fbpx
AD/Kanker Serviks Channel Diagnosis Medis Ginekologi Kanker Serviks Kanker Wanita Kebugaran & Pencegahan Kesehatan Khusus Wanita Kesehatan Wanita Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Skrining Tes Laboratorium

Tujuan Pemeriksaan Kolposkopi dan Prosedurnya

apa itu kolposkopi - Health365
Dr Chua Ad banner 970x250

Kolposkopi adalah prosedur medis yang digunakan untuk memeriksa serviks, vagina, dan vulva secara lebih rinci. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut kolposkop. 

Utamanya, kolposkopi sering dilakukan ketika hasil pemeriksaan Pap Smear menunjukkan adanya sel-sel abnormal atau perubahan lainnya yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kolposkopi untuk apa?

Kolposkopi bertujuan untuk mendeteksi kelainan atau perubahan yang mungkin mengindikasikan adanya kondisi prakanker serviks atau kanker serviks, vagina, atau vulva. 

Berikut ini penjelasan lebih lengkap terkait beberapa indikasi yang umumnya dokter rekomendasikan untuk diperiksa dengan kolposkopi:

1. Menindaklanjuti hasil Pap Smear yang abnormal

Hasil Pap Smear yang menunjukkan adanya sel-sel abnormal, seperti displasia serviks atau adanya sel-sel atipikal, adalah salah satu indikasi utama untuk melakukan kolposkopi. 

Pap Smear abnormal dapat mengindikasikan perubahan prakanker atau kanker serviks yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.

2. Menindaklanjuti hasil positif dari tes HPV

Infeksi Human Papillomavirus (HPV) dengan tipe yang berisiko tinggi, seperti HPV 16 dan HPV 18, dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker serviks. 

Jika tes HPV menunjukkan adanya tipe berisiko tinggi, kolposkopi dapat digunakan untuk memeriksa lebih lanjut dan mengidentifikasi adanya lesi prakanker.

3. Mendeteksi penyebab perdarahan yang tidak normal

Perdarahan yang tidak normal, seperti perdarahan setelah hubungan seksual (postcoital bleeding), perdarahan antarperiode menstruasi, atau perdarahan pascamenopause, dapat menjadi indikasi untuk kolposkopi. 

Perdarahan yang tidak normal dapat mengindikasikan adanya lesi prakanker serviks atau kelainan vagina.

4. Mencari tahu penyebab keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina

Keputihan yang tidak biasa, terutama yang disertai dengan bau yang tidak sedap, perubahan warna, atau tekstur yang berbeda dari biasanya, bisa menjadi tanda adanya infeksi atau kelainan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan kolposkopi.

5. Memastikan adanya lesi atau pertumbuhan yang tidak normal

Jika dokter menemukan adanya lesi, pertumbuhan, atau perubahan pada serviks, vagina, atau vulva selama pemeriksaan fisik, kolposkopi dapat dilakukan untuk memeriksa area tersebut secara lebih rinci. 

Lesi atau pertumbuhan ini bisa merupakan tanda adanya kondisi prakanker atau kanker.

6. Memastikan hasil biopsi yang mencurigakan

Jika pemeriksaan biopsi sebelumnya menunjukkan adanya kelainan atau perubahan sel yang mencurigakan, kolposkopi dapat dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mengidentifikasi dengan lebih akurat lokasi dan tingkat keparahan kelainan tersebut.

7. Pemantauan kondisi prakanker atau kanker

Bagi pasien yang sudah didiagnosis dengan kondisi prakanker atau kanker serviks, vagina, atau vulva, kolposkopi dapat digunakan untuk pemantauan berkala. 

Prosedur ini membantu dalam menilai efektivitas pengobatan dan mendeteksi adanya perubahan atau perkembangan lebih lanjut dari kondisi tersebut.

skrining kanker wanita - health365

Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura yang melayani skrining kanker untuk wanita melalui Health365

Bagaimana prosedur kolposkopi dilakukan?

Prosedur kolposkopi biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit dan tidak memerlukan anestesi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur kolposkopi:

1. Persiapan pasien

Sebelum menjalani kolposkopi, pasien mungkin akan diminta untuk menghindari hubungan seksual, penggunaan tampon, atau douching selama 24-48 jam sebelumnya.

Selanjutnya di kllinik, pasien akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki terbuka dan ditempatkan di stirrup, mirip dengan posisi saat melakukan Pap Smear.

2. Pemeriksaan awal dengan spekulum

Dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk memperluas dinding vagina sehingga serviks dapat terlihat dengan jelas. Proses ini mungkin menyebabkan sedikit ketidaknyamanan, tetapi umumnya tidak menyakitkan.

3. Penggunaan kolposkop

Kolposkop adalah alat yang menyerupai mikroskop dengan lensa pembesar dan sumber cahaya yang kuat. 

Melalui kolposkop, dokter dapat melihat melalui lensa untuk memeriksa kondisi serviks dan vagina dengan lebih rinci. 

