fbpx
AD/Kanker Payudara Cek Kesehatan Wanita Diagnosis Medis Kanker Payudara Kanker Wanita Kebugaran & Pencegahan Kesehatan Wanita Kondisi Medis Layanan Cek Kesehatan Radiologi & Pencitraan Skrining

Apa Itu Mamografi dan Pahami Bagaimana Prosedurnya

Gejala Kanker Payudara
Health Screening

Mamografi adalah metode pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-X berintensitas rendah untuk menghasilkan gambar detail dari jaringan payudara. 

Fungsi utama dari pemeriksaan mamografi adalah mendeteksi perubahan atau kelainan pada payudara, khususnya dalam konteks skrining dan sekaligus mendiagnosis kanker payudara.

Melalui pemeriksaan mamografi, perubahan yang mungkin tidak terlihat atau teraba secara manual dapat diidentifikasi lebih awal, meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

Alat yang digunakan dalam mamografi

Alat yang digunakan dalam pemeriksaan mamografi adalah instrumen khusus yang telah dirancang untuk tujuan spesifik ini. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang alat-alat yang umumnya digunakan dalam prosedur mamografi:

  • Mammography Unit : Unit mamografi adalah mesin utama yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan. Ini terdiri dari meja khusus tempat pasien berbaring dan sistem penekanan yang dapat dikendalikan untuk menekan payudara selama pemindaian. Mesin ini juga dilengkapi dengan tabung sinar-X yang menghasilkan gambar radiografi payudara.
  • Compression Paddle : Paddle kompresi adalah bagian penting dari alat mamografi. Ini adalah plat datar yang terbuat dari bahan yang tidak beracun dan tahan panas. Paddle ini digunakan untuk menekan payudara secara merata sehingga menghasilkan gambar yang lebih jelas dan akurat. Teknisi mamografi akan menyesuaikan tekanan kompresi berdasarkan ukuran dan kepadatan payudara pasien.
  • Control Panel : Panel kontrol terletak di dekat mesin mamografi dan digunakan oleh teknisi untuk mengatur pengaturan mesin dan melakukan pemindaian. Ini termasuk pengaturan kecepatan pemindaian, energi sinar-X, dan tingkat kompresi.
  • Digital Imaging System : Beberapa alat mamografi modern dilengkapi dengan sistem pencitraan digital yang memungkinkan pengambilan gambar langsung ditampilkan di layar komputer. Ini memungkinkan teknisi untuk mengevaluasi gambar dengan cepat dan memberikan hasil yang lebih cepat kepada pasien.
  • Comfort Features : Beberapa unit mamografi dilengkapi dengan fitur kenyamanan tambahan seperti pemanas atau pelapis yang lembut di meja pemindaian. Ini bertujuan untuk membuat pengalaman pasien lebih nyaman selama prosedur.
  • Safety Features : Alat mamografi juga dilengkapi dengan fitur keselamatan yang penting untuk melindungi pasien dan teknisi dari paparan sinar-X yang berlebihan. Ini termasuk pelindung radiasi dan sistem pemantauan dosis radiasi.

Alat mamografi modern menggabungkan teknologi canggih dengan desain ergonomis untuk memberikan pengalaman pemeriksaan yang aman, nyaman, dan akurat bagi pasien.

Teknik pemeriksaan mamografi

Teknik skrining mamografi meliputi proses yang melibatkan langkah-langkah spesifik yang harus diikuti dengan cermat oleh teknisi atau dokter yang melakukan pemindaian. 

Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam teknik pemeriksaan mamografi, termasuk penggunaan alat-alat yang diperlukan:

1. Penyiapan pasien

Teknik ini dimulai dengan mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan. Ini termasuk memberikan informasi tentang prosedur, meminta pasien untuk melepas pakaian atas, perhiasan, atau benda logam lainnya yang dapat mengganggu gambar, dan meminta posisi yang tepat. 

Pada tahap ini, teknisi juga memastikan kenyamanan pasien dengan memanfaatkan fitur khusus yang ada pada unit mamografi.

2. Penempatan pasien

Setelah persiapan, pasien akan diminta untuk berbaring telentang di atas meja mamografi. Payudara satu per satu akan ditempatkan di antara dua plat kompresi oleh teknisi mamografi. 

Penempatan payudara harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa payudara berada dalam posisi yang optimal untuk pengambilan gambar. 

Pada tahap ini, teknisi juga menggunakan fitur kenyamanan (Comfort Features) yang tersedia pada alat mamografi.

3. Penyesuaian kompresi

Kompresi yang diterapkan pada payudara sangat penting untuk mendapatkan gambar yang jelas dan akurat. Teknisi akan menyesuaikan tingkat kompresi berdasarkan ukuran dan kepadatan payudara pasien. 

Alat yang digunakan untuk melakukan kompresi adalah paddle kompresi (Compression Paddle) yang dilengkapi dengan fitur kenyamanan untuk meminimalkan ketidaknyamanan pasien.

