fbpx
Channel Kanker - Umum Kondisi Medis Penyakit Kanker Wawasan Kelangsungan Hidup Kanker

Cari Tahu Ciri-Ciri dan Tekstur Benjolan Kanker

benjolan kanker - health365
Dr Kenneth Lee

Benjolan kanker atau benjolan tumor ganas adalah pertumbuhan abnormal dari sel-sel yang tidak terkendali dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Benjolan ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti payudara, kulit, paru-paru, prostat, dan bagian tubuh lainnya. 

Benjolan semacam ini pada umumnya tidak menyebabkan rasa sakit pada tahap awalnya, tetapi bisa terasa keras atau memiliki tekstur yang berbeda dari jaringan di sekitarnya. Faktor risiko untuk perkembangan benjolan tumor ganas meliputi:

  • Paparan terhadap karsinogen (zat-zat yang menyebabkan kanker).
  • Gaya hidup yang tidak sehat.
  • Faktor genetik.
  • Paparan terhadap radiasi.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan gejala-gejala tertentu seperti perubahan bentuk atau ukuran pada organ yang terdampak, rasa nyeri, atau perubahan pada fungsi tubuh.

Penting untuk dipahami bahwa tidak semua benjolan bersifat kanker. Maka dari itu, setiap benjolan yang ditemukan perlu diperiksa oleh profesional medis untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. 

Pemeriksaan medis, termasuk tes pencitraan dan biopsi, umumnya diperlukan untuk menentukan apakah sebuah benjolan bersifat kanker atau tidak. Semakin cepat kanker bisa terdiagnosis, maka semakin baik peluang untuk pengobatan yang berhasil.

Ciri-ciri benjolan kanker seperti apa?

Sebagian besar benjolan semacam ini dimulai dari pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang biasanya disebabkan oleh mutasi genetik. Ciri-ciri yang biasanya ditemukan pada benjolan kanker meliputi:

  • Keras dan tidak bergerak-gerak : Teksturnya cenderung terasa keras saat disentuh dan biasanya tidak bergerak-gerak saat ditekan. Hal ini dikarenakan strukturnya melekat pada jaringan di sekitarnya.
  • Tidak terasa sakit atau nyeri : Pada awalnya mungkin tidak menyebabkan rasa sakit atau nyeri. Ini bisa menjadi perbedaan dengan benjolan yang disebabkan oleh kondisi lain yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan.
  • Ukuran yang terus bertambah : Ukurannya cenderung tumbuh dengan cepat atau bentuknya tidak berubah. Jika terdapat suatu benjolan yang ukurannya terus bertambah dari waktu ke waktu, ini bisa menjadi tanda yang perlu diperhatikan.
  • Perubahan pada penampilan atau tekstur kulit : Keberadaannya dapat menyebabkan perubahan pada kulit di sekitarnya, misalnya perubahan warna kulit, perubahan tekstur yang menjadi kasar atau berkerut, atau bahkan luka yang sulit sembuh.
  • Gangguan fungsi tubuh : Benjolan yang tumbuh di dekat organ atau struktur penting dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh tersebut. Misalnya, benjolan di dalam usus dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan.
  • Gejala sistemik : Beberapa jenis kanker dapat menyebabkan gejala sistemik, seperti kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, penurunan berat badan yang signifikan, atau demam yang tidak kunjung sembuh.
  • Perubahan pada payudara atau area genital : Pada wanita, perubahan pada payudara seperti pembengkakan, perubahan bentuk, atau keluarnya cairan dari puting susu bisa menjadi ciri-ciri benjolan payudara yang bersifat ganas. Pada pria dan wanita, benjolan di area genital juga perlu diperiksakan.

Benjolan kanker berwarna apa?

Benjolan kanker atau tumor ganas dapat memiliki berbagai warna tergantung pada jenis kankernya dan lokasi di dalam tubuh. Sebagian besar benjolan yang bersifat ganas tidak memiliki warna yang spesifik atau jelas secara visual, terutama ketika tumbuh di dalam tubuh. 

Sama halnya dengan benjolan sejenis yang tumbuh di permukaan kulit, tidak memiliki warna yang khas atau spesifik tertentu. Artinya secara kasat mata, kondisi ini mungkin tidak memiliki warna yang berbeda dari kulit atau jaringan di sekitarnya.

