fbpx
Jenis-Jenis Kanker (A-L) Kanker Kondisi Medis Penyakit Kanker Skrining

Gejala Kanker Kepala dan Leher serta Tes Deteksi Dini

gejala kanker kepala dan leher - health365.id
PCM Health Screening

Kanker kepala dan leher merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok kanker yang berkembang di area kepala dan leher, termasuk rongga mulut, tenggorokan, kotak suara, sinus paranasal, rongga hidung, dan kelenjar liur. 

Penyakit ini umumnya bermula dari sel skuamosa yang melapisi permukaan mukosa di daerah tersebut dan dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa kepala dan leher. 

Pada kasus yang lebih jarang, kanker ini juga bisa muncul dari kelenjar liur, otot, atau saraf di area kepala dan leher.

Kemampuan untuk mendeteksinya pada tahap awal dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan secara signifikan. 

Namun, jika tidak diidentifikasi dan diobati dengan cepat, kanker ini dapat berkembang dan menyebabkan komplikasi serius, termasuk kesulitan dalam berbicara, menelan, dan bernapas, serta berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Gejala umum kanker kepala dan leher serta gejala khusus berdasarkan lokasi kanker

Kanker kepala dan leher dapat menyebabkan berbagai gejala dan kondisi ini tergantung kepada lokasi spesifik kemunculan kanker. Sementara beberapa gejala umum berlaku untuk sebagian besar jenis kanker kepala dan leher, namun ada juga gejala lainnya yang spesifik untuk lokasi tertentu.

Gejala umum kanker kepala dan leher

  • Benjolan atau pembengkakan di leher yang tidak kunjung hilang.
  • Luka di mulut atau tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
  • Sakit tenggorokan yang persisten.
  • Kesulitan dalam menelan.
  • Perubahan suara atau suara menjadi serak.
  • Kerap mengalami perdarahan dari mulut atau hidung.
  • Berat badan menurun tanpa alasan yang jelas.

Gejala khusus berdasarkan lokasi kemunculan kanker

Area kemunculan kanker kepala dan leher bisa beragam dan masing-masing bisa menunjukkan gejala khusus yang bervariasi. 

Berikut ini gejala khusus kanker kepala dan leher berdasarkan jenis serta area kemunculannya.

1. Kanker rongga mulut

Kanker ini terjadi di dalam mulut yang mana mungkin termasuk bibir, lidah, gusi, lantai mulut, langit-langit mulut, atau lapisan dalam pipi. 

Kanker rongga mulut biasanya dimulai sebagai luka atau pertumbuhan yang tidak sembuh dan bisa berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.

Berikut ini gejala-gejala khusus kepada terjadinya kanker rongga mulut.

  • Luka atau pertumbuhan yang tidak sembuh di dalam mulut, yang mungkin terasa sakit atau tidak menyakitkan.
  • Bercak putih (leukoplakia) atau merah (eritroplakia) pada gusi, lidah, atau lapisan mulut.
  • Perdarahan di mulut tanpa alasan yang jelas.
  • Nyeri atau kesulitan saat mengunyah atau menelan.
  • Pembengkakan di rahang, menyebabkan ketidaknyamanan dengan gigi palsu.

2. Kanker tenggorokan (faring)

Kanker faring berdampak kepada kondisi tenggorokan. Cakupan kanker ini bisa membentang dari belakang hidung ke atas esofagus. 

Terdapat tiga tipe kanker tenggorokan (faring) berdasarkan lokasinya, yaitu nasofaring (bagian atas faring, di belakang hidung), orofaring (bagian tengah, termasuk langit-langit lunak dan amandel), dan hipofaring (bagian bawah).

Apa saja gejala-gejala khusus terkait kanker tenggorokan (faring)?

  • Nyeri atau kesulitan menelan.
  • Perasaan ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
  • Suara serak atau perubahan suara.
  • Nyeri telinga yang berkepanjangan dan tidak kunjung hilang.
  • Benjolan atau pembengkakan di leher.
  • Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

3. Kanker kotak suara (laring)

Kanker kotak suara (laring) terletak di area leher. Di dalam kotak suara atau laring, tepatnya di pangkal tenggorokan, terdapat suatu jaringan elastis yang disebut dengan pita suara.