4. Pengaturan mesin mamografi

Sebelum pemindaian dimulai, teknisi akan mengatur parameter mesin mamografi menggunakan kontrol panel (Control Panel). Ini termasuk mengatur energi sinar-X, kecepatan pemindaian, dan pengaturan lainnya sesuai dengan kebutuhan spesifik pasien.

5. Pengambilan gambar

Setelah semua persiapan selesai, teknisi akan mulai mendapatkan gambar dengan menjalankan mesin mamografi. Sinar-X rendah akan melewati payudara dan diambil oleh detektor untuk menghasilkan gambar radiografi menggunakan sistem pencitraan digital (Digital Imaging System).

6. Evaluasi gambar

Setelah pengambilan gambar selesai, teknisi akan mengevaluasi hasilnya untuk memastikan bahwa gambar yang dihasilkan jelas dan dapat diinterpretasikan dengan benar. 

Jika diperlukan, teknisi dapat melakukan pengambilan gambar ulang untuk memastikan hasil yang lebih optimal. 

Selama seluruh proses, teknisi juga memanfaatkan fitur-fitur keamanan (Safety Features) yang ada pada unit mamografi untuk memastikan keselamatan pasien dan staf medis.

Hasil mamografi akan dievaluasi oleh dokter radiologi. Jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan, langkah-langkah tindak lanjut seperti pemindaian tambahan atau biopsi dapat direkomendasikan.

Hasil pemeriksaan mamografi

Pemahaman tentang hasil mamografi merupakan langkah penting setelah menjalani proses pemeriksaan. Hasil pemeriksaan secara umum akan menyatakan normal atau tidak normal.

Berikut adalah penjelasan untuk kedua kondisi yang mungkin terjadi setelah hasil mamografi diperoleh dari radiolog:

Hasil normal

Hasil mamografi yang normal menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda perubahan atau kelainan yang mencurigakan pada jaringan payudara. Gambar-gambar yang dihasilkan menunjukkan struktur payudara yang konsisten dan tidak ada area yang terlihat mencurigakan.

Jika hasil mamografi dinyatakan normal, biasanya tidak diperlukan tindakan lebih lanjut dalam waktu dekat. 

Namun, penting untuk tetap menjaga kebiasaan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin (SADARI) dan mengikuti jadwal pemeriksaan mamografi di rumah sakit atau klinik yang direkomendasikan oleh dokter.

Hasil tidak normal

Hasil mamografi yang tidak normal menunjukkan adanya perubahan atau kelainan pada jaringan payudara yang memerlukan penilaian lebih lanjut, misalnya:

  • Benjolan atau tumor
    Adanya benjolan atau tumor yang terlihat pada gambar mamografi dapat menjadi tanda atau risiko adanya kanker payudara. Benjolan ini bisa berupa massa padat yang teraba atau area yang tampak lebih padat dari sekitarnya.
  • Kalsifikasi
    Kalsifikasi adalah area kecil yang terlihat seperti titik putih pada gambar mamografi. Mereka bisa menandakan adanya perubahan pada jaringan payudara, termasuk karsinoma duktal in situ (DCIS). Meskipun sebagian besar kalsifikasi bersifat nonkanker, beberapa jenis kalsifikasi dapat menjadi tanda awal kanker payudara.
  • Asimetri
    Asimetri adalah perbedaan dalam densitas atau struktur antara dua bagian payudara yang seharusnya serupa. Ini dapat menunjukkan adanya perubahan yang memerlukan penilaian lebih lanjut.
  • Distorsi struktur
    Distorsi atau perubahan bentuk payudara yang terlihat pada gambar mamografi dapat menjadi tanda potensial adanya kelainan atau perubahan pada jaringan payudara, termasuk kanker.
  • Gambar yang mencurigakan
    Kadang-kadang, gambar-gambar pada mamografi menunjukkan pola atau karakteristik yang mencurigakan, meskipun tidak ada temuan yang jelas. Hal ini dapat memicu kebutuhan untuk pemeriksaan tambahan guna menyingkirkan kemungkinan adanya kanker.

Jika hasil mamografi dinyatakan tidak normal, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan sifat dan tingkat keparahan perubahan yang terdeteksi. 

Ini mungkin melibatkan pemeriksaan tambahan seperti mamografi dengan resolusi lebih tinggi, USG payudara, atau biopsi jaringan payudara untuk menentukan diagnosis yang lebih akurat.

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat merekomendasikan penanganan atau pengobatan yang sesuai tergantung pada temuan hasil pemeriksaan.

Apakah biaya mamografi ditanggung BPJS Kesehatan?

Ya, biaya mamografi untuk tujuan skrining dan diagnosis bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. BPJS telah memasukkan pemeriksaan mamografi sebagai salah satu layanan yang disediakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Namun, terdapat persyaratan dan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi oleh peserta BPJS untuk mendapatkan manfaat tersebut. Pasien BPJS Kesehatan harus melalui pemeriksaan dan mendapatkan rujukan dari dokter Faskes 1 untuk melanjutkan pemeriksaan ke Faskes yang berikutnya.

