Benjolan kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal atau massa yang berkembang di dalam jaringan payudara dan memiliki sifat ganas atau kanker. Benjolan ini bisa muncul pada salah satu atau kedua payudara dan dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan tekstur.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita, meskipun jarang terjadi pada pria juga.
Untuk mendiagnosis apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau bukan, diperlukan pemeriksaan medis lanjutan, misalnya melalui skrining kanker.
Upaya diagnosis dan pengobatan kanker payudara dapat melibatkan berbagai metode terapi kanker seperti pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormonal, tergantung pada stadium dan jenis kanker payudara yang terdiagnosis.
Ciri-ciri benjolan kanker payudara
Memahami ciri-ciri benjolan kanker payudara menjadi langkah penting dalam deteksi dini dan bahkan pengobatan yang efektif. Gejala yang muncul dapat tergantung pada tingkat keparahan.
Pada tahap awal, tanda-tanda mungkin lebih mudah dikenali, sementara pada tahap lanjut, gejala bisa menjadi lebih menonjol dan berdampak serius pada kesehatan.
Dalam konteks ini, kita dapat mengelompokkan ciri-ciri benjolan kanker payudara menjadi dua kriteria, yaitu kondisi awal yang lebih mudah dikenali dan kondisi lanjut.
Ciri-ciri benjolan kanker payudara awal yang lebih mudah dikenali
Walau terbilang ciri-ciri awal, namun kondisi ini tetap perlu diperiksakan secepatnya untuk mendapatkan penanganan medis dan pencegahan kepada kondisi yang lebih serius.
- Benjolan baru yang tidak biasa : Benjolan biasanya terasa keras, tidak bergerak, dan berbeda dengan benjolan jaringan payudara normal.
- Perubahan pada bentuk atau bentuk tidak teratur : Benjolan dapat menyebabkan perubahan bentuk pada payudara atau memunculkan area yang tidak teratur.
- Tidak terasa sakit : Pada kondisi awal, umumnya tidak menimbulkan rasa sakit atau hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan saat diraba. Hal ini dapat membuatnya kurang disadari oleh penderita.
- Perubahan pada puting payudara : Perubahan seperti retraksi atau perubahan bentuk pada puting payudara juga bisa menjadi tanda awal adanya kanker payudara.
Ciri-ciri benjolan kanker payudara tahap lanjut
Kondisi lanjut dari kanker payudara umumnya muncul akibat tidak adanya penanganan yang tepat sejak munculnya gejala-gejala awal. Padahal deteksi dini dan penanganan yang cepat sangat penting dalam mengatasi kanker payudara dengan efektif.
Berikut ini ciri-ciri benjolan kanker payudara pada tahap lanjut:
- Ukuran yang bertambah besar secara signifikan : Benjolan cenderung bertambah besar dengan cepat pada kondisi lanjut karena pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak terkendali.
- Perubahan pada kulit di sekitar benjolan : Kulit di sekitar benjolan dapat mengalami perubahan seperti penebalan, kemerahan, atau bahkan terjadi luka atau borok.
- Pelekatan pada kulit : Benjolan dapat menyebabkan kulit di sekitarnya melekat pada jaringan di bawahnya sehingga terlihat tertarik atau tidak bergerak secara bebas.
- Nyeri yang persisten atau meningkat : Meskipun benjolan kanker payudara pada umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, pada kondisi lanjut, nyeri bisa muncul karena benjolan telah memengaruhi jaringan di sekitarnya atau menyebar ke area lain.
Terkait kedua kriteria tersebut, penting untuk diingat bahwa tanda-tanda ini bisa bervariasi pada tiap individu. Kecurigaan terhadap munculnya benjolan pada payudara perlu diperiksakan untuk memastikan evaluasi lebih lanjut, apakah bersifat kanker atau tidak.
Tes medis seperti mammografi, ultrasonografi, atau biopsi mungkin diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
Di mana letak benjolan kanker payudara?
Letak kemunculan benjolan kanker payudara bisa terjadi di dalam jaringan atau di luar (dekat) permukaan kulit payudara. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal berikut:
- Struktur anatomi : Struktur anatomi payudara memainkan peran penting dalam menentukan letak kemunculan benjolan kanker. Berbagai bagian payudara memiliki kepadatan jaringan yang berbeda-beda sehingga memengaruhi letak pertumbuhan kanker.
