fbpx
Channel Diagnosis Medis Jantung & Vaskular Kebugaran & Pencegahan Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

MRI Kepala : Pengertian, Indikasi, dan Prosedur

mri kepala - Health365
Dr Chua Ad banner 970x250

MRI Kepala adalah prosedur pencitraan medis menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail dari struktur internal kepala. 

Pada dasarnya, prosedur MRI secara umum tidak menggunakan sinar-X atau radiasi pengion sehingga lebih aman bagi pasien jika dibandingkan dengan prosedur sejenis lainnya, misalnya:

  • CT Scan kepala yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar penampang melintang dari kepala.
  • Rontgen kepala yang menggunakan radiasi pengion untuk menghasilkan gambar dari struktur tulang.
  • Angiografi yang melibatkan penggunaan sinar-X dan zat kontras yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk melihat arteri dan vena di kepala.

MRI kepala memberikan gambaran yang sangat rinci tentang berbagai struktur dalam kepala sehingga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis dan merencanakan perawatan untuk berbagai kondisi medis.

Apa saja jenis-jenis MRI kepala?

MRI kepala dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan area spesifik atau organ/jaringan yang dapat diperiksa. 

Masing-masing jenis MRI memiliki fokus tertentu untuk membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis. Berikut adalah beberapa jenis MRI kepala secara umum:

Jenis MRIFokus Area yang Diperiksa
MRI Otak
(Brain MRI)
Jaringan otak, pembuluh darah otak, dan cairan serebrospinal.
MRI sinus
(Sinus MRI)
Rongga sinus di sekitar hidung dan mata.
MRI mata dan orbit
(Orbital MRI)
Bola mata, saraf optik, dan orbit (rongga mata).
MRI telinga dalam
(Inner Ear MRI)
Koklea, labirin, dan struktur lain di telinga dalam.
MRI pembuluh darah kepala
(MRA atau MR Angiography)
Pembuluh darah arteri dan vena di kepala.
MRI hipofisis
(Pituitary MRI)
Kelenjar pituitari dan struktur sekitarnya di dasar otak.
MRI tulang tengkorak
(Skull MRI)
Tulang tengkorak dan jaringan sekitarnya.
MRI wajah dan leher
(Head and Neck MRI)
Struktur wajah dan leher termasuk kelenjar air liur, faring, dan laring.
fMRI otak
(Functional MRI)
Aktivitas otak berdasarkan perubahan aliran darah.
Diffusion MRI
(DTI – Diffusion Tensor Imaging)
Jalur serat saraf (white matter) dalam otak.
Spectroscopy MRI
(MRS – Magnetic Resonance Spectroscopy)
Konsentrasi metabolit kimia dalam otak.

Apa indikasi untuk MRI kepala?

MRI kepala adalah prosedur pencitraan medis yang sangat berguna untuk mendiagnosis berbagai kondisi yang berdampak kepada otak dan struktur lain di dalam kepala. 

Indikasi untuk MRI kepala mencakup berbagai situasi medis, termasuk kondisi neurologis, vaskular, dan struktural. Berikut adalah beberapa indikasi utama untuk MRI kepala:

1. Indikasi neurologis

  • Tumor otak : Untuk mendeteksi dan mengevaluasi ukuran, lokasi, dan karakteristik tumor otak.
  • Stroke : Untuk mengidentifikasi jenis dan lokasi stroke, termasuk stroke iskemik dan hemoragik.
  • Epilepsi : Untuk menemukan fokus epilepsi dan membantu dalam perencanaan pembedahan.
  • Multiple sclerosis : Untuk mendeteksi lesi demielinasi yang khas pada multiple sclerosis.
  • Migrain dan sakit kepala kronis : Untuk mencari penyebab serius dari sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan fisik saja.
  • Cedera otak traumatis : Untuk menilai kerusakan otak akibat trauma fisik atau kecelakaan.
  • Penyakit neurodegeneratif : Untuk diagnosis dan pemantauan penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntington.
  • Gejala neurologis yang tidak diketahui : Seperti kelemahan, mati rasa, kehilangan penglihatan, atau gangguan keseimbangan yang tidak dapat dijelaskan.

2. Indikasi vaskular

  • Aneurisma : Untuk mendeteksi aneurisma serebral atau pembuluh darah abnormal lainnya.
  • Malformasi Arteriovenosa Serebral (AVM) : Untuk mengevaluasi malformasi arteriovena di otak.
  • Stenosis atau oklusi pembuluh darah : Untuk menilai penyempitan atau penyumbatan arteri serebral.

