fbpx
Channel Diagnosis Medis Kebugaran & Pencegahan Layanan Cek Kesehatan Penyakit Kardiovaskular Radiologi & Pencitraan Skrining

Pengertian Rontgen Dada (Thorax) serta Prosedurnya

rontgen dada atau thorax - Health365
Dr Chua Ad banner 970x250

Rontgen dada, atau sering disebut rontgen thorax, adalah prosedur pencitraan medis menggunakan sinar-X untuk melihat bagian dalam dada, termasuk jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah, dan tulang belakang.

Rontgen dada untuk apa?

Rontgen dada adalah alat diagnostik serbaguna yang dapat membantu dokter dalam memberikan penilaian dan pengelolaan berbagai kondisi medis. Berikut ini beberapa fungsi utama dari rontgen dada atau rontgen thorax:

1. Mendiagnosis penyakit paru-paru

Membantu mengidentifikasi berbagai infeksi dan kondisi paru-paru seperti pneumonia, tuberkulosis, kanker paru-paru, serta penyakit paru-paru obstruktif kronis (COPD).

  • Pneumonia : Rontgen dada dapat mendeteksi area paru-paru yang terinfeksi.
  • Tuberkulosis (TB) : Memungkinkan identifikasi nodul atau lesi khas TB.
  • Kanker paru-paru : Dapat menunjukkan massa atau tumor yang mencurigakan di paru-paru.
  • PPOK dan emfisema : Menunjukkan perubahan struktural pada paru-paru akibat penyakit paru-paru obstruktif kronis.

2. Menilai kondisi jantung

Berguna untuk melihat tanda-tanda pembesaran jantung atau kondisi jantung lainnya, serta menilai dampak penyakit jantung koroner.

  • Pembesaran jantung (kardiomegali) : Dapat mengindikasikan gagal jantung atau kondisi jantung lainnya.
  • Penyakit jantung koroner : Tidak langsung, tapi dapat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung akibat penyakit arteri koroner.

3. Mendeteksi cedera tulang dada dan tulang belakang

Digunakan untuk mendeteksi patah tulang dan kelainan bentuk pada tulang rusuk, tulang selangka, atau tulang belakang.

  • Patah tulang : Identifikasi fraktur pada tulang rusuk, tulang selangka, atau tulang belakang.
  • Kelainan bentuk tulang : Deteksi kelainan seperti skoliosis atau kifosis.

4. Mengevaluasi pembuluh darah besar

Membantu mengidentifikasi kondisi seperti aneurisma aorta atau penyakit arteri besar di dada.

  • Aneurisma aorta : Menunjukkan pelebaran abnormal pada aorta torakalis.
  • Penyakit arteri : Menilai kondisi pembuluh darah besar di dada.

5. Memeriksa cairan di paru-paru atau rongga dada

Memungkinkan deteksi cairan berlebih di ruang antara paru-paru dan dinding dada (efusi pleura) atau dalam paru-paru (edema paru).

  • Efusi pleura : Deteksi cairan berlebih di ruang antara paru-paru dan dinding dada.
  • Edema paru : Akumulasi cairan dalam paru-paru yang dapat mengindikasikan gagal jantung atau kondisi medis lainnya.

6. Memantau perkembangan penyakit atau pengobatan

Memantau respons terhadap pengobatan atau kondisi setelah operasi demi memastikan bahwa pengobatan berjalan efektif.

  • Follow-up infeksi atau penyakit paru-paru : Menilai respons terhadap pengobatan tertentu, seperti antibiotik atau kemoterapi.
  • Evaluasi setelah operasi : Memastikan tidak ada komplikasi setelah operasi pada organ dalam dada.

7. Menentukan letak dan posisi alat medis

Memastikan penempatan yang tepat dari alat medis seperti kateter, tabung, atau alat pacu jantung dalam tubuh.

  • Kateter atau tabung : Verifikasi penempatan kateter vena sentral atau selang makanan.
  • Alat pacu jantung (pacemaker) : Menilai posisi dan fungsi perangkat pacu jantung yang ditanamkan.

Kapan disarankan melakukan rontgen dada atau thorax?

Rontgen dada atau thorax disarankan dilakukan dalam beberapa situasi medis tertentu untuk membantu diagnosis dan pemantauan kondisi kesehatan. 

Namun, keputusan untuk melakukan rontgen dada harus didasarkan pada evaluasi klinis oleh dokter dengan mempertimbangkan gejala pasien, riwayat kesehatan, dan kebutuhan diagnostik yang spesifik.

Berikut adalah beberapa kondisi dan situasi umum bagi seseorang untuk disarankan menjalani rontgen dada:

KondisiPenjelasan Gejala
Gejala pernapasanBatuk kronis : Batuk yang berlangsung lebih dari beberapa minggu dan memburuk.

Sesak napas : Kesulitan bernapas yang tidak dapat dijelaskan.

Nyeri dada : Nyeri yang terkait dengan masalah paru-paru atau jantung.
Infeksi paru-paruPneumonia : Demam, batuk, dan kesulitan bernapas yang dapat mengindikasikan infeksi paru-paru.