Kanker laring sering menyebabkan perubahan suara atau serak dan bisa berkembang ke area di sekitarnya. Selain itu, berikut ini beberapa gejala kanker kotak suara (laring) lainnya.

  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan saat menelan.
  • Batuk persisten atau perasaan iritasi di tenggorokan.
  • Pembengkakan pada area leher.
  • Penurunan berat badan tanpa alasan jelas.

4. Kanker sinus paranasal dan rongga hidung

Kanker ini berkembang pada area sinus di sekitar hidung atau di rongga hidung itu sendiri. Gejala utamanya bisa berupa masalah dengan sinus, hidung tersumbat yang tidak sembuh, dan perubahan pada indera penciuman. Gejala lainnya bisa berupa:

  • Perdarahan pada hidung.
  • Sakit kepala persisten atau rasa tekanan di wajah.
  • Pembengkakan atau perasaan tekanan di sekitar mata.
  • Perubahan kualitas penglihatan yang signifikan.
  • Nyeri atau pembengkakan pada area gusi secara umum.
  • Nyeri pada area rahang atas.

5. Kanker kelenjar air liur

Fungsi kelenjar air liur adalah menghasilkan air liur dan terletak di sekitar mulut dan tenggorokan. Kanker kelenjar air liur bisa memengaruhi salah satu dari kelenjar liur ini. 

Gejalanya bisa seperti kesulitan menggerakkan bagian wajah tertentu dan muncul rasa nyeri di area tersebut. Gejala khusus lainnya meliputi:

  • Benjolan atau pembengkakan di dekat rahang atau di bawah telinga.
  • Kelemahan atau kebas pada wajah.
  • Rasa sakit di kelenjar liur yang tidak berkurang.
  • Kesulitan membuka mulut lebar.
  • Perubahan dalam jumlah atau konsistensi produksi air liur.

Tes serta pemeriksaan untuk mendeteksi kanker kepala dan leher

Untuk mendiagnosis kanker kepala dan leher, perlu dilakukan serangkaian tes yang dimulai dengan pemeriksaan fisik dan riwayat medis, kemudian diikuti oleh tes diagnostik yang lebih spesifik. Berikut adalah detailnya.

Pemeriksaan fisik dan riwayat medis

  • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa area kepala dan leher untuk adanya tanda-tanda kanker seperti benjolan atau pembengkakan.
  • Dokter juga akan meninjau riwayat medis pasien untuk mengidentifikasi faktor risiko dan gejala yang mungkin telah dialami pasien.

Tes diagnostik

  • Biopsi
    Prosedur di mana sampel jaringan diambil dari area yang mencurigakan untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi adalah satu-satunya cara pasti untuk mendiagnosis kanker kepala dan leher.
  • Endoskopi
    Penggunaan alat tipis, fleksibel dengan kamera untuk memeriksa bagian dalam rongga mulut, tenggorokan, atau saluran hidung.
  • CT Scan
    Memberikan gambaran detail struktur internal dan dapat membantu menentukan ukuran dan lokasi tumor.
  • MRI
    Menghasilkan gambaran terperinci jaringan lunak tubuh dan berguna dalam mengevaluasi penyebaran kanker.
  • PET Scan
    PET Scan akan membantu menentukan apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Peran pemeriksaan gigi dalam mendeteksi kanker rongga mulut

  • Dokter gigi memainkan peran penting dalam mendeteksi dini kanker rongga mulut. Selama pemeriksaan rutin, dokter gigi dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal kanker rongga mulut, seperti adanya luka atau bercak luka yang tidak sembuh.
  • Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter gigi mungkin merekomendasikan biopsi atau merujuk pasien ke spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Deteksi dini kanker kepala dan leher melalui tes dan pemeriksaan ini dapat meningkatkan peluang pengobatan yang sukses dan mengurangi risiko komplikasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang yang memiliki gejala atau faktor risiko untuk kanker kepala dan leher untuk segera mendapatkan evaluasi medis.

Pentingnya skrining kanker untuk tujuan deteksi dini

Skrining untuk mendeteksi gejala kanker kepala dan leher memiliki peranan penting dalam meningkatkan peluang pengobatan yang sukses dan mengurangi risiko komplikasi. 

Kunci dari skrining kanker adalah mengidentifikasi adanya sel-sel abnormal pada tahap awal, bahkan sebelum gejala muncul.

