fbpx
Kanker Kolorektal Kanker Lambung & Usus Kanker Secara Umum Kondisi Medis

Menelaah Pengobatan dan Perawatan Kanker Kolorektal

pengobatan kanker kolorektal
Dr Kenneth Lee

Dalam konteks medis, ada perbedaan mendasar antara pengobatan dan perawatan untuk kanker kolorektal yang mana keduanya saling mendukung dalam upaya penyembuhan kanker.

Pengobatan kanker kolorektal merujuk kepada upaya penanganan yang melibatkan intervensi medis secara langsung dalam mengatasi sel-sel kanker. Tujuan utamanya adalah mematikan sel-sel kanker atau menghambat perkembangannya.

Perawatan kanker kolorektal, di sisi lain, cenderung berfokus pada manajemen gejala dan pemulihan pasien, misalnya mengikuti pedoman deteksi dini kanker dan berkonsultasi secara teratur dengan dokter setelah menyelesaikan pengobatan kanker kolorektal.

Apa saja poin-poin yang perlu diperhatikan terkait upaya pengobatan dan perawatan kanker kolorektal?

Pengobatan kanker kolorektal

Pengobatan atau terapi kanker kolorektal membutuhkan strategi yang komprehensif dan umumnya melibatkan kombinasi berbagai metode. Pemahaman tentang berbagai aspek pengobatan kanker kolorektal ini menjadi kunci untuk mengelola dan mengatasi kondisi kanker secara efektif. 

Berikut adalah beberapa poin penting dalam konteks pengobatan atau terapi kanker kolorektal.

1. Jenis-jenis pengobatan kanker kolorektal

Pengobatan kanker kolorektal melibatkan berbagai pendekatan, antara lain:

Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan kimia untuk membunuh sel-sel kanker. Dalam kanker kolorektal, kemoterapi sering digunakan sebelum atau setelah operasi untuk mengurangi ukuran tumor atau membunuh sel-sel kanker yang tersisa.

Beberapa contoh obat kemoterapi untuk kanker kolorektal meliputi:

  • 5-Fluorouracil (5-FU)
  • Capecitabine (Xeloda)
  • Irinotecan (Camptosar)
  • Oxaliplatin (Eloxatin)

Radioterapi

Radioterapi menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Radioterapi biasa digunakan pada kanker kolorektal untuk mengurangi ukuran tumor sebelum operasi atau untuk mengobati kanker yang telah menyebar. 

Terapi target

Terapi target adalah jenis pengobatan yang menargetkan protein atau proses spesifik yang membantu sel kanker tumbuh dan bertahan. Contoh terapi target untuk kanker kolorektal adalah pemberian obat-obatan yang menargetkan jalur pertumbuhan sel atau pembuluh darah yang memberi makan sel-sel tumor.

Contoh obat terapi target untuk kanker kolorektal adalah:

  • Bevacizumab (Avastin), yang menargetkan pembuluh darah yang memberi makan tumor.
  • Cetuximab (Erbitux) dan Panitumumab (Vectibix), yang menargetkan protein EGFR yang membantu pertumbuhan sel kanker.

Imunoterapi

Imunoterapi bekerja dengan cara mengaktifkan atau meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap sel kanker. Dalam kanker kolorektal, imunoterapi bisa efektif, terutama pada jenis kanker yang memiliki mutasi genetik tertentu yang membuatnya lebih terlihat oleh sistem kekebalan.

Beberapa contoh obat imunoterapi yang mungkin digunakan dalam kasus kanker kolorektal dengan karakteristik genetik tertentu, seperti MSI-H atau dMMR:

  • Pembrolizumab (Keytruda)
  • Nivolumab (Opdivo)

Terapi hormon

Dalam kasus tertentu, terapi dengan obat-obatan hormon mungkin digunakan, meskipun ini kurang umum untuk kanker kolorektal dibandingkan dengan jenis kanker lain seperti kanker payudara atau prostat.

Pengobatan simptomatik

Obat-obatan simptomatik digunakan untuk mengelola gejala dan efek samping dari kanker dan pengobatannya, seperti antiemetik untuk mual, analgesik untuk nyeri, dan laksatif untuk konstipasi.

2. Operasi atau pembedahan untuk mengobati kanker kolorektal

Operasi atau pembedahan kanker sering digunakan dalam pengobatan kanker kolorektal, terutama pada tahap awal. Upaya ini mungkin melibatkan pengangkatan polip selama kolonoskopi atau reseksi kolon, di mana bagian kolon atau usus yang terdampak akan diangkat.