Tuberkulosis (TB) : Batuk berkepanjangan, demam di malam hari, dan penurunan berat badan yang mencurigakan.
Penyakit jantungGagal jantung : Gejala seperti pembengkakan kaki, kelelahan, dan kesulitan bernapas.

Perikarditis : Nyeri dada yang terkait dengan peradangan lapisan di sekitar jantung.
Cedera dadaTrauma : Cedera akibat kecelakaan, jatuh, atau benturan keras yang mungkin menyebabkan patah tulang atau kerusakan organ dalam.
Kondisi paru-paru kronisPenyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) : Sesak napas, batuk kronis, dan produksi dahak yang berlebihan.

Asma : Eksaserbasi gejala asma yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan standar.
Evaluasi dan pemantauan pengobatanKemoterapi atau radioterapi : Memantau respons terhadap pengobatan kanker paru-paru atau organ dada lainnya.

Pengobatan infeksi : Menilai efektivitas pengobatan untuk infeksi paru-paru seperti pneumonia atau TB.
Sebelum prosedur medis atau operasiSebelum operasi : Evaluasi kondisi paru-paru dan jantung sebelum operasi besar.

Penempatan alat medis : Verifikasi posisi alat medis seperti kateter, tabung nasogastrik, atau alat pacu jantung.
Kondisi medis lainnyaKanker paru-paru : Skrining pada individu berisiko tinggi, seperti perokok berat.

Penyakit autoimun : Seperti lupus atau rheumatoid arthritis yang dapat berdampak kepada paru-paru.

Pemeriksaan dengan rontgen dada atau thorax juga disarankan bagi seseorang dengan riwayat merokok berat dan seorang pekerja di lingkungan dengan paparan bahan kimia atau partikel berbahaya.

Pasien dengan penyakit paru-paru kronis atau kondisi jantung tertentu juga mungkin memerlukan rontgen dada berkala untuk memantau perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan.

skrining kesehatan di malaysia

Dapatkan rekomendasi klinik dan rumah sakit terkemuka di Malaysia yang menawarkan layanan skrining kesehatan lengkap melalui Health365.

Bagaimana cara rontgen dada atau thorax dilakukan?

Rontgen dada adalah prosedur yang efisien dan efektif untuk mendapatkan gambaran internal dada dan membantu diagnosis berbagai kondisi medis.

Proses rontgen dada atau thorax biasanya memakan waktu sekitar 10-15 menit saja.

Ini termasuk waktu untuk persiapan, penyesuaian posisi, pengambilan gambar, dan verifikasi gambar oleh teknisi. Pengambilan gambar itu sendiri hanya memakan waktu beberapa detik.

Alat khusus untuk rontgen dada atau thorax disebut mesin sinar-X atau unit rontgen. Komponen utama dari alat ini meliputi:

  • Generator sinar-X : Menghasilkan sinar-X yang digunakan untuk pencitraan.
  • Tabung sinar-X : Tempat di mana sinar-X diproduksi.
  • Panel detektor atau film : Menangkap sinar-X yang menembus tubuh dan menghasilkan gambar.
  • Kolimator : Mengatur ukuran dan bentuk berkas sinar-X untuk memfokuskan area tertentu.
  • Konsol kontrol : Di mana teknisi mengatur parameter seperti dosis radiasi dan durasi pemaparan.

Berikut ini adalah cara rontgen dada atau thorax dilakukan:

1. Persiapan pasien

Pasien akan diminta melepas pakaian bagian atas dan perhiasan yang mungkin dapat mengganggu kualitas gambar rontgen. Pakaian khusus rumah sakit akan diberikan.

Selanjutnya, pasien diminta untuk berdiri atau duduk di depan alat rontgen, atau bisa juga , atau berbaring di meja, tergantung pada kondisi fisik dan instruksi dari teknisi.

2. Posisi pasien

Untuk pandangan depan-belakang (posteroanterior atau PA), pasien diminta berdiri menghadap alat rontgen dengan dada menyentuh panel detektor.

Untuk pandangan samping (lateral), pasien akan diminta berdiri dengan sisi dada menghadap alat rontgen.

Pasien diminta mengambil napas dalam-dalam dan menahannya saat gambar diambil untuk memastikan gambar yang jelas.

3. Pengambilan gambar

Teknisi rontgen akan mengatur mesin dan panel detektor sesuai dengan area dada yang akan difoto.

Mesin rontgen kemudian akan menghasilkan sinar-X yang menembus tubuh pasien dan ditangkap oleh panel detektor atau film di belakang pasien.

4. Penyelesaian prosedur

Teknisi akan memastikan bahwa gambar atau foto rontgen terlihat cukup jelas dan informatif. Pasien dapat berpakaian kembali dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, kecuali ada instruksi khusus dari dokter.

Hasil rontgen dada atau thorax

Interpretasi hasil rontgen thorax harus dilakukan oleh profesional medis yang berpengalaman untuk memastikan diagnosis yang akurat dan pengelolaan yang tepat.