Bagaimana skrining dan deteksi dini memengaruhi prognosis dan peluang pengobatan?

Kanker kepala dan leher yang terdeteksi pada tahap awal memiliki peluang kesembuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kanker yang terdeteksi pada tahap lanjut.

Keberhasilan deteksi dini memungkinkan penggunaan terapi kanker yang kurang invasif sehingga berpeluang menimbulkan efek samping yang lebih rendah dan dapat mempertahankan fungsional tubuh sebaik mungkin.

Deteksi kanker di tahap awal juga dapat mencegah penyebaran ke area lain dari tubuh sehingga meningkatkan peluang kesuksesan pengobatan secara signifikan.

Rekomendasi untuk skrining rutin bagi individu dengan risiko tinggi

Seseorang dengan faktor risiko tinggi mengalami kanker kepala dan leher sangat disarankan untuk menjalani skrining secara rutin, terutama bagi konsumen produk tembakau dan minuman keras secara berat, pemilik riwayat infeksi HPV, atau memiliki keluarga dengan kanker ini.

Skrining kanker dapat melibatkan pemeriksaan fisik rutin oleh dokter atau dokter gigi, yang dapat mencakup pemeriksaan visual dan fisik rongga mulut, tenggorokan, dan leher.

Tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan, mungkin direkomendasikan dalam beberapa kasus, terutama jika ada gejala atau jika pemeriksaan fisik menunjukkan adanya abnormalitas.

Pemeriksaan rutin ini penting bahkan jika seseorang tidak menunjukkan gejala sama sekali karena banyak kanker kepala dan leher tidak menimbulkan gejala sampai akhirnya berkembang ke tahap yang lebih lanjut.

Langkah-langkah selanjutnya setelah deteksi gejala

Setelah mengidentifikasi gejala yang mungkin terkait dengan kanker kepala dan leher, langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan proaktif untuk mendapatkan penilaian medis yang tepat. Berikut adalah prosedur yang disarankan untuk diterapkan.

Saran untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala muncul

Jika kamu mengalami gejala yang telah disebutkan sebelumnya, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. 

Upaya ini termasuk kaitannya dengan gejala-gejala seperti luka yang tidak sembuh di mulut, perubahan suara yang persisten, kesulitan menelan, atau benjolan di leher.

Jangan menunda kunjungan ke dokter, terutama jika gejala tersebut telah berlangsung lebih dari dua minggu. 

Keterlambatan dalam mencari bantuan medis dapat menyebabkan deteksi dan pengobatan yang terlambat, yang bisa berdampak negatif pada hasil pengobatan.

Proses yang mungkin diikuti setelah deteksi gejala

Apa yang kamu bisa lakukan secara nyata sebagai bentuk tindak lanjutnya?

  • Evaluasi awal
    Dokter umum atau dokter gigi akan melakukan pemeriksaan awal. Mereka akan menilai gejala dan mungkin melakukan pemeriksaan fisik termasuk memeriksa rongga mulut, tenggorokan, dan leher.
  • Rujukan ke spesialis
    Jika dokter menduga adanya kanker kepala dan leher, mereka akan merujuk pasien ke seorang spesialis. Spesialis ini bisa jadi adalah seorang ahli bedah kepala dan leher, onkologis, atau ahli THT.
  • Tes diagnostik lanjutan
    Spesialis kemungkinan akan merekomendasikan serangkaian tes diagnostik lanjutan, seperti biopsi, endoskopi, atau pencitraan seperti CT scan atau MRI, untuk mengonfirmasi diagnosis dan menentukan stadium kanker.
  • Rencana pengobatan
    Setelah diagnosis dikonfirmasi, dokter akan mengembangkan rencana pengobatan yang sesuai dengan jenis dan stadium kanker. Pengobatan dapat mencakup operasi kanker, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi dari beberapa di antaranya.

Penting untuk diingat bahwa deteksi gejala adalah langkah pertama, dan tindak lanjut yang cepat dengan bantuan medis profesional adalah kunci untuk prognosis yang lebih baik. 

Dengan memahami proses yang diikuti setelah deteksi gejala, kita dapat lebih siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika kita atau orang yang kita kenal menghadapi situasi semacam ini.

Dr Kenneth Lee

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.