fbpx
Channel Diagnosis Medis Kebugaran & Pencegahan Layanan Cek Kesehatan Radiologi & Pencitraan Skrining

Apa Itu MRI? Pahami Fungsi dan Interpretasi Hasilnya

mri scan - health365
Health Screening

MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah sebuah teknik pencitraan medis menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail dari struktur dalam tubuh manusia.

Apa fungsi MRI?

MRI adalah alat pencitraan medis yang sangat serbaguna dengan berbagai fungsi penting dalam diagnosis, pemantauan, dan penelitian. 

Kemampuannya untuk menghasilkan gambar detail tanpa radiasi pengion membuatnya sangat berharga dalam berbagai aplikasi medis, membantu dokter dalam membuat keputusan yang lebih akurat dan efektif dalam perawatan pasien.

Berikut adalah beberapa fungsi utama MRI:

1. Pemeriksaan untuk tujuan diagnostik

  • Mendeteksi berbagai jenis tumor dan kanker di seluruh tubuh, termasuk otak, tulang belakang, hati, payudara, dan organ lainnya. MRI memberikan gambaran yang sangat detail sehingga memudahkan dokter untuk menentukan ukuran, lokasi, dan penyebaran tumor.
  • Mengevaluasi cedera pada otot, ligamen, dan tendon, seperti robekan ligamen pada lutut atau bahu.
  • Mendeteksi kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang, seperti multiple sclerosis, stroke, infeksi, dan cedera traumatis.
  • Mengevaluasi struktur dan fungsi jantung, mendeteksi penyakit arteri koroner, kardiomiopati, dan kelainan jantung lainnya. Dinamakan juga dengan MRI jantung atau Cardiac MRI.

2. Pemantauan dan evaluasi perawatan

  • Memantau perubahan ukuran dan karakteristik tumor setelah menjalani terapi kanker tertentu seperti operasi, kemoterapi, atau radiasi.
  • Memastikan penyembuhan dan mengevaluasi hasil bedah usai menjalani operasi ortopedi atau neurologis.

3. Penilaian anatomi dan fungsi organ

  • Magnetic Resonance Angiography (MRA) memungkinkan visualisasi pembuluh darah untuk mendeteksi penyempitan, aneurisma, atau malformasi.
  • Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP) digunakan untuk melihat saluran empedu dan pankreas untuk membantu diagnosis penyakit, misalnya batu empedu dan pankreatitis.

4. Pemetaan otak

  • Functional MRI (fMRI) untuk memetakan aktivitas otak dengan mengukur perubahan aliran darah yang terkait dengan aktivitas neuron. fMRI sangat berguna dalam penelitian otak dan untuk merencanakan operasi otak dengan memetakan area penting yang harus dihindari.
  • Diffusion Tensor Imaging (DTI) digunakan untuk memetakan jalur serat saraf dalam otak sehingga membantu dalam upaya diagnosis dan penelitian gangguan neurologis.

5. Penelitian dan studi klinis

  • Mendukung upaya penelitian terkait penyakit neurologis, seperti Alzheimer, Parkinson, dan penyakit neurodegeneratif lainnya.
  • Membantu dalam studi klinis dalam mengembangkan dan mengevaluasi teknik pengobatan baru, seperti terapi gen dan terapi sel punca.

6. Screening dan pencegahan

  • MRI payudara atau Breast MRI digunakan sebagai alat skrining tambahan untuk wanita dengan risiko tinggi terkena kanker payudara.
  • Whole-body MRI yang digunakan dalam beberapa program skrining kesehatan untuk mendeteksi kelainan atau penyakit sebelum gejala muncul.

Bagaimana cara kerja MRI?

MRI adalah teknik pencitraan medis dengan cara kerja yang sangat kompleks dengan prinsip-prinsip fisika dan teknologi canggih dalam menghasilkan gambar detail dari struktur internal tubuh manusia.

