Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis endokrin (endocrinologist) jika mengalami gejala atau memiliki kondisi yang terkait dengan ketidakseimbangan hormon atau gangguan pada sistem endokrin. Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan antara lain:

a) Penambahan atau penurunan berat badan yang cepat tanpa sebab jelas: dapat menjadi indikasi gangguan tiroid atau metabolisme.
b) Kelelahan atau kelemahan: bisa disebabkan oleh masalah tiroid atau adrenal.
c) Perubahan nafsu makan atau rasa haus: rasa lapar berlebih, haus, atau sering buang air kecil bisa menjadi tanda diabetes atau ketidakseimbangan hormonal lainnya.
d) Gangguan menstruasi: siklus reproduksi dipengaruhi oleh banyak hormon.
e) Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan atau mulai pada usia muda.
f) Masalah kesehatan tulang: kepadatan tulang rendah atau riwayat patah tulang dapat menunjukkan masalah pada regulasi kalsium atau vitamin D.
g) Pembengkakan atau benjolan di leher (gondok): dapat mengarah pada masalah tiroid.

Sebagai dokter spesialis edokrin, saya tetap mengikuti perkembangan terbaru dengan menghadiri konferensi, webinar, dan kuliah. Selain itu, saya rutin membaca literatur medis terkini dan berlangganan jurnal medis.

Filosofi saya adalah memberikan perawatan yang berpusat pada pasien secara holistik, dengan empati dan perhatian penuh. Saya mempertimbangkan kebutuhan, preferensi, dan nilai-nilai setiap individu. Saya percaya bahwa pasien harus memahami kondisi dan pilihan pengobatan mereka, sehingga dapat mengambil langkah proaktif untuk mengelola kesehatannya. Saya juga menekankan pentingnya pencegahan dan promosi kesehatan, seperti deteksi dini dan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan jangka panjang.

Berikut adalah tiga mitos umum tentang kesehatan endokrin:

a) Diabetes disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan.
Fakta: Ada dua jenis utama diabetes. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan autoimun dan tidak dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin yang dipengaruhi oleh faktor seperti genetika, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan pola makan buruk—bukan hanya konsumsi gula saja.

b) Gangguan endokrin hanya memengaruhi wanita.
Fakta: Pria juga dapat mengalami gangguan endokrin, seperti diabetes, gangguan tiroid, defisiensi testosteron, dan osteoporosis. Kesehatan endokrin penting untuk semua orang, tanpa memandang gender atau usia.

c) Ketidakseimbangan hormon selalu memiliki gejala yang jelas.
Fakta: Ketidakseimbangan hormon terkadang memiliki gejala yang samar dan dapat disalahartikan sebagai tanda penuaan atau stres, sehingga sulit didiagnosis tanpa pemeriksaan yang tepat.

Saya berusaha keras untuk berkomunikasi dengan jelas dan menjelaskan kondisi pasien menggunakan gambar atau diagram, serta kata-kata yang sederhana. Saya menjelaskan hasil yang mungkin dari setiap pilihan pengobatan, termasuk manfaat, risiko, atau efek samping. Saya mendorong pasien untuk bertanya dan, jika perlu, memberikan waktu tambahan untuk mempertimbangkan pilihan mereka. Selain itu, saya menyediakan sumber daya tambahan seperti brosur edukasi atau situs web untuk membantu pasien mempelajari lebih lanjut.

a) Sistem pemantauan glukosa secara terus-menerus (CGM). Kemajuan dalam teknologi CGM meningkatkan akurasi pengukuran glukosa dan memberikan wawasan lebih baik tentang tren glukosa, membantu penyesuaian terapi.

b) Sistem pengiriman insulin otomatis. Sistem ini menggabungkan CGM dan pompa insulin untuk menyesuaikan pengiriman insulin secara real-time, menjaga kadar gula darah dalam rentang target, dan meniru fungsi pankreas yang sehat.

c) Obat baru. Agonis reseptor GLP-1 dan terapi ganda (GLP-1 dan GIP agonis) terbukti menurunkan kadar glukosa, membantu menurunkan berat badan, dan memiliki efek kardioprotektif. Inhibitor SGLT2 juga membantu menurunkan kadar glukosa, mendorong penurunan berat badan, dan mengurangi risiko penyakit jantung dan ginjal.

Menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang pada mata, saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Pemantauan gula darah secara mandiri membantu memastikan kadar gula tetap dalam batas target.

Pemeriksaan rutin dengan dokter untuk mengevaluasi HbA1c (rata-rata gula darah tiga bulan) juga penting. Selain itu, pemeriksaan tahunan meliputi foto retina untuk memantau kesehatan mata, pemeriksaan kaki, serta tes darah dan urin untuk mengevaluasi fungsi ginjal.