fbpx
Batu Ginjal Channel Diagnosis Medis Kebugaran & Pencegahan Layanan Cek Kesehatan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

Apa Itu Rontgen : Pahami Fungsi dan Hasil Foto Rontgen

apa itu rontgen - Health365
STD

Rontgen, atau lebih dikenal dengan sinar-X, adalah teknik pencitraan medis yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh.

Sinar-X adalah jenis radiasi yang dapat menembus tubuh dan menghasilkan gambar pada film atau sensor digital. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mendeteksi masalah pada tulang, organ, dan jaringan lainnya.

Apa fungsi rontgen?

Fungsi utama rontgen sebagai alat diagnostik adalah memberikan pandangan cepat dan jelas tentang kondisi internal tubuh sehingga membantu dokter dalam menentukan diagnosis yang akurat dan penentuan langkah perawatan yang tepat.

Berikut adalah beberapa jenis dan fungsi utama rontgen dalam kaitannya dengan indikasi gangguan kesehatan tertentu:

1. Rontgen tulang

  • Fraktur : Rontgen dapat dengan jelas menunjukkan patah tulang dan retakan, membantu dokter menentukan jenis dan lokasi cedera serta rencana perawatan yang tepat.
  • Dislokasi : Membantu dalam diagnosis dislokasi sendi dengan menunjukkan posisi tulang yang salah.
  • Penggantian sendi : Memastikan posisi yang benar dari implan ortopedi seperti penggantian sendi.

2. Rontgen paru-paru

  • Pneumonia : Rontgen dada dapat menunjukkan area infeksi atau peradangan di paru-paru.
  • Tuberkulosis : Memperlihatkan tanda-tanda tuberkulosis aktif atau bekas infeksi lama.
  • Kanker paru-paru : Mendeteksi adanya massa atau nodul yang dapat mengindikasikan kanker paru-paru.
  • Pneumotoraks : Mendiagnosa adanya udara di rongga pleura yang menyebabkan kolaps paru-paru.

3. Rontgen jantung

  • Pembesaran jantung : Menunjukkan ukuran dan bentuk jantung untuk mendeteksi kardiomegali (pembesaran jantung) atau gangguan lain seperti gagal jantung.
  • Kongesti paru : Menunjukkan adanya cairan di paru-paru akibat gagal jantung.
  • Kateterisasi jantung : Digunakan untuk memandu dan memantau prosedur pemasangan kateter di jantung.
  • Angiografi koroner : Digunakan untuk melihat arteri koroner di jantung.
  • Angiografi serebral : Digunakan untuk melihat pembuluh darah di otak.

4. Rontgen perut

  • Obstruksi usus : Menunjukkan adanya penyumbatan di saluran pencernaan.
  • Perforasi : Mendeteksi adanya lubang di dinding usus yang menyebabkan kebocoran udara di rongga perut.
  • Batu ginjal : Menunjukkan keberadaan batu ginjal yang bisa menyebabkan nyeri dan obstruksi saluran kemih.
  • Batu empedu : Membantu dalam diagnosis batu empedu yang bisa menyebabkan sakit perut dan masalah pencernaan.

5. Rontgen gigi

  • Karies gigi : Mengidentifikasi kerusakan gigi atau infeksi akar gigi.
  • Struktur tulang rahang : Menilai kondisi tulang rahang sebelum prosedur gigi seperti pemasangan implan.

6. Rontgen kontras

  • Rontgen Barium Swallow : Digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan atas (esofagus, lambung, dan usus kecil) dengan menggunakan barium sebagai agen kontras.
  • Rontgen Intravenous Pyelogram (IVP) : Digunakan untuk memeriksa ginjal, ureter, dan kandung kemih dengan menggunakan kontras yang disuntikkan melalui pembuluh darah.

Bagaimana cara kerja prosedur foto rontgen?

Cara kerja foto rontgen melibatkan beberapa langkah yang memanfaatkan sinar-X untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Berikut adalah penjelasan rinci tentang prosesnya:

1. Persiapan awal

Pasien mungkin diminta untuk melepas pakaian atau aksesori yang mengandung logam, seperti perhiasan atau kancing, karena benda-benda ini dapat mengganggu gambar sinar-X.