- Proses penyebaran : Proses penyebaran kanker dari area asalnya juga berdampak kepada letak kemunculan benjolan. Sel kanker yang menyebar bisa tumbuh di jaringan atau organ di sekitar payudara sehingga menyebabkan benjolan muncul di area tersebut.
Melihat dari letak kemunculannya, benjolan kanker payudara bisa terjadi di beberapa lokasi yang dinilai lebih umum dan lebih spesifik. Berikut ini penjelasannya.
Letak kemunculan umum
Walau benjolan kanker payudara bisa berkembang di mana saja pada payudara, namun yang paling umum terbentuk di bagian-bagian berikut ini.
- Di dalam jaringan payudara : Umumnya terbentuk di dalam jaringan payudara, baik dekat dengan dinding dada atau di bagian tengah payudara. Ini adalah lokasi yang dinilai paling umum.
- Dekat permukaan kulit : Sebagian benjolan dapat terasa lebih dekat dengan permukaan kulit sehingga lebih kasat mata, terutama jika kanker telah menyebar ke jaringan di sekitarnya. Meskipun benjolan ini lebih dekat dengan kulit, namun tetap berasal dari jaringan payudara yang lebih dalam.
Letak kemunculan yang lebih spesifik
Terdapat beberapa lokasi kemunculan benjolan kanker payudara yang lebih spesifik, yaitu pada bagian-bagian berikut ini.
- Dekat ketiak : Benjolan dapat terbentuk di daerah ketiak karena adanya kelenjar getah bening aksila yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan dapat menjadi tempat pertumbuhan kanker.
- Dekat puting payudara : Kanker payudara juga dapat memengaruhi jaringan di sekitar puting payudara. Benjolan yang terletak dekat dengan puting payudara mungkin dapat menimbulkan perubahan pada bentuk atau tekstur puting itu sendiri.
- Dalam saluran susu : Benjolan juga dapat terbentuk di dalam saluran susu, terutama pada kasus kanker duktal. Saluran susu merupakan saluran yang membawa ASI dari kelenjar susu ke puting payudara.
- Daerah jaringan lemak : Kanker payudara juga dapat mengenai jaringan lemak yang terdapat di dalam payudara. Pada beberapa kasus, benjolan yang bersifat kanker dapat berkembang di daerah ini.
Cara mendeteksi benjolan kanker payudara di rumah
Mendeteksi benjolan kanker payudara di rumah dapat dilakukan melalui beberapa metode pemeriksaan mandiri. Ini langkah-langkah yang dapat dijadikan pedoman:
Langkah 1 : Memerhatikan dan menyentuh payudara
- Berdiri di depan cermin dengan tangan lurus di samping tubuh. Perhatikan apakah ada perubahan pada ukuran, bentuk, atau warna kulit pada kedua payudara.
- Lalu, letakkan kedua tangan di atas kepala. Perhatikan apakah terdapat perubahan pada payudara, terutama pada bentuk atau benjolan yang tidak simetris.
- Sentuh dan rasakan payudara dengan lembut menggunakan ujung jari. Cari benjolan, perubahan tekstur, atau perubahan lain pada jaringan payudara. Mulailah dari arah luar payudara dan gerakkan jari menuju puting payudara.
Langkah 2 : Pemeriksaan lebih mendetail
- Sambil berbaring, letakkan satu lengan di belakang kepala dan gunakan tangan yang lain untuk meraba payudara secara perlahan-lahan dan berhati-hati.
- Tekan payudara dengan lembut menggunakan ujung jari. Perhatikan apakah ada benjolan atau perubahan tekstur di dalam jaringan payudara. Lakukan ini pada kedua payudara.
Langkah 3 : Periksa bagian puting payudara
- Perhatikan apakah ada perubahan pada bentuk, warna, atau tekstur puting payudara.
- Perhatikan apakah terdapat keluarnya cairan dari puting payudara, terutama jika cairan tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas menyusui atau periode menstruasi.
Lakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, beberapa hari setelah menstruasi berakhir. Catat semua perubahan yang ditemukan dan segera konsultasikan dengan dokter jika memiliki kekhawatiran atau menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Penting untuk diingat bahwa pemeriksaan payudara secara mandiri tidak menggantikan pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter atau ahli kesehatan.
Dapatkan referensi produk skrining kanker yang sesuai kebutuhanmu di Health365 melalui tombol berikut.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.