Jika dokter mendapati hasil rontgen thorax ternyata tidak normal, maka diperlukan suatu evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang tepat untuk pasien.

Berikut ini beberapa perbandingan karakteristik hasil rontgen thorax normal dan tidak normal secara umum.

Hasil rontgen thorax normal

Organ yang DiperiksaHasil Rontgen Thorax Normal
Paru-paruParu-paru terlihat jernih tanpa adanya bayangan atau nodul.

Ukuran dan bentuk paru-paru normal, tidak ada tanda infiltrasi atau konsolidasi.
JantungUkuran dan bentuk jantung normal serta tidak ada gejala pembesaran jantung (kardiomegali).
TulangTulang rusuk dan tulang belakang tidak menunjukkan tanda-tanda patah atau kelainan bentuk. 

Struktur tulang tampak utuh dan simetris.
DiafragmaPosisi dan bentuk diafragma normal, tidak ada elevasi abnormal. 

Sudut kostofrenikus (tempat pertemuan tulang rusuk dengan diafragma) jelas dan tajam.
Rongga PleuraTidak ada cairan atau udara yang abnormal di ruang pleura. 

Dinding dada dan pleura tidak menunjukkan tanda-tanda penebalan atau perubahan patologis.

Hasil rontgen thorax tidak normal

Organ yang DiperiksaHasil Rontgen Thorax Tidak Normal
Paru-paruDitemukan tanda-tanda infeksi seperti pneumonia yang terlihat sebagai daerah putih pada gambar.

Terdapat indikasi kemungkinan tumor atau kanker paru-paru.

Ditemukan jaringan parut yang menunjukkan penyakit paru-paru kronis seperti fibrosis paru.
JantungDitemukan pembesaran jantung yang dapat mengindikasikan gagal jantung atau kondisi kardiomegali.

Adanya cairan di sekitar jantung yang dapat dilihat sebagai bayangan abnormal (efusi perikardium).
TulangDitemukan fraktur atau patah tulang berupa garis patah atau retakan pada tulang rusuk atau tulang belakang.

Terlihat adanya kelainan bentuk tulang sebagai tanda-tanda skoliosis atau kifosis.
DiafragmaElevasi abnormal : Dapat menunjukkan kondisi seperti hernia diafragma atau penumpukan cairan di bawah diafragma.

Sudut kostofrenikus yang tumpul dapat menjadi indikasi efusi pleura atau cairan di ruang pleura.
Rongga PleuraTerlihat adanya penumpukan cairan di ruang pleura, terlihat sebagai area putih yang abnormal (efusi pleura).

Adanya udara di ruang pleura yang menyebabkan paru-paru kolaps, terlihat sebagai area hitam tanpa pola paru-paru (pneumotoraks).

Apakah berbeda prosedur rontgen dada pria dengan rontgen dada wanita?

Secara keseluruhan, meskipun prosedur rontgen dada pada pria dan wanita sangat mirip, namun perhatian khusus pada jaringan payudara dan kemungkinan kehamilan membuat prosedur untuk wanita memerlukan beberapa penyesuaian.

Persiapan pakaian

  • Pria : Biasanya diminta melepas pakaian bagian atas dan menggunakan pakaian khusus rumah sakit.
  • Wanita : Selain melepas pakaian bagian atas, wanita juga diminta melepas bra atau pakaian dalam yang mungkin mengandung logam karena dapat mengganggu gambar rontgen.

Penempatan dan posisi

  • Pria : Lebih sederhana karena tidak ada jaringan payudara yang bisa mengganggu gambar.
  • Wanita : Jaringan payudara bisa membuat gambar rontgen lebih kompleks. Oleh karena itu, teknisi rontgen mungkin akan meminta pasien wanita untuk menyesuaikan posisi agar jaringan payudara tidak menghalangi pandangan ke paru-paru dan jantung.

Upaya perlindungan terhadap radiasi khusus wanita

Jika pasien wanita dalam usia subur, terutama jika ada kemungkinan hamil, pasien mungkin bisa diberikan pelindung tambahan demi melindungi organ reproduksi dari paparan radiasi.

Kehamilan

Jika pasien wanita sedang hamil, teknisi wajib diberitahu mengenai hal tersebut sebelum memulai prosedur rontgen.

Langkah-langkah tambahan akan diambil untuk meminimalkan paparan radiasi pada janin, seperti menggunakan pelindung timbal pada perut.

Teknik pengambilan gambar

Prosedur standar seperti mengambil napas dalam-dalam dan menahannya saat gambar diambil sama untuk kedua jenis kelamin. Namun, pada wanita, pengaturan alat mungkin sedikit disesuaikan untuk memastikan jaringan payudara tidak menutupi bagian penting dari gambar.

Konsultasikan kebutuhanmu untuk menjalani skrining kesehatan di klinik dan rumah sakit terkemuka di Singapura dan Malaysia bersama Health365 melalui tombol berikut.

Dr Chua Banner Ad 970x90

Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.