Area tubuh yang akan diperiksa ditempatkan di antara mesin sinar-X dan detektor. Pasien mungkin diminta untuk duduk, berdiri, atau berbaring tergantung pada bagian tubuh yang akan diambil gambarnya.

2. Produksi sinar-X

Mesin sinar-X berisi tabung yang menghasilkan sinar-X saat dialiri listrik. Sinar-X adalah bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X dipancarkan dari mesin dan diarahkan ke area tubuh yang akan diperiksa.

3. Penyerapan sinar-X

Sinar-X melewati tubuh dan diserap oleh jaringan dengan tingkat yang berbeda-beda. Tulang, yang lebih padat, menyerap lebih banyak sinar-X dan muncul sebagai area putih pada gambar. 

Jaringan lunak, seperti otot dan lemak, akan menyerap lebih sedikit sinar-X dan muncul dalam nuansa abu-abu.

4. Deteksi dan pembuatan gambar

Di sisi lain tubuh, detektor menangkap sinar-X yang telah melewati tubuh. Detektor ini bisa berupa film fotografi atau sensor digital.

Sinar-X yang mencapai detektor membentuk gambar berdasarkan jumlah sinar yang diserap oleh berbagai jaringan dalam tubuh. 

Gambar ini dapat langsung dilihat pada layar monitor jika menggunakan detektor digital, atau dicetak pada film fotografi.

5. Evaluasi gambar

Gambar hasil rontgen dievaluasi oleh seorang radiolog atau dokter yang terlatih untuk membaca dan menganalisis gambar sinar-X. Mereka mencari tanda-tanda abnormalitas atau penyakit pada gambar tersebut.

skrining kesehatan di malaysia

Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia yang menawarkan layanan skrining kesehatan lengkap melalui Health365.

Hasil rontgen

Umumnya, hasil rontgen dapat diproses dalam waktu 30 menit hingga beberapa jam setelah pemeriksaan. Dengan begitu, pasien biasanya dapat mengambil hasil rontgen pada hari yang sama atau paling lama di hari berikutnya.

Menginterpretasikan hasil rontgen membutuhkan pengetahuan medis yang mendalam dan biasanya dilakukan oleh ahli radiologi. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai kondisi normal dan abnormal pada hasil rontgen:

Organ yang DipindaiHasil NormalHasil Abnormal
Tulang dan sendiTulang harus tampak utuh, tanpa retakan, patahan, atau dislokasi. Ruang sendi harus tampak normal tanpa penyempitan atau perubahan bentuk.Adanya patah tulang, retakan, dislokasi, atau tanda-tanda arthritis seperti penyempitan ruang sendi dan deformitas tulang.
Paru-paruJaringan paru-paru harus tampak homogen, tanpa adanya massa, nodul, atau bayangan yang tidak biasa. Tidak ada cairan atau udara berlebih di rongga pleura.Adanya massa, nodul, bayangan yang mencurigakan, cairan di rongga pleura (efusi pleura), atau udara di rongga pleura (pneumotoraks).
JantungUkuran dan bentuk jantung harus dalam batas normal, tanpa pembesaran atau perubahan bentuk yang mencurigakan.Pembesaran jantung (kardiomegali), perubahan bentuk, atau tanda-tanda gagal jantung seperti kongesti paru.
AbdomenOrgan-organ harus tampak jelas tanpa adanya massa abnormal, gas bebas, atau pembesaran organ yang mencurigakan.Massa abnormal, gas bebas (tanda perforasi), obstruksi usus, atau pembesaran organ seperti hati atau ginjal.
Gigi dan rahangGigi harus tampak utuh tanpa karies atau infeksi akar. Struktur tulang rahang harus normal.Karies gigi, infeksi akar, abses, atau kelainan struktur tulang rahang.

Prosedur pemeriksaan selain rontgen dengan teknologi sinar-x

Selain rontgen konvensional, ada beberapa prosedur pemeriksaan lain yang menggunakan teknologi sinar-X. 