3. Memanfaatkan peran terapi adjuvant

Terapi adjuvant merupakan bagian penting dari pengobatan kanker kolorektal. Ini diberikan setelah operasi pembedahan untuk mengangkat tumor. Tujuan utama terapi adjuvant adalah untuk menurunkan risiko kanker kembali atau kambuh. 

Setelah operasi, mungkin masih ada sel-sel kanker yang tersisa, yang terlalu kecil untuk dideteksi dengan metode pencitraan. Terapi adjuvant, yang dapat meliputi kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi keduanya, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker ini. 

Dengan mengeliminasi sel-sel kanker residual, terapi adjuvant membantu meningkatkan peluang penyembuhan jangka panjang dan mengurangi kemungkinan kanker menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).

4. Penggunaan terapi lokal

Terapi lokal, sesuai namanya, ditujukan untuk menargetkan tumor secara langsung pada suatu area yang terbatas tanpa memengaruhi bagian tubuh lain. 

Metode ini sangat efektif untuk kanker kolorektal tahap awal, di mana tumor belum menyebar ke jaringan di sekitarnya atau ke bagian lain pada tubuh pasien. 

Terapi lokal bisa berupa operasi untuk mengangkat tumor atau polip dari kolon atau rektum, atau radioterapi yang ditargetkan hanya pada area yang terdampak. 

Keuntungan utama dari terapi lokal adalah kemampuannya untuk mengatasi tumor secara langsung dengan efek samping seminimal mungkin pada area tubuh lain, memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan meminimalkan risiko komplikasi yang terkait dengan pengobatan yang lebih sistemik (kemoterapi).

Perawatan kanker kolorektal

Perawatan kanker kolorektal merupakan aspek penting dalam manajemen kesehatan pasien. Tujuan utama dari upaya perawatan kanker kolorektal adalah untuk mencapai dan mempertahankan pemulihan jangka panjang pasien setelah menjalani pengobatan kanker kolorektal.

Berikut adalah beberapa aspek krusial dalam perawatan kanker kolorektal yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

1. Pemantauan pasca-pengobatan

Tahap ini melibatkan kunjungan rutin ke dokter untuk memantau kemungkinan kambuhnya kanker atau indikasi penyebarannya ke bagian lain dari tubuh. 

Kunjungan ini umumnya meliputi serangkaian tes, seperti pemeriksaan darah, pencitraan, dan kolonoskopi, untuk mendeteksi tanda-tanda awal kekambuhan atau risiko metastasis. 

Upaya pemantauan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah sedini mungkin, yang mana bisa sangat meningkatkan peluang pengobatan yang sukses dan pemulihan jangka panjang.

2. Pendekatan multidisipliner

Pendekatan multidisipliner merujuk kepada pendapat bahwa perawatan kanker kolorektal tidak hanya terbatas pada aspek medis, tetapi juga melibatkan dukungan emosional dan psikologis. 

Tenaga profesional kesehatan seperti perawat, ahli gizi, dan pakar terapi dapat memberikan dukungan penting dalam pemulihan pasien, termasuk pengelolaan efek samping pengobatan, konseling nutrisi, dan dukungan emosional.

3. Pedoman pendeteksian dini kanker

Mengikuti pedoman pendeteksian dini kanker adalah vital untuk pasien yang telah menjalani pengobatan kanker kolorektal. Ini dikarenakan pasien kanker kolorektal mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk jenis kanker tertentu, terutama jika ada faktor genetik atau lingkungan yang berkontribusi.

Contoh jenis kanker lain yang menyarankan pasiennya untuk mengikuti pedoman pendeteksian dini kanker adalah kanker payudara, serviks, paru, dan prostat.

4. Menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan manajemen risiko

Mempertahankan atau mengadopsi gaya hidup sehat sangat penting dalam mengurangi risiko kambuhnya kanker, misalnya menjaga pola makan sehat yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan serat, menjaga berat badan yang sehat, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. 

Gaya hidup sehat ini tidak hanya membantu dalam pemulihan pasca pengobatan, tetapi juga berkontribusi pada peluang kesembuhan kanker dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Menggabungkan semua aspek ini dalam perawatan kanker kolorektal tidak hanya membantu dalam pemulihan fisik pasien, tetapi juga mendukung kesejahteraan emosional dan mental yang mana sangat penting dalam meningkatkan peluang kesuksesan pemulihan jangka panjang.

PCM Health Screening

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.