Dr. Lee Kuok Chung – Dokter Bedah Kolorektal

Saya memilih untuk berspesialisasi dalam bedah kolorektal karena dampaknya yang besar terhadap kualitas hidup pasien. Saya sering menyaksikan pasien datang dengan perut yang sangat kembung akibat penyumbatan usus, dan melihat rasa lega serta syukur mereka setelah operasi—ketika mereka bisa makan dan menjalani kehidupan normal lagi—sungguh memuaskan. Rasanya seperti menjadi seorang tukang pipa untuk tubuh manusia, menangani masalah penting dan mengembalikan fungsi tubuh seperti semula.

Pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bedah kolorektal jika mengalami perubahan signifikan dalam kebiasaan buang air besar, seperti pendarahan, diare berkepanjangan, atau konstipasi. Kondisi umum seperti wasir, fistula anus, abses anus, dan fisura anus juga ditangani oleh dokter bedah kolorektal.

Dokter bedah kolorektal juga terampil melakukan kolonoskopi untuk mendeteksi polip atau kanker usus besar, yang penting untuk diagnosis dan pengobatan dini.

Saya terus memperbarui pengetahuan medis dengan menghadiri konferensi regional dan internasional secara rutin, membaca penelitian terbaru di jurnal medis, serta berdiskusi dengan rekan sejawat tentang berbagai kasus. Komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan ini memungkinkan saya memberikan perawatan terbaik kepada pasien.

Filosofi saya dalam merawat pasien adalah mendengarkan mereka dengan penuh perhatian dan membimbing mereka melalui perjalanan pengobatan dengan jujur dan transparan. Saya berkomitmen untuk mencapai hasil terbaik dengan membangun kepercayaan dan memberikan perawatan penuh empati. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar praktik saya.

Salah satu kasus yang tak terlupakan melibatkan seorang wanita aktif berusia 70 tahun yang dirawat dengan obstruksi usus dan membutuhkan operasi segera. Selama operasi, kami menemukan kanker usus besar yang besar dan tidak bisa dioperasi. Kami membuat stoma untuk mengelola kondisinya dan mendiskusikan prognosisnya, sambil memastikan dia mendapatkan perawatan terbaik. Yang luar biasa, setelah menjalani kemoterapi, tumornya mengecil secara signifikan. Kami kemudian berhasil mengangkat tumor yang tersisa dan menutup stomanya. Lima tahun kemudian, dia bebas dari kanker dan kembali mengajar paruh waktu.

Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa setiap operasi kanker usus besar memerlukan stoma, tetapi saya menjelaskan bahwa hanya jenis operasi tertentu yang memerlukannya, dan sering kali hanya sementara. Mitos lainnya adalah bahwa wasir selalu kambuh dan tidak perlu diobati. Saya meyakinkan pasien bahwa operasi wasir dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan, dan dengan kebiasaan buang air yang baik, risiko kambuh sangat kecil.

Saya menjelaskan pilihan pengobatan dengan kata-kata yang sederhana, menggunakan model, foto, dan video untuk membantu pemahaman. Saya mendorong pasien untuk bertanya dan menyampaikan kekhawatiran mereka. Saya selalu menyajikan semua opsi pengobatan yang sesuai, menjelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bersama pasien, kami memutuskan langkah terbaik yang akan diambil.

Saya menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi dengan mengambil istirahat singkat selama hari kerja yang panjang dan sibuk, serta disiplin dalam berolahraga secara rutin. Tidur cukup setiap hari juga sangat penting. Keseimbangan ini membantu menjaga pikiran dan tubuh saya tetap segar sehingga dapat memberikan perawatan terbaik bagi pasien.

Bedah laparoskopi telah menjadi kemajuan besar selama dua dekade terakhir, dan kini bedah robotik semakin memperkuat bidang ini. Robot membantu dokter bedah melakukan operasi yang sangat presisi di area tubuh yang sempit atau sulit dijangkau, seperti panggul dalam untuk operasi rektum. Selain itu, teknik reseksi endoskopi lanjutan seperti endoscopic mucosal resection (EMR) dan endoscopic submucosal dissection (ESD) memungkinkan pengangkatan polip besar atau kanker usus tahap awal melalui kolonoskopi, sehingga pasien dapat menghindari operasi besar.

Untuk mengurangi risiko kanker, fokuslah pada pola makan yang sehat dan aktivitas fisik secara teratur. Perhatikan setiap perubahan pada kebiasaan buang air besar dan jangan mengabaikannya. Jangan lupa pentingnya kolonoskopi screening secara rutin—ini kunci untuk mendeteksi masalah lebih awal sehingga dapat ditangani dengan segera.