fbpx
Channel Jantung & Vaskular Kebugaran Kebugaran & Pencegahan Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

Efek Samping CT Scan Kepala dan Cara Mencegah Bahaya

efek samping ct scan kepala - health365
Dr Kenneth Lee

CT scan kepala adalah prosedur diagnostik yang menggunakan sinar-X untuk mendapatkan gambaran penampang dari otak dan tengkorak.

Prosedur diagnostik ini bisa dimanfaatkan untuk memeriksa berbagai organ dan jaringan di kepala, khususnya terkait gangguan atau penyakit kardiovaskular.

Sama seperti metode pemeriksaan radiologi lainnya, penggunaan CT Scan kepala memiliki risiko efek samping yang perlu diperhatikan. 

Efek samping CT Scan kepala

Meski umumnya terbilang aman sebagaimana ini adalah prosedur yang bersifat noninvasif, ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menjalani CT Scan kepala, antara lain:

1. Ionisasi pada sel akibat paparan radiasi sinar-X

CT scan menggunakan sinar-X yang berarti pasien akan terpapar radiasi ionisasi. Sinar-X yang melewati tubuh dapat menyebabkan ionisasi pada sel sehingga efeknya dapat mengeluarkan elektron dari atom dalam sel sehingga berisiko menyebabkan kerusakan pada DNA dan molekul penting lainnya.

Paparan radiasi ionisasi dalam dosis tinggi atau berulang kali dapat meningkatkan risiko kerusakan sel dan jaringan serta berkontribusi pada perkembangan kanker di kemudian hari. 

Anak-anak dinilai lebih rentan terhadap efek ini karena sel mereka membelah lebih cepat dan lebih berisiko terjadi mutasi.

2. Reaksi alergi akibat penggunaan zat kontras

Zat kontras adalah bahan yang digunakan untuk meningkatkan kejelasan gambar yang dihasilkan oleh CT scan. Tujuannya membantu memperjelas perbedaan antara struktur dan jaringan tubuh yang berbeda, seperti pembuluh darah, organ, dan jaringan lunak. 

Dengan menyuntikkan zat kontras, dokter dapat melihat detail yang lebih jelas dan akurat demi mendukung diagnosis yang tepat.

Zat kontras biasanya diberikan melalui injeksi ke dalam pembuluh darah. Terkadang, zat kontras juga dapat diberikan secara oral atau melalui enema, tergantung pada area tubuh yang sedang diperiksa.

Ada tiga tingkatan alergi sebagai risiko efek samping dari penggunaan zat kontras pada CT Scan kepala, yaitu:

  • Reaksi alergi ringan seperti gatal, ruam, dan mual. Reaksi ini biasanya ringan dan tidak memerlukan penanganan khusus.
  • Reaksi alergi sedang seperti gatal-gatal yang lebih parah, bengkak, dan sesak napas. Reaksi ini mungkin memerlukan pengobatan seperti steroid atau obat antialergi yang lebih kuat.
  • Reaksi alergi parah (anafilaksis) dinilai dapat mengancam nyawa. Gejalanya meliputi sesak napas, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, penurunan tekanan darah, pusing, dan kehilangan kesadaran. Reaksi anafilaksis memerlukan penanganan medis darurat.

3. Kerusakan ginjal (nefropati) akibat zat kontras

Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal, zat kontras biasanya diekskresikan melalui ginjal tanpa masalah. Namun, pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, kemampuan ginjal untuk menyaring dan mengeluarkan zat kontras dari tubuh menjadi tidak optimal. 

Hal ini dapat menyebabkan akumulasi zat kontras di ginjal sehingga berisiko memicu kerusakan pada jaringan ginjal dan sekaligus memperburuk fungsi ginjal.

Ada beberapa kondisi dan risiko terkait dengan kerusakan ginjal, antara lain:

PenyakitPenjelasan
Gagal ginjal akutGagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah. Ini bisa terjadi dalam beberapa hari setelah paparan zat kontras.Gejalanya dapat berupa penurunan volume urin, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, kelelahan, kebingungan, dan tekanan darah tinggi.
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal secara bertahap menurun seiring waktu. Paparan zat kontras dapat mempercepat penurunan fungsi ginjal. Gejalanya dapat berupa kelelahan berlebihan, penurunan nafsu makan, mual, dan penurunan fungsi kognitif.

