Kanker prostat adalah sebuah jenis penyakit kanker yang terjadi dalam sistem reproduksi pria, yaitu khususnya pada kelenjar prostat yang berbentuk menyerupai kenari dan terletak mengelilingi uretra tepat di bawah kandung kemih. Umumnya, kanker ini berkembang secara perlahan-lahan
Kemajuan dalam metode skrining kanker telah meningkatkan peluang keberhasilan mendeteksinya sejak dini. Sebagian besar kasus kanker prostat terdeteksi sebelum menyebar ke bagian tubuh lain sehingga menjadikannya lebih mudah untuk diobati.
Pada umumnya, metode skrining untuk kanker prostat meliputi pemeriksaan kadar antigen spesifik prostat (PSA) dalam darah pria.
Antigen adalah molekul yang dapat merangsang sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi. Kadar PSA yang tinggi dapat menjadi tanda-tanda kanker prostat, meskipun ada juga kondisi prostat lain yang dapat menyebabkan peningkatan kadar PSA.
Selain itu, pemeriksaan digital rektal (DRE) juga merupakan metode skrining yang rutin dilakukan untuk pria berusia 55 tahun ke atas.
Apa penyebab terjadinya kanker prostat?
Penyebab pasti kanker prostat belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor risiko yang diketahui meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkan kondisi ini.
- Pembelahan sel yang tidak normal
Seperti kebanyakan kanker, kanker prostat terbentuk ketika sel-sel di prostat membelah lebih cepat dari biasanya. Sementara sel normal pada akhirnya mati, sel kanker tidak. Sebaliknya, mereka terus berkembang biak dan membentuk benjolan yang disebut tumor. Selama proses ini, bagian dari tumor dapat terlepas dan menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis). - Faktor usia
Kanker prostat bisa juga disebabkan oleh usia. Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus, kanker prostat bisa terjadi dan berkembang pada pria berusia di atas 50 tahun. Kerusakan DNA pada sel prostat lebih mungkin terjadi pada pria di atas usia 55 tahun. - Etnis dan ras
Kanker prostat lebih umum terjadi pada pria kulit hitam dan kurang umum pada pria Asia. Pria kulit hitam juga lebih mungkin mengembangkan bentuk kanker prostat yang lebih agresif dan lanjut. Alasan perbedaan ini belum sepenuhnya dimengerti. - Riwayat keluarga
Kanker prostat bisa terjadi karena faktor genetik. Pria yang memiliki anggota keluarga dekat, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang terdiagnosis kanker prostat memiliki risiko yang lebih tinggi. Juga, jika mereka memiliki riwayat keluarga gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko mereka untuk kanker prostat mungkin lebih tinggi. - Obesitas
Penyebab kanker prostat lainnya adalah kegemukan atau obesitas. Seseorang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko kanker prostat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan sehat, meskipun hasil penelitian masih bervariasi. Pada orang yang obesitas, kanker lebih cenderung lebih agresif dan lebih mungkin kembali setelah pengobatan awal
Apa saja gejala kanker prostat?
Gejala kanker prostat pada umumnya belum akan muncul pada tahap awal kejadian penyakit ini pada diri seseorang. Namun ketika akhirnya gejala mulai terlihat, bentukn bisa mirip dengan gejala pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
Gejala-gejala kanker prostat dapat meliputi beberapa hal berikut ini.
- Nyeri pelvis atau panggul : Rasa nyeri atau tidak nyaman di area panggul bagian bawah.
- Sakit pada area tulang : Nyeri pada bagian bawah tulang punggung, pinggul, atau paha atas.
- Sering kencing di malam hari : Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari.
- Buang air kecil tidak nyaman : Kesulitan buang air kecil, rasa sakit, perih, atau aliran urine yang lemah.
- Hematuria : Adanya darah dalam urine.
- Ereksi yang tidak normal : Disfungsi ereksi atau kesulitan mendapatkan ereksi.
- Ejakulasi yang menyakitkan : Rasa sakit muncul saat mengalami ejakulasi.
- Kehilangan nafsu makan dan berat badan : Penurunan berat badan yang tidak disengaja akibat kehilangan selera makan.
- Rasa tidak lengkap : Kesulitan memulai buang air kecil atau memiliki perasaan bahwa kandung kemih tidak sepenuhnya kosong walau buang air kecil sudah tuntas.
Pada kasus yang lebih lanjut, kanker prostat dapat menyebabkan gejala yang lebih serius. Gejala yang lebih serius ini dapat berwujud kelelahan karena anemia, sakit tulang, paralisis akibat metastasis tulang belakang, dan gagal ginjal akibat obstruksi ureter bilateral.