Mesin MRI menggunakan magnet superkonduktor yang menciptakan medan magnet yang sangat kuat, biasanya antara 1,5 hingga 3 Tesla, jauh lebih kuat dari medan magnet Bumi.

Tubuh manusia sendiri sebagian besarnya terdiri atas air dan lemak yang mengandung banyak atom hidrogen. Proton dalam inti atom hidrogen memiliki momen magnetik yang dapat dipengaruhi oleh medan magnet eksternal.

Tahapan kerja MRI

Untuk memahami bagaimana cara kerja MRI, kita bisa simak dari beberapa tahapan mekanismenya berikut.

  • Penjajaran proton : Ketika pasien ditempatkan dalam mesin MRI, proton dalam inti atom hidrogen dalam tubuh pasien sejajar dengan medan magnet yang kuat. Proton ini bisa dianggap seperti jarum kompas kecil yang sejajar dengan medan magnet.
  • Eksitasi proton : Mesin MRI kemudian mengirimkan gelombang radio frekuensi tertentu ke tubuh pasien. Gelombang radio ini, disebut juga sebagai pulsa RF (Radio Frequency), memberikan energi kepada proton, menyebabkan mereka berpindah dari posisi sejajar (keadaan dasar) ke posisi berlawanan (keadaan tereksitasi).
  • Relaksasi dan emisi sinyal : Ketika pulsa RF dihentikan, proton akan kembali ke posisi sejajar semula. Proses ini disebut relaksasi, dan selama proses ini, proton memancarkan sinyal radio. 
  • Pengumpulan sinyal : Sinyal yang dipancarkan oleh proton selama proses relaksasi ditangkap oleh koil penerima di dalam mesin MRI. Sinyal ini kemudian diubah menjadi data digital.
  • Pembangunan gambar : Data digital ini diproses oleh komputer menggunakan algoritma rekonstruksi gambar yang kompleks, menghasilkan gambar detail dari struktur dalam tubuh. 
skrining kesehatan di malaysia

Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia yang menawarkan layanan skrining kesehatan lengkap melalui Health365

Bagaimana prosedur MRI dilakukan?

Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dialami oleh pasien saat menjalani pemeriksaan MRI, dari awal hingga selesai:

1. Sebelum pemeriksaan MRI

  • Pasien tiba di fasilitas medis dan mendaftar di meja resepsionis. Data pasien akan dicatat, dan mungkin diminta untuk mengisi formulir persetujuan dan riwayat medis.
  • Pasien akan diminta untuk melepas semua perhiasan, jam tangan, kacamata, dan benda logam lainnya karena bisa mengganggu medan magnet.
  • Pasien mungkin perlu mengenakan pakaian khusus rumah sakit seperti gaun pemeriksaan.
  • Dokter radiologi atau radiologis akan menjelaskan prosedur kepada pasien, termasuk apa yang akan terjadi selama pemeriksaan dan bagaimana cara berkomunikasi jika merasa tidak nyaman.
  • Pasien akan ditanya tentang adanya implan logam, alat pacu jantung, atau kondisi lain yang mungkin kontraindikasi untuk MRI.

2. Selama pemeriksaan MRI

  • Pasien akan dibaringkan di atas meja pemindai yang bisa bergerak. Bantalan dan tali pengaman mungkin digunakan untuk membantu pasien tetap diam selama pemeriksaan.
  • Koil khusus yang berfungsi sebagai antena penerima sinyal akan ditempatkan di area tubuh yang akan dipindai. Misalnya, koil kepala untuk MRI otak atau koil sendi untuk MRI lutut.
  • Meja pemindai akan masuk ke dalam tabung magnetik. Tabung ini biasanya sempit, yang bisa menyebabkan rasa klaustrofobia bagi beberapa pasien.
  • Pasien akan diberikan tombol darurat atau mikrofon untuk berkomunikasi dengan radiologis jika merasa tidak nyaman atau ada masalah.
  • Dokter radiologi akan berbicara dengan pasien melalui interkom untuk memberikan instruksi atau menanyakan kondisi pasien.
  • Selama pencitraan, mesin akan mengeluarkan bunyi ketukan atau dengungan yang cukup keras. Pasien mungkin diberikan penutup telinga atau headphone untuk mengurangi kebisingan.
  • Pasien harus tetap diam selama pengambilan gambar untuk mencegah gambar buram. Kadang-kadang, pasien mungkin diminta untuk menahan napas selama beberapa detik.