4. Ketidaknyamanan fisik dan psikologis

Prosedur CT scan mengharuskan pasien untuk berbaring diam di atas meja pemindai selama beberapa menit hingga setengah jam, tergantung pada bagian tubuh yang dipindai dan kompleksitas prosedur.

Pasien harus tetap diam untuk memastikan gambar yang dihasilkan jelas. Gerakan dapat menyamarkan gambar dan mungkin akan mengurangi kualitas diagnostik.

Selain itu, mesin CT scan yang berbentuk tabung besar dan bersuara asing dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman bagi sebagian pasien. Ditambah, ruangan yang bersuhu dingin bisa terasa tidak mengenakkan.

5. Efek samping khusus bagi wanita hamil

Meskipun CT scan kepala menargetkan area kepala dan bukan perut atau panggul, efek paparan radiasi tetap dapat menyebar dan mencapai bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, masih ada potensi risiko bagi janin.

Janin yang sedang berkembang dinilai sangat sensitif terhadap radiasi, terutama pada trimester pertama ketika organ-organ utama sedang terbentuk. Bahkan paparan radiasi yang kecil sekalipun dapat meningkatkan risiko cacat lahir atau keguguran.

6. Reaksi pada area suntikan

Pada CT Scan kepala, salah satu efek samping yang dapat terjadi adalah reaksi pada area penyuntikan zat kontras. Gejala yang mungkin timbul akibat reaksi ini meliputi rasa sakit, bengkak, atau bahkan infeksi di area tempat suntikan. 

Rasa sakit dan bengkak ini biasanya merupakan reaksi alami dari tubuh terhadap proses suntikan yang mana biasanya akan mereda dalam beberapa hari setelah prosedur.

Penting untuk dicatat bahwa kebanyakan reaksi ini cenderung bersifat ringan dan bersifat sementara. Infeksi di area suntikan bisa terjadi jika sterilisasi yang tepat tidak dilakukan sebelum penyuntikan atau jika peralatan yang digunakan tidak steril.

Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia dengan layanan skrining kardiovaskular terbaik dari Health365

Cara mencegah efek samping dan bahaya CT Scan kepala

Mencegah bahaya atau meminimalkan risiko yang terkait dengan CT Scan kepala melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah cara-cara untuk mencegah bahaya dan memastikan prosedur CT Scan dilakukan dengan aman:

  • Sebagai awalan, selalu diskusikan dengan dokter mengenai alasan dan kebutuhan melakukan CT Scan kepala. Pastikan bahwa prosedur ini memang diperlukan dan manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul.
  • Informasikan juga kepada dokter mengenai riwayat medis, alergi, atau kondisi kesehatan pribadi yang mungkin mempengaruhi prosedur ini.
  • Jika memiliki riwayat alergi terhadap zat kontras, beri tahu dokter sebelumnya. Dokter mungkin akan melakukan tes alergi atau memberikan obat antialergi sebelum prosedur.
  • Ikuti instruksi dokter mengenai puasa jika diperlukan, terutama jika prosedur melibatkan penggunaan zat kontras.
  • Setelah prosedur selesai, pastikan untuk minum banyak air sebelum dan sesudah prosedur untuk membantu mengeluarkan zat kontras dari tubuh dengan cepat.
  • Sebagai langkah antisipasi tambahan, amati area suntikan untuk tanda-tanda reaksi seperti bengkak, nyeri, atau infeksi. Jika ada gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Jika perlu, diskusikan dengan dokter mengenai kemungkinan menggunakan metode diagnostik lain yang mungkin lebih aman, seperti MRI atau Ultrasound, jika sesuai untuk kondisi medis yang sedang diperiksa.

Terakhir, selalu utamakan memilih klinik dan rumah sakit yang terpercaya dan didukung oleh tenaga medis yang berpengalaman untuk mendapatkan layanan dan hasil pemeriksaan terbaik.

Konsultasikan kebutuhanmu mengenai skrining kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Hubungi Health365 untuk mendapatkan rekomendasi medis dari fasilitas medis terkemuka di Asia melalui tombol berikut.

Dr Kenneth Lee

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.