USG payudara dan mamografi

Mari kita cari tahu perbedaan antara mamografi dan USG mammae (USG payudara) serta kapan kedua metode tersebut paling cocok untuk diterapkan. Selain itu, kita juga akan mengetahui siapa yang paling cocok untuk menjalani masing-masing metode tersebut.

Apa perbedaan antara mamografi dan USG payudara?

  • Mamografi
    Merupakan pemeriksaan radiologi menggunakan sinar-X rendah untuk menghasilkan gambar payudara dalam bentuk radiografi. Mamografi biasanya lebih efektif dalam mendeteksi perubahan kecil pada jaringan payudara, terutama kalsifikasi dan massa padat.
  • USG Mammae (Ultrasonografi Payudara)
    Menggunakan gelombang suara tinggi untuk membuat gambar dari bagian dalam payudara. USG mammae lebih baik dalam membedakan antara struktur kistik dan padat serta dapat memberikan informasi tambahan tentang karakteristik lesi payudara.

Kapan mamografi dan USG Mammae dilakukan?

  • Mamografi
    Mamografi biasanya direkomendasikan sebagai pemeriksaan skrining rutin untuk skrining kanker payudara pada wanita usia di atas 40 tahun. Ini juga digunakan untuk mengonfirmasi temuan abnormal selama pemeriksaan fisik atau jika ada gejala yang mencurigakan.
  • USG Mammae
    USG payudara biasanya digunakan sebagai tindak lanjut jika ditemukan kelainan pada mamografi atau untuk mengevaluasi lesi yang lebih jelas, terutama pada wanita muda dengan jaringan payudara yang lebih padat.

Siapa yang sebaiknya menjalani mamografi dan USG Mammae?

  • Mamografi
    Wanita di atas usia 40 tahun atau yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan kanker payudara.
  • USG Mammae
    Wanita yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut setelah mamografi atau wanita muda dengan keluhan payudara yang mencurigakan.

Kedua metode ini umumnya bisa digunakan bersama-sama dalam proses deteksi dan diagnosis kanker payudara untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi payudara seseorang.

Pertanyaan umum mengenai mamografi

Terdapat beberapa pertanyaan umum terkait dengan mamografi yang biasanya diajukan orang-orang. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan.

Mamografi adalah pemeriksaan pada bagian apa?

Mamografi adalah metode skrining pada payudara yang bertujuan mendeteksi perubahan atau kelainan pada jaringan payudara yang mungkin menandakan adanya kanker payudara.

Pemeriksaan mamografi dilakukan ke dokter apa?

Pemeriksaan mamografi dilakukan oleh teknisi atau dokter radiologi yang terlatih khusus dalam melakukan dan menafsirkan hasil mamografi. 

Pada umumnya, pemeriksaan mamografi tidak dilakukan oleh dokter spesialis tertentu, tetapi oleh profesional kesehatan yang terampil dalam teknik dan interpretasi gambar radiografi payudara.

Mamografi untuk siapa dan kapan sebaiknya melakukan mamografi?

Sebagian besar organisasi kesehatan merekomendasikan bahwa wanita mulai melakukan mamografi secara rutin setelah mencapai usia 40-50 tahun. Namun, rekomendasi dapat berbeda tergantung pada faktor risiko individual dan pedoman kesehatan setempat. 

Pemeriksaan mamografi juga dapat dilakukan lebih awal jika ada riwayat keluarga kanker payudara atau faktor risiko lainnya.

Pemeriksaan mamografi untuk orang usia berapa?

Meskipun rekomendasi dapat bervariasi, umumnya pemeriksaan mamografi direkomendasikan untuk wanita di atas usia 40 tahun. Namun dalam beberapa kasus tertentu bisa dilakukan pada usia yang lebih muda jika memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau faktor risiko lainnya.

Mamografi dilakukan berapa tahun sekali?

Secara umum, skrining kanker payudara dengan mamografi dilakukan setiap dua tahun sekali untuk wanita yang berusia di atas 50 tahun. Namun, untuk wanita yang berusia di bawah 50 tahun atau memiliki risiko tinggi, pemeriksaan dapat dilakukan sekali setiap tahun.

Bisakah mamografi dilakukan pada pria?

Meskipun jarang terjadi, mamografi juga dapat dilakukan pada pria untuk mendeteksi kelainan pada jaringan payudara yang mungkin menandakan adanya kanker payudara pada pria.

Ini biasanya dilakukan jika pria memiliki gejala atau temuan fisik yang mencurigakan pada payudara mereka. Namun, karena kanker payudara pada pria jauh lebih jarang daripada pada wanita, mamografi pada pria tidak rutin dilakukan seperti pada wanita.

STD

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.