Dalam kasus kanker yang bermetastasis, kanker prostat dapat menyebabkan rasa sakit yang tidak tertahankan pada tulang, terutama pada tulang belakang, pelvis, pinggul, atau tulang rusuk, dan kadang-kadang dapat menyebar ke bagian proksimal femur.
Diagnosis kanker prostat
Tujuan utama dari diagnosis kanker prostat adalah untuk mengidentifikasi keberadaan kanker prostat dan membedakannya dari kondisi lain yang mungkin memiliki gejala serupa.
Diagnosis juga bertujuan untuk menentukan stadium dan agresivitas kanker, mengarahkan kepada metode pengobatan yang tepat, mengevaluasi risiko penyebaran sel kanker, dan menyusun rencana tindak lanjut pengobatan.
Tes PSA (Prostate Specific Antigen)
Diagnosis kanker prostat biasanya dimulai dengan pemeriksaan Antigen Spesifik Prostat atau Prostate Specific Antigen (PSA). Tes PSA mengukur kadar protein yang dibuat oleh kelenjar prostat dalam darah.
Kadar PSA yang tinggi dapat mengindikasikan adanya kanker, meskipun kondisi jinak seperti pembesaran prostat jinak (BPH) atau prostatitis juga dapat meningkatkan kadar PSA.
Ketika ada kecurigaan adanya kanker prostat, biasanya dilanjutkan dengan biopsi prostat yang diarahkan oleh ultrasound transrektal (TRUS).
Metode diagnostik lainnya
Selain itu, beberapa metode diagnostik lain yang lebih baru termasuk tingkat PSA total dan bebas, tes urine PCA3, skor Indeks Kesehatan Prostat (PHI), tes 4K, pengujian ekson, analisis genomik, pencitraan MRI, skor PIRADS, dan biopsi yang dipandu oleh fusi MRI-TRUS.
Jika diagnosis kanker prostat telah dikonfirmasi, dokter akan bekerja untuk menentukan sejauh mana tingkat atau stadium kanker yang telah berkembang.
Jika dicurigai kanker telah menyebar di luar prostat, beberapa tes pencitraan mungkin direkomendasikan, termasuk pemindaian tulang, ultrasound, CT scan, MRI, dan PET scan.
Informasi atau hasil dari tes ini digunakan untuk menentukan stadium kanker prostat yang ditandai dengan angka Romawi mulai dari I hingga IV.
Stadium yang terendah menunjukkan kanker terbatas pada prostat, sedangkan pada stadium IV atau lanjut, sel-sel kanker telah tumbuh di luar prostat dan mungkin telah menyebar ke area lain dari tubuh (metastasis).
Selain itu, biopsi bisa digunakan untuk mengambil sampel jaringan prostat untuk diuji di laboratorium guna menegakkan diagnosis kanker prostat atau menentukan seberapa agresif kankernya.
Tes genetik mungkin dilakukan pada jaringan yang diambil melalui biopsi untuk mengidentifikasi ciri-ciri sel kanker tertentu, seperti mutasi, yang membuatnya lebih mungkin untuk merespons jenis terapi kanker tertentu.
Skor Gleason digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk menilai seberapa abnormal sel-sel kanker, dengan sel yang lebih abnormal menghasilkan skor Gleason yang lebih tinggi.
Pengobatan kanker prostat
Pengobatan kanker prostat melibatkan berbagai opsi tergantung pada stadium dan sifat kanker. Beberapa pilihan terapi kanker utama berikut ini.
- Pembedahan (prostatektomi)
Tujuan utama pembedahan kanker adalah untuk mengangkat semua sel dan jaringan abnormal. Prostatektomi merupakan operasi besar dan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Prostatektomi sebagai operasi kanker prostat melibatkan pengangkatan seluruh kelenjar prostat dan kadang-kadang jaringan sekitarnya. - Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk mengobati kanker. Radioterapi eksternal (diberikan dari luar tubuh) biasanya digunakan untuk prostat. Terapi radiasi internal, yang dikenal sebagai brakiterapi, kadang-kadang diberikan secara mandiri sebagai pengobatan utama atau dipadukan dengan radioterapi eksternal. - Terapi hormon
Kanker prostat memerlukan hormon testosteron untuk tumbuh. Terapi hormon mengurangi jumlah testosteron dalam tubuh, baik melalui tablet atau injeksi. Terapi ini sering diberikan beberapa bulan sebelum atau setelah radioterapi. - Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh sel kanker. Pada kanker prostat tahap 4, kemoterapi dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meredakan gejala kanker. Ini mungkin menjadi pilihan ketika terapi hormonal dan kemoterapi tidak lagi efektif. - Terapi target
Terapi target menggunakan obat-obatan yang menyerang bahan kimia tertentu dalam sel kanker. Dengan memblokir bahan kimia ini, perawatan yang ditargetkan dapat menyebabkan sel kanker mati. - Ablasi laser fokal
Ablasi laser fokal menggunakan serat laser untuk memanaskan dan menghancurkan nodul kanker prostat berdasarkan pencitraan MRI dengan target yang dipandu oleh fusi MRI. Metode ini masih bersifat investigatif, tetapi menjanjikan sebagai metode pengobatan minimal invasif untuk pasien yang dipilih dengan baik dengan kanker prostat yang sangat terlokalisasi.