3. Indikasi struktural

  • Kelainan kongenital : Untuk mengevaluasi kelainan struktural bawaan pada otak atau tengkorak.
  • Infeksi : Untuk mendeteksi infeksi seperti abses otak atau meningitis.
  • Peradangan : Untuk mengevaluasi kondisi inflamasi seperti ensefalitis.
  • Hidrocephalus : Untuk menilai adanya penumpukan cairan di dalam otak.

4. Indikasi lainnya

  • Masalah pendengaran atau penglihatan : Untuk mencari penyebab masalah pendengaran atau penglihatan yang tidak dapat dijelaskan, seperti neuritis optik atau tumor akustikus.
  • Perencanaan sebelum pembedahan : Untuk membantu perencanaan operasi otak atau evaluasi sebelum intervensi bedah.
  • Pemantauan setelah pembedahan : Untuk memantau kondisi pasien setelah operasi otak atau perawatan kondisi neurologis lainnya.
  • Penyelidikan sinus dan struktur wajah : Untuk mengevaluasi masalah pada sinus atau struktur wajah yang berdekatan dengan otak.
skrining kesehatan di malaysia

Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia yang menawarkan layanan skrining kesehatan lengkap melalui Health365.

MRI kepala dengan kontras dan MRI kepala tanpa kontras

Prosedur MRI kepala pada dasarnya dapat dilakukan dengan atau tanpa penggunaan bahan kontras. Berikut ini penjelasannya.

MRI kepala dengan kontras

MRI kepala dengan kontras melibatkan penggunaan bahan kontras, biasanya berbasis gadolinium. Zat kontras ini disuntikkan ke dalam pembuluh darah pasien sebelum atau selama prosedur pencitraan.

Bahan kontras membantu dalam membedakan antara jaringan normal dan abnormal, serta dalam mengidentifikasi pembuluh darah yang tersumbat atau mengalami perubahan patologis.

Umumnya digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi kondisi yang memerlukan visualisasi lebih rinci, seperti tumor otak, peradangan, infeksi, aneurisma, dan masalah pembuluh darah.

MRI kepala tanpa kontras

MRI kepala tanpa kontras adalah prosedur pencitraan yang dilakukan tanpa menggunakan bahan kontras. Gambar dihasilkan hanya dengan memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio.

Umumnya digunakan untuk kondisi yang dapat didiagnosis dengan visualisasi standar dari struktur otak dan kepala, seperti cedera otak, stroke, tumor, multiple sclerosis, dan penyakit neurodegeneratif.

Bagaimana prosedur MRI kepala dilakukan?

Prosedur MRI kepala biasanya memakan waktu antara 30-60 menit. Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas pemeriksaan dan apakah bahan kontras digunakan atau tidak.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan selama prosedur MRI kepala:

1. Persiapan awal

Pasien diminta mengisi formulir riwayat kesehatan untuk memastikan tidak ada kontraindikasi terhadap MRI, seperti adanya implan logam, alat pacu jantung, atau alergi terhadap bahan kontras.

Pasien mungkin diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun rumah sakit dan melepas semua perhiasan, jam tangan, atau benda logam lainnya karena logam dapat memengaruhi kualitas gambar dan keselamatan pasien.

Jika diperlukan, pasien akan berbicara dengan dokter radiologi mengenai prosedur dan apa yang bisa diharapkan.

2. Proses pemeriksaan

Pasien berbaring di meja yang dapat digerakkan dengan kepala ditempatkan di dalam alat penahan kepala untuk mengurangi gerakan selama pemeriksaan. Bantal atau bantalan tambahan mungkin digunakan untuk kenyamanan.

Sebuah perangkat yang disebut koil ditempatkan di sekitar kepala pasien. Koil ini berfungsi sebagai antena yang menerima sinyal MRI dan membantu menghasilkan gambar yang jelas.

Jika pemeriksaan membutuhkan bahan kontras, seperti gadolinium, bahan ini akan disuntikkan melalui pembuluh darah di lengan sebelum atau selama prosedur. Pasien mungkin merasakan sedikit sensasi dingin saat bahan kontras disuntikkan.

3. Selama pemeriksaan

Pasien yang sudah berbaring di meja akan bergerak masuk ke mesin MRI berbentuk tabung besar. Pasien akan berada di dalam tabung selama pemeriksaan.

Penting bagi pasien untuk tetap diam selama prosedur agar gambar yang dihasilkan jelas. Pasien mungkin diminta untuk menahan napas selama beberapa detik saat gambar diambil.