3. Setelah pemeriksaan MRI

  • Setelah semua gambar diambil, meja pemindai akan keluar dari tabung magnetik, dan radiologis akan membantu pasien bangun dari meja.
  • Pasien bisa beristirahat sejenak jika merasa pusing, tidak nyaman, atau mengalami efek samping MRI tertentu. Radiologis akan memastikan pasien merasa baik-baik saja sebelum meninggalkan ruang pemeriksaan.
  • Radiologis akan memberi tahu kapan dan bagaimana hasil MRI akan tersedia. Hasil biasanya akan dibaca oleh radiologis dan kemudian diteruskan ke dokter yang merujuk pasien.
  • Pasien dapat berpakaian kembali dan meninggalkan fasilitas medis. Umumnya, tidak ada efek samping dari MRI sehingga pasien bisa melanjutkan aktivitas normal setelah pemeriksaan.

Interpretasi hasil pemeriksaan MRI

Hasil dari pemeriksaan MRI adalah gambar detail dari struktur internal tubuh yang diambil dalam berbagai bidang dan lapisan. 

Gambar-gambar ini memberikan informasi yang sangat berharga bagi dokter untuk mendiagnosis dan merencanakan perawatan untuk berbagai kondisi medis. 

Berapa lama pemrosesan hasil MRI?

Di rumah sakit besar atau klinik spesialis dengan tim radiologi yang tersedia, hasil MRI sering kali bisa didapatkan dalam 24 hingga 48 jam setelah pemeriksaan.

Namun, di fasilitas medis yang lebih kecil atau yang tidak memiliki radiolog on-site, waktu untuk mendapatkan hasil mungkin lebih lama, yaitu bisa hingga beberapa hari.

Umumnya untuk pemeriksaan yang bersifat sederhana dan standar, hasil bisa lebih cepat tersedia dibandingkan dengan pemeriksaan yang kompleks yang memerlukan analisis lebih mendalam.

Proses setelah hasil pemeriksaan MRI keluar

Seorang radiolog atau dokter spesialis dalam pencitraan medis akan menganalisis gambar MRI untuk mencari tanda-tanda kelainan atau penyakit. 

Waktu yang dibutuhkan radiolog untuk menganalisis gambar bisa berkisar dari beberapa jam hingga satu atau dua hari, tergantung pada jadwal dan ketersediaan radiolog.

Setelah menganalisis gambar, radiolog akan menyusun laporan tertulis yang merinci temuan mereka. Laporan ini mencakup deskripsi anatomi normal dan abnormal serta rekomendasi untuk tindak lanjut atau pemeriksaan tambahan jika diperlukan.

Kapan pasien bisa mengambil hasil MRI?

Biasanya, hasil MRI akan dikirim ke dokter yang merujuk pasien untuk pemeriksaan. Dokter ini kemudian akan menjadwalkan janji temu dengan pasien untuk membahas hasil dan rencana perawatan selanjutnya.

Pada saat ini, pasien mungkin akan menerima salinan laporan tertulis selama berkonsultasi.

Sebagian fasilitas medis menyediakan akses online melalui portal pasien, di mana hasil MRI dapat diunduh atau dilihat secara langsung oleh pasien setelah laporan selesai.

Pasien juga bisa meminta salinan laporan lengkap dalam bentuk digital untuk disimpan atau dibagikan dengan spesialis lain.

Konsultasikan kebutuhan medismu di Health365 dan dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura dan Malaysia yang menyediakan layanan skrining kesehatan melalui tombol berikut.

Health Screening

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.