Pada dasarnya, tiap prosedur pemeriksaan dengan teknologi sinar-X mencakup berbagai teknik yang dirancang untuk memvisualisasikan struktur tubuh secara detail dan spesifik.

  • CT Scan (Computed Tomography) : Memberikan gambar yang lebih detail tentang struktur internal tubuh dibandingkan dengan rontgen biasa. CT scan dapat digunakan untuk memeriksa organ, tulang, jaringan lunak, dan pembuluh darah.
  • Fluoroskopi : Menghasilkan gambar bergerak dari bagian dalam tubuh secara real-time, sering digunakan untuk memandu prosedur medis.
  • Mammografi : Digunakan untuk memeriksa jaringan payudara, terutama untuk deteksi dini kanker payudara.
  • DEXA Scan (Dual-Energy X-ray Absorptiometry) : Mengukur kepadatan tulang dan mendiagnosis osteoporosis.
  • Angiografi : Memeriksa pembuluh darah untuk deteksi penyempitan, penyumbatan, atau aneurisma.

Hal yang perlu diwaspadai dari prosedur rontgen

Pada awalnya, dokter akan mengevaluasi apakah manfaat dari prosedur rontgen lebih besar daripada risiko potensial, dikarenakan adanya paparan radiasi.

Dokter juga bisa merekomendasikan prosedur diagnostik alternatif yang tidak menggunakan radiasi, seperti Ultrasonografi (USG) atau MRI Scan, jika memungkinkan bagi pasien tertentu.

Siapa yang disarankan menghindari pemeriksaan rontgen?

Ada beberapa kelompok usia dan kondisi yang disarankan menghindari pemeriksaan dengan rontgen atau alat medis berteknologi sinar-x, yaitu:

  • Wanita hamil : Paparan radiasi dapat berdampak negatif pada perkembangan janin, terutama pada trimester pertama kehamilan. Jika memungkinkan, alternatif seperti ultrasonografi (USG) atau MRI Scan yang tidak menggunakan radiasi ionisasi.
  • Anak-anak : Anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi karena sel-sel tubuhnya yang sedang berkembang dan memiliki potensi lebih besar untuk berkembang menjadi kanker. Jika harus, lakukan dengan dosis radiasi serendah mungkin.
  • Pasien dengan riwayat paparan radiasi tinggi : Pasien yang sudah sering terpapar radiasi melalui prosedur medis lainnya mungkin berisiko lebih tinggi terhadap efek kumulatif radiasi.
  • Pasien dengan kondisi medis tertentu : Kondisi medis tertentu mungkin memerlukan pertimbangan khusus sebelum menjalani rontgen, terutama jika ada risiko eksaserbasi kondisi.

Efek samping pemeriksaan rontgen

Meskipun rontgen adalah prosedur yang umum dan aman, paparan radiasi ionisasi membawa beberapa risiko, meskipun jarang terjadi:

  • Efek jangka pendek : Meskipun dosisnya kecil, paparan radiasi dari satu kali rontgen tetap ada. Ini biasanya tidak menimbulkan efek samping langsung, tetapi akumulasi dari banyak pemeriksaan dapat menambah risiko.
  • Risiko jangka panjang : Paparan radiasi dapat meningkatkan risiko kanker seiring waktu, meskipun risiko ini sangat kecil pada dosis rontgen medis standar. Efek radiasi juga dapat menyebabkan mutasi genetik yang dapat berdampak kepada sel-sel tubuh.
  • Reaksi terhadap zat kontras : Pada prosedur yang menggunakan zat kontras, sebagian pasien mungkin akan mengalami risiko efek samping zat kontras, mulai dari alergi ringan (ruam, gatal) hingga alergi parah (anafilaksis). Sebagian lainnya mungkin mengalami mual, muntah, atau gangguan ginjal akibat zat kontras.

Konsultasikan kebutuhanmu untuk mendapatkan skrining kesehatan di berbagai klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura dan Malaysia rekomendasi Health365 melalui tombol berikut.

PCM Health Screening

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.