Kanker payudara adalah pertumbuhan sel abnormal di jaringan payudara yang dapat menyerang jaringan sekitarnya atau menyebar ke bagian tubuh lain. Meskipun penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menglami kanker payudara.
Faktor Risiko Kanker Payudara
1. Jenis Kelamin dan Usia
- Jenis Kelamin: Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh perbedaan hormon dan struktur jaringan payudara.
- Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. Menurut data, sebagian besar kasus kanker payudara ditemukan pada wanita di atas usia 50 tahun.
2. Riwayat Keluarga dan Genetik
- Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga dekat, seperti ibu, saudara perempuan, atau anak, yang pernah menderita kanker payudara dapat meningkatkan risiko. Risiko ini lebih tinggi jika kerabat tersebut didiagnosis sebelum menopause atau memiliki kanker pada kedua payudara.
- Mutasi Genetik: Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Wanita dengan mutasi ini memiliki risiko hingga 80% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara sepanjang hidup mereka.
3. Faktor Hormonal
- Menstruasi Dini dan Menopause Terlambat: Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau menopause setelah usia 55 tahun dapat meningkatkan paparan hormon estrogen dan progesteron, yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Terapi Hormon Pasca-Menopause: Penggunaan terapi hormon kombinasi setelah menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Risiko ini meningkat dengan durasi penggunaan terapi hormon.
4. Gaya Hidup dan Lingkungan
Konsumsi Alkohol: Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Setiap minuman beralkohol per hari dapat meningkatkan risiko sekitar 7-10%.
Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama setelah menopause, dapat meningkatkan risiko karena lemak tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen. Wanita dengan obesitas memiliki risiko 20-40% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal.
Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada peningkatan risiko. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan risiko hingga 10-20%.
Paparan Radiasi: Terpapar radiasi, terutama pada dada, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Paparan ini mungkin terjadi selama perawatan medis seperti radioterapi untuk kanker lain.
5. Riwayat Pribadi
Kanker Payudara Sebelumnya: Pernah memiliki kanker payudara pada satu payudara meningkatkan risiko terjadinya kanker pada payudara lainnya. Risiko ini dapat meningkat hingga 3-4 kali lipat.
Penyakit Payudara Jinak: Beberapa kondisi payudara jinak, seperti hiperplasia atipikal, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Pencegahan dan Deteksi Dini:
Meskipun beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, seperti usia dan riwayat keluarga, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kanker payudara:
- Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dan mammografi sesuai rekomendasi dokter dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal. Deteksi dini meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.
- Gaya Hidup Sehat: Menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, membatasi konsumsi alkohol, dan menghindari merokok dapat membantu mengurangi risiko. Diet seimbang yang kaya buah, sayuran, dan biji-bijian juga dianjurkan.
- Konsultasi Medis: Jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau faktor risiko lainnya, diskusikan dengan dokter mengenai langkah pencegahan tambahan atau skrining yang lebih sering. Beberapa wanita dengan risiko tinggi mungkin mempertimbangkan terapi pencegahan atau bahkan pembedahan profilaksis
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.