Namun pada beberapa kasus tertentu, benjolan semacam ini dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit di sekitarnya, misalnya menimbulkan kemerahan, kebiruan, atau kecokelatan, tergantung pada jenis kanker dan faktor-faktor individu masing-masing.

Perlu diketahui bahwa bahwa warna tidak selalu menjadi indikator utama dan tidak semua benjolan tumor ganas akan menyebabkan perubahan warna pada kulit. Perhatikan juga ciri-ciri lain yang telah dijelaskan sebelumnya, seperti tekstur, ukuran, dan gejala lain yang mungkin terkait.

Benjolan kanker itu terasa keras atau lunak?

Benjolan kanker dapat terasa keras atau lunak tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kankernya, komposisi jaringannya, dan lokasi di dalam tubuh. Pada umumnya, benjolan kanker cenderung terasa lebih keras atau padat daripada jaringan normal di sekitarnya dikarenakan:

  • Pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak terkendali – Benjolan ini terbentuk karena pertumbuhan sel-sel tumor ganas yang tidak terkendali yang mana berkembang dengan cepat dan memperluas ruang di dalam jaringan sehingga menciptakan struktur yang padat.
  • Pembentukan jaringan parut – Pertumbuhan sel kanker yang cepat dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut di sekitarnya. Jaringan parut ini dapat membentuk karakteristik yang keras.
  • Invasi ke jaringan sekitar – Sel-sel kanker dapat menyerang dan menginvasi jaringan sehat di sekitarnya sehingga menyebabkan jaringan tersebut menjadi lebih padat.
  • Deposisi kalsium – Beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker payudara, dapat menyebabkan deposisi kalsium di dalam benjolan sehingga membentuk tekstur yang lebih padat saat disentuh.

Meskipun benjolan kanker cenderung terasa keras, ada juga kasus di mana benjolan semacam ini bisa terasa lembek atau lunak, terutama jika berisi cairan atau jika berada di permukaan kulit yang lebih lunak, misalnya pada lipoma (tumor lemak).

Bagaimana jika benjolan kanker pecah?

Benjolan kanker bisa pecah, terutama jika keberadaanya di permukaan kulit atau di dekat permukaan tubuh yang rentan terhadap benturan atau tekanan. Ketika benjolan ini pecah, maka bisa menyebabkan sejumlah risiko yang serius. Berikut adalah beberapa risiko konsekuensi jika benjolan kanker pecah:

  • Perluasan penyebaran kanker : Pecahnya benjolan tumor ganas di bagian dalam tubuh dapat menyebabkan sel-sel kanker menyebar ke jaringan di sekitarnya atau bahkan ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah atau limfatik. Ini dapat memperburuk kondisi dan membuat pengobatan lebih sulit.
  • Infeksi : Benjolan yang pecah dapat meningkatkan risiko infeksi di area tersebut. Sel-sel kanker yang terkena infeksi dapat memperburuk kondisi dan memperlambat proses penyembuhan.
  • Perdarahan : Benjolan yang kanker pecah dapat menyebabkan perdarahan, terutama jika pembuluh darah di dalam benjolan ikut terganggu. Perdarahan yang berat membutuhkan penanganan medis darurat.
  • Nyeri dan ketidaknyamanan : Penderita bisa mengalami nyeri dan ketidaknyamanan yang signifikan sehingga berdampak kepada kualitas hidup dan memerlukan pengelolaan yang cermat.
  • Perubahan pada kulit : Pecahnya benjolan kanker bisa menyebabkan perubahan pada kulit di sekitarnya, seperti peradangan, pembengkakan, atau luka terbuka yang sulit sembuh.

Karena potensi konsekuensi yang serius, sangat penting untuk menghindari trauma atau cedera pada benjolan kanker. Jika terjadi benjolan pecah atau jika memiliki kekhawatiran mungkin pecah, segera hubungi profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.

Jika kamu khawatir memiliki benjolan yang mencurigakan karena bentuknya yang terus membesar disertai tekstur yang keras, kamu disarankan untuk melakukan skrining. Hubungi kami melalui tombol Whatsapp di bawah ini untuk berkonsultasi terkait produk skrining kanker yang sesuai dengan kebutuhanmu.

STD

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.