Pasien dapat berkomunikasi dengan teknisi melalui mikrofon di dalam mesin MRI jika merasa tidak nyaman atau ada masalah.

Mesin MRI menghasilkan suara yang cukup keras, seperti ketukan atau dengungan. Pasien biasanya diberikan penyumbat telinga atau headphone untuk mengurangi kebisingan.

4. Setelah pemeriksaan

Setelah semua gambar diambil, meja akan keluar dari mesin MRI dan pasien dapat turun dari meja.

Jika sempat menggunakan bahan kontras, pasien mungkin diminta untuk tetap di ruang tunggu selama beberapa waktu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.

Hasil MRI kepala

Hasil MRI kepala biasanya memerlukan waktu antara 24 jam hingga 48 jam untuk dianalisis oleh radiolog. Namun, dalam situasi darurat atau di fasilitas yang sangat sibuk, hasilnya mungkin tersedia lebih cepat atau memerlukan waktu lebih lama.

Usai menjalani pemeriksaan MRI kepala, radiolog akan memeriksa gambar MRI dan menyusun laporan yang mendetail tentang temuan. 

Laporan ini dikirimkan kepada dokter yang meminta pemeriksaan untuk kemudian dibahas bersama pasien.

Seperti apa hasil MRI kepala yang normal dan abnormal, berikut ini karakteristiknya secara umum:

1. Hasil MRI kepala dinyatakan normal

  • Struktur otak : Semua struktur otak seperti lobus frontal, parietal, temporal, dan oksipital tampak normal tanpa adanya massa atau lesi.
  • Ventrikel dan cairan serebrospinal : Ventrikel otak tampak normal, tidak membesar, dan distribusi cairan serebrospinal (CSF) normal.
  • Pembuluh darah : Tidak ada tanda-tanda penyempitan, penyumbatan, atau aneurisma pada pembuluh darah otak.
  • Jaringan otak : Tidak ada area yang menunjukkan kerusakan jaringan, perdarahan, atau pembengkakan.
  • Sinus dan struktur kepala lainnya : Sinus, mata, telinga dalam, dan tulang tengkorak tampak normal tanpa tanda-tanda infeksi, tumor, atau kelainan lainnya.

2. Hasil MRI kepala dinyatakan abnormal

  • Tumor atau massa : Adanya massa atau tumor yang bisa terlihat sebagai area dengan intensitas yang berbeda dari jaringan otak normal.
  • Stroke : Tanda-tanda stroke iskemik (kurangnya aliran darah ke bagian otak) atau stroke hemoragik (perdarahan di dalam otak).
  • Multiple sclerosis : Adanya lesi demielinasi yang tampak sebagai bintik-bintik putih di berbagai area otak.
  • Aneurisma dan Malformasi Arteriovenosa Serebral (AVM) : Pembesaran atau kelainan pada pembuluh darah yang dapat mengindikasikan aneurisma atau AVM.
  • Peradangan atau infeksi : Area yang menunjukkan tanda-tanda peradangan, abses, atau infeksi lainnya.
  • Cedera otak : Bukti cedera seperti kontusio, perdarahan subdural, atau hematoma epidural.
  • Hidrocephalus : Pembesaran ventrikel yang menunjukkan penumpukan cairan serebrospinal.

Apakah ada efek samping MRI kepala?

Pada beberapa kasus, MRI kepala dilakukan dengan penggunaan bahan kontras untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas, umumnya menggunakan gadolinium. 

Bagi sebagian pasien, terdapat risiko efek samping dari pemeriksaan MRI kepala menggunakan bahan kontras, misalnya

  • Reaksi alergi : Meskipun jarang, beberapa pasien dapat mengalami reaksi alergi terhadap bahan kontras gadolinium. Gejalanya dapat berupa gatal-gatal, ruam, mual, atau reaksi alergi yang lebih serius seperti kesulitan bernapas.
  • Gangguan ginjal : Bagi pasien yang sudah memiliki gangguan fungsi ginjal, bahan kontras gadolinium dapat menyebabkan kondisi langka yang disebut nephrogenic systemic fibrosis (NSF).
  • Efek samping ringan : Sebagian pasien mungkin berisiko mengalami sakit kepala ringan, mual, atau sensasi hangat di area penyuntikan.

Konsultasikan kebutuhanmu terkait layanan pemeriksaan MRI kepala di Health365 dan dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia melalui tombol berikut.

Dr Chua Banner Ad 970x90

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.