Pilihan pengobatan untuk kanker prostat bergantung pada berbagai faktor termasuk stadium penyakit, kesehatan umum pasien, dan respons terhadap pengobatan sebelumnya. Keputusan pengobatan harus dibuat secara individual dengan mempertimbangkan kebutuhan dan situasi unik setiap pasien demi meningkatkan peluang kesembuhan kanker prostat.
Apa saja upaya perawatan bagi pengidap kanker prostat?
Upaya perawatan kanker prostat berfokus pada peningkatan kualitas hidup pasien, mengelola gejala, dan mendukung kebutuhan fisik, emosional, dan sosial pasien. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan kanker prostat.
- Manajemen gejala dan efek samping
Mengatasi berbagai gejala dan efek samping yang berkaitan dengan kanker prostat dan pengobatannya. Ini termasuk penanganan nyeri, masalah urinasi, disfungsi seksual, kelelahan, dan efek samping dari kemoterapi atau terapi hormonal. - Dukungan nutrisi
Menyediakan panduan nutrisi untuk membantu pasien menjaga berat badan yang sehat, mengelola efek samping pengobatan, dan mendukung pemulihan. Diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh sering direkomendasikan. - Fisioterapi dan olahraga
Program latihan dan terapi fisik dapat membantu pasien menjaga kekuatan, mobilitas, dan tingkat energi. Latihan fisik juga berperan dalam mengurangi kelelahan dan meningkatkan suasana hati. - Dukungan emosional dan psikososial
Konseling atau terapi psikologis untuk membantu pasien mengatasi stres, kecemasan, dan tantangan emosional yang mungkin dialami akibat diagnosis dan pengobatan kanker. - Perawatan paliatif
Fokus pada peredaan gejala dan meningkatkan kenyamanan bagi pasien dengan kanker prostat lanjut. Ini termasuk manajemen nyeri, dukungan emosional, dan pembuatan keputusan medis. - Dukungan untuk disfungsi seksual
Terapi dan konseling untuk mengatasi masalah seksual yang sering terjadi sebagai akibat dari pengobatan kanker prostat, seperti disfungsi ereksi. - Edukasi pasien dan keluarga
Memberikan informasi yang relevan tentang kanker prostat, opsi pengobatan, dan strategi perawatan diri untuk membantu pasien dan keluarganya memahami kondisi dan pengobatannya. - Perawatan berkala
Pemeriksaan rutin dan pengawasan oleh tim perawatan kesehatan untuk memantau kemajuan pengobatan dan menyesuaikan rencana perawatan sesuai kebutuhan.
Bagaimana cara mencegah kanker prostat?
Meskipun penyebab kanker prostat belum diketahui secara pasti dan banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menurunkan risiko kanker prostat.
- Mengurangi konsumsi daging merah dan kulit ayam
Disarankan untuk membatasi asupan daging merah dan kulit ayam. Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti yang ditemukan pada ikan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu, dapat memberikan perlindungan terhadap kanker prostat dan penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tinggi asam lemak omega-6, seperti yang ditemukan di safflower, kedelai, dan minyak jagung, dapat meningkatkan risiko kanker prostat, terutama pada pria yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini. - Mengonsumsi buah dan sayuran
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi sayuran, khususnya sayuran kuning atau oranye dan sayuran cruciferous, dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah. - Mengadopsi diet sehat
Memilih diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Makanan ini mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dapat berkontribusi pada kesehatan. Memilih makanan yang kaya vitamin dan mineral alami dibandingkan dengan suplemen, karena belum ada studi yang menunjukkan bahwa suplemen berperan dalam mengurangi risiko kanker prostat. - Berolahraga secara rutin
Berolahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, membantu menjaga berat badan tetap ideal, dan meningkatkan suasana hati. Dianjurkan untuk meluangkan waktu secukupnya untuk berolahraga ringan setiap hari.
Mengadopsi gaya hidup yang sehat dengan diet seimbang dan aktivitas fisik yang cukup merupakan langkah utama dalam upaya pencegahan kanker prostat.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua faktor risiko dapat dikendalikan, dan langkah-langkah ini tidak menjamin pencegahan total terhadap kanker prostat.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.