Kolposkop digunakan di luar vagina sehingga alat ini tidak menyentuh tubuh pasien.

4. Aplikasi larutan khusus

Dokter akan mengaplikasikan larutan asam asetat (cuka encer) pada serviks menggunakan kapas atau semprotan. 

Larutan asam asetat membantu mengidentifikasi sel-sel abnormal dengan membuatnya berubah warna menjadi putih. Proses ini mirip dengan IVA Test.

Dalam sebagian kasus lain, dokter juga mungkin menggunakan larutan Lugol (iodine). Sel-sel yang normal akan menyerap iodine dan berubah warna menjadi coklat gelap, sedangkan sel-sel abnormal tidak akan berubah warna.

5. Pemeriksaan dan identifikasi area abnormal

Dokter akan memeriksa serviks, vagina, dan vulva secara menyeluruh menggunakan kolposkop untuk mencari area yang terlihat abnormal atau mencurigakan.

Sebagian kolposkop dilengkapi dengan kamera untuk mengambil gambar area yang diperiksa, yang dapat digunakan untuk dokumentasi dan referensi lebih lanjut.

6. Pengambilan sampel melalui biopsi (jika diperlukan)

Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel jaringan kecil dari serviks menggunakan alat biopsi khusus. Proses ini mungkin menyebabkan sedikit ketidaknyamanan atau rasa nyeri seperti kram menstruasi.

Jika diperlukan, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan dari kanal endoserviks menggunakan alat kuret.

Pada kasus lainnya, jika ada kelainan di vagina atau vulva, biopsi juga dapat dilakukan di area tersebut.

7. Pasca prosedur

Setelah prosedur selesai, spekulum akan dilepaskan dan pasien dapat beristirahat sebentar sebelum pulang. Sebagian pasien mungkin mengalami sedikit perdarahan atau bercak selama beberapa hari setelah biopsi.

Dokter akan memberikan instruksi mengenai perawatan setelah prosedur, termasuk menghindari hubungan seksual, penggunaan tampon, atau douching selama beberapa hari.

Jika biopsi sempat dilakukan, sampel jaringan akan dikirim ke laboratorium untuk analisis. Hasil biopsi biasanya akan tersedia dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.

Apa manfaat yang bisa diambil setelah menjalani kolposkopi?

Kolposkopi adalah alat diagnostik yang sangat berguna bagi dokter dalam merencanakan penanganan lanjutan untuk pasien yang memiliki kelainan pada serviks, vagina, atau vulva. 

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pemeriksaan kolposkopi dalam kaitannya untuk mendukung dokter memberikan perawatan yang lebih baik dan tepat:

  • Dokter dapat memantau serviks dengan pembesaran tinggi dan mengidentifikasi area yang tampak abnormal dengan lebih jelas. Ini membantu dalam membuat diagnosis yang lebih tepat.
  • Dokter dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) dari area yang paling mencurigakan, memastikan bahwa biopsi dilakukan pada titik yang tepat untuk analisis lebih lanjut.
  • Membantu dalam menentukan sejauh mana kelainan telah berkembang. Informasi ini penting untuk merencanakan pengobatan yang paling efektif, seperti krioterapi, LEEP, atau terapi laser untuk menghilangkan sel-sel abnormal.
  • Memantau respons terhadap pengobatan pada pasien yang sudah didiagnosis dengan kondisi prakanker atau kanker.
  • Membantu dokter dalam mendeteksi adanya kelainan baru yang mungkin berkembang setelah pengobatan awal.
  • Memberikan data visual yang jelas dan mendetail sehingga dokter dapat membuat keputusan medis sekaligus saran yang lebih akurat kepada pasien.
  • Dokter dapat menggunakan gambar dan temuan dari kolposkopi untuk menjelaskan kondisi pasien dengan lebih baik, membantu pasien memahami diagnosis dan rencana pengobatan mereka.
  • Membantu mengurangi risiko perkembangan kanker serviks dan meningkatkan prognosis jangka panjang pasien.
  • Membantu dokter dalam merencanakan tindakan preventif yang lebih efektif untuk pasien yang berisiko tinggi, termasuk pemantauan lebih sering atau tindakan preventif lainnya.

Bagi pasien dengan riwayat hasil Pap Smear abnormal atau hasil tes HPV berisiko tinggi, kolposkopi menyediakan cara untuk pemantauan berkelanjutan dan penanganan tepat waktu jika terjadi perubahan.

Kolposkopi juga dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk menyusun rencana tindak lanjut yang jelas dan terstruktur, termasuk jadwal pemeriksaan lanjutan dan tindakan pencegahan lainnya.

Konsultasikan kebutuhanmu untuk mendapatkan layanan skrining kanker melalui tombol berikut dan dapatkan rekomendasi ke klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura dan Malaysia melalui Health365.

Dr Chua Banner Ad 970x90

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.