumor tersebut.
- Faktor lingkungan : Beberapa faktor lingkungan, seperti polusi udara atau lingkungan kerja yang terpapar zat beracun, juga dapat berkontribusi pada risiko perkembangan tumor jinak.
- Ketidakseimbangan imunologi : Sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang atau terganggu juga dapat memainkan peran dalam perkembangan tumor jinak. Misalnya, gangguan pada sistem kekebalan dapat memungkinkan sel-sel abnormal untuk berkembang tanpa terkendali.
Setiap jenis tumor jinak bisa memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda disertai kondisi fisik tiap orang yang berbeda-beda. Untuk itu, diperlukan skrining kesehatan yang lengkap oleh dokter demi mendapatkan saran medis terbaik.
Apakah berbahaya jika memiliki tumor jinak?
Secara umum, tumor jinak cenderung kurang berbahaya daripada tumor ganas. Meskipun tumor jinak tidak bersifat kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain seperti halnya tumor ganas, kondisi ini masih dapat menimbulkan masalah kesehatan tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenisnya.
Berikut adalah beberapa kondisi yang perlu diwaspadai terkait kemunculan tumor jinak:
- Tekanan pada organ atau jaringan sekitar
Tumor jinak yang berkembang di dekat organ atau jaringan penting dalam tubuh dapat menimbulkan tekanan sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti nyeri, gangguan fungsi, atau kerusakan pada organ atau jaringan di sekitarnya. - Komplikasi yang timbul
Beberapa jenis tumor jinak dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati atau tidak diawasi dengan baik. Misalnya, fibroid yang besar pada rahim dapat menyebabkan pendarahan berat atau masalah reproduksi, sementara tumor pada otak (seperti meningioma) dapat menekan struktur otak dan menyebabkan gejala neurologis. - Berubah menjadi tumor ganas
Meskipun jarang terjadi, ada kemungkinan bahwa tumor jinak dapat berubah menjadi kanker ganas seiring waktu. Ini sering terjadi pada jenis tumor tertentu, seperti adenoma kelenjar tiroid yang bisa berkembang menjadi kanker tiroid. - Gangguan estetika
Tumor jinak yang terlihat atau teraba di bawah kulit atau di permukaan tubuh dapat menjadi masalah estetika bagi sebagian orang, terutama jika mereka muncul di area yang terlihat atau mengganggu penampilan fisik.
Meskipun tumor jinak pada umumnya tidak seberbahaya tumor ganas, penting untuk mengawasi gejalanya dan berkonsultasi dengan profesional medis untuk melakukan diagnosis dan pengelolaan yang tepat.
Melakukan skrining kanker sejak dini dapat membantu mengantisipasi risiko dan membedakan perkembangan benjolan tumor atau kanker serta komplikasi yang mungkin akan menyertainya jika tidak ditangani dengan tepat.
Konsultasikan produk skrining kanker yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu di Health365 melalui tombol berikut ini.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.