Batu ginjal adalah salah satu kondisi umum yang mempengaruhi penduduk Indonesia.
Health365 mewawancarai salah satu urologis terbaik di Singapura, Dr Fiona Wu, untuk mempelajari lebih lanjut tentang gejala, diagnosis, dan faktor risiko batu ginjal, serta bagaimana kita dapat mengurangi risiko mengembangkan kondisi yang menyakitkan ini. Teruslah membaca untuk mengetahui wawasan yang dibagikan oleh Dr. Wu.
Apa Itu Batu Ginjal?
Batu Ginjal terbentuk di dalam ginjal ketika urin sangat jenuh dengan zat tertentu seperti kalsium, oksalat atau asam urat. Ini adalah zat umum yang kita lihat di batu ginjal.
Apakah Nyeri Tajam Di Punggung Dan Samping Perut Gejala Batu Ginjal?
Sebagian besar pasien urologi hanya mengetahui mereka memiliki batu ginjal ketika mereka merasakan nyeri, biasanya di sisi perut atau di bagian belakang. Ketika pasien mengalami nyeri seperti itu dan sangat parah, biasanya diagnosis pertama adalah batu ginjal. Namun, ada juga diagnosis lain seperti nyeri punggung parah akibat penyebab muskuloskeletal, atau untuk nyeri perut kanan atas, bisa jadi peradangan kantung empedu.
Diagnosis yang tepat untuk menentukan penyebab nyeri sangat penting sebelum dokter dapat membantu pasien.
Apa yang Harus Kamu Lakukan Jika Merasa Mungkin Menderita Batu Ginjal
Jika kamu mencurigai memiliki batu ginjal baik karena nyeri di punggung atau perut, atau jika kamu mengeluarkan sedikit darah saat buang air kecil, atau jika kamu memiliki riwayat batu ginjal, maka sebaiknya kamu mengunjungi seorang urolog atau setidaknya dokter keluarga untuk diagnosis yang tepat.
Tanpa diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk batu ginjal, kamu dapat mengembangkan komplikasi. Misalnya, ketika batu jatuh ke ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), mereka dapat menyebabkan penyumbatan. Infeksi yang parah dan nyeri juga dapat terjadi ketika urine tidak dapat mengalir melewati batu. Kamu juga dapat mengalami demam, mual, kelelahan, atau kebingungan pada orang tua.
Diagnosis Batu Ginjal
Ketika seorang urolog atau dokter mencurigai bahwa pasien memiliki batu ginjal, beberapa pemeriksaan dasar akan dilakukan. Misalnya, sampel urine akan diambil untuk diuji adanya infeksi, darah, atau kristal dalam urine. Pemeriksaan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah ginjal mengalami pembengkakan. Pembengkakan ginjal akan terjadi ketika batu jatuh dan menyebabkan penyumbatan.
Tes definitif untuk batu ginjal biasanya dilakukan dengan CT scan (lebih disukai) atau sinar-X pada bagian perut. Meskipun pasien telah mengeluarkan batu, masih mungkin terdapat sisa-sisa batu yang harus diidentifikasi sebelum pasien diperbolehkan pulang.
Bagaimana Cara Menurunkan Risiko Terkena Batu Ginjal?
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena batu ginjal.
1. Tetap Terhidrasi
Hidrasi yang cukup merupakan langkah pertama untuk mengurangi kemungkinan terkena batu ginjal. Karena cuaca yang panas, penting bagi orang-orang untuk minum lebih banyak air – idealnya 1,5 hingga 2 liter atau lebih.
2. Pantau Konsumsi Protein dan Oksalat
Langkah berikutnya adalah menghindari asupan protein dan oksalat yang berlebihan karena dapat mempermudah pembentukan batu ginjal. Pasien sebaiknya menghindari konsumsi daging merah dan organ hewan yang tinggi kandungan oksalatnya.
3. Kurangi Asupan Garam
Asupan garam yang tinggi juga dapat mempermudah pembentukan batu ginjal. Pasien seringkali tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya mengonsumsi banyak garam karena diet lokal kita yang tinggi kandungan garamnya. Kita harus berhati-hati dan mengurangi asupan garam kita.
4. Kurangi Konsumsi Kacang
Makanan favorit lainnya di antara pasien lokal adalah kacang-kacangan dan jenis kacang lainnya. Karena kandungan kalsium, protein, dan oksalat dapat cukup tinggi dalam kacang-kacangan, kita harus berhati-hati dan membatasi konsumsi makanan ini.
5. Anjuran Bagi Penderita Asam Urat
Batu ginjal asam urat adalah jenis batu ginjal yang cukup umum di Singapura. Pembentukan batu ginjal asam urat biasanya terkait dengan pola makan. Pasien dengan asam urat sebaiknya menjaga kontrol yang baik terhadap tingkat asam urat mereka dengan mengikuti diet yang direkomendasikan untuk pengendalian asam urat. “Diet asam urat” sangat mirip dengan diet batu ginjal, dan dapat membantu mengurangi risiko terkena batu ginjal juga.
Tentang Dr. Fiona Wu
Dr. Fiona Wu adalah seorang urologis terkemuka di Singapura. Beliau adalah Konsultan Urologi dan Direktur Medis di Aare Urocare (di Gleneagles Hospital).
Sebelum memulai praktik pribadi, Dr. Wu melayani di sektor publik selama lebih dari 15 tahun. Pengalamannya dalam pelayanan publik meliputi menjadi Konsultan di Departemen Urologi di National University Hospital (NUH), Alexandra Hospital, dan Ng Teng Fong General Hospital.
Dr. Wu adalah anggota Dokter Rekanan kami.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.