Tanda-tanda penderita kanker berada di hari-hari terakhirnya atau dikatakan akan meninggal, tidak selalu berkorelasi secara langsung dengan stadium kanker.
Penentuan apakah penderita kanker berada dalam kondisi kritis atau akan meninggal lebih bergantung kepada seberapa parah dampak kanker terhadap organ-organ vital dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, baik pada kanker stadium awal, menengah, maupun akhir.
Terlepas dari itu, membahas tentang masa-masa akhir penderita kanker nyatanya bisa menjadi topik yang berat bagi semua pihak, terutama bagi keluarga.
Namun dengan memahami perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikiran pasien kanker, keluarga dapat lebih bersiap menghadapinya secara mental dan emosional.
Faktor pemicu penurunan kesehatan dan tanda-tanda akhir penderita kanker
Kanker adalah penyakit kritis yang membutuhkan penanganan medis sedini mungkin dan dijalani secara berkelanjutan.
Perlu dipahami bahwa penyakit kanker tidak bisa sembuh dengan sendirinya sehingga dibutuhkan terapi pengobatan untuk menangani atau mengendalikannya.
Respons yang positif dari terapi pengobatan berpeluang memberikan pasien suatu periode remisi di mana gejala-gejala kanker mereda disertai kondisi kesehatan yang membaik.
Sebaliknya, kegagalan terapi kanker atau perkembangan penyakit yang resisten terhadap pengobatan dapat memicu peningkatan gejala kanker hingga akhirnya menyebabkan penderita meninggal.
Namun, perlu dipahami bahwa seiring waktu penderita kanker pun dihadapkan dengan adanya risiko penurunan kualitas kesehatan sebagai dampak dari penyakit kanker dan bahkan dari terapi kanker itu sendiri.
Faktor risiko yang memicu penurunan kesehatan penderita kanker
Secara umum, kualitas kesehatan penderita kanker cenderung menurun seiring waktu yang diakibatkan oleh berbagai faktor risiko, antara lain:
- Ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan kelemahan fisik dan penurunan daya tahan tubuh.
- Kerusakan akibat dampak perkembangan dan penyebaran sel kanker pada organ dan jaringan tubuh penderita.
- Menurunnya imunitas tubuh sehingga memicu serangan penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan pernapasan.
- Komplikasi medis seperti infeksi, tromboemboli (pembekuan darah abnormal), atau anemia.
- Tekanan akibat efek pemberitaan diagnosis dari dokter dan proses terapi yang berat.
- Efek samping dari terapi kanker.
Ketika seseorang sedang menghadapi fase akhir penyakit kanker, perubahan kualitas kesehatan menjadi semakin mencolok. Memahami tanda-tanda kritis tersebut menjadi penting bagi keluarga dan tenaga medis yang merawat pasien.
Perubahan yang menjadi indikasi penderita kanker mendekati kematian
Mari kita telusuri lebih dalam tentang bagaimana korelasi dampak dari faktor risiko di atas dengan kegagalan terapi pengobatan, sebagai tanda-tanda akhir pada diri penderita kanker sebelum meninggal.
1. Perubahan fisik dan mengalami ketidaknyaman berat
Perubahan fisik pada penderita kanker umumnya menjadi tanda-tanda bahwa tubuh pasien sedang berjuang melawan penyakit yang mengancam nyawa. Apa saja perubahan fisik yang umumnya dialami?
- Penurunan berat badan secara signifikan tanpa sebab yang jelas
Meskipun bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti hilangnya nafsu makan atau efek samping dari pengobatan, penurunan berat badan yang tidak diharapkan menunjukkan bahwa tubuh sedang mengalami ketidakseimbangan metabolisme karena adanya pertarungan dengan kanker. - Kondisi fisik tubuh yang melemah secara signifikan
Penderita kanker juga cenderung mengalami kelemahan fisik yang nyata akibat kerusakan sel-sel tubuh akibat perjalanan penyakit, efek samping dari terapi, atau penurunan energi karena sistem kekebalan tubuh yang melemah. - Nyeri yang tidak tertahankan atau terkendali
Rasa sakit atau nyeri yang tidak tertahankan atau tidak sanggup dikendalikan lagi meskipun sudah diberikan pengobatan dapat menjadi indikasi bahwa kanker sudah mencapai tahap yang parah. - Perubahan warna kulit atau sianosis
Perubahan warna kulit, terutama menjadi pucat atau kebiruan, serta munculnya sianosis pada bibir atau ujung jari, dapat menjadi tanda bahwa sirkulasi darah telah terganggu. - Penurunan kesadaran
Penderita kanker yang semakin mendekati akhir hidup mungkin mengalami penurunan kesadaran, seperti kebingungan atau bahkan koma. - Perubahan pada sistem pencernaan
Perubahan ini termasuk gejala mual secara persisten, muntah, diare berat, atau sembelit yang parah. - Perubahan detak jantung
Perubahan pada detak jantung atau aritmia, misalnya detak jantung yang tidak teratur atau lambat, juga bisa menjadi tanda-tanda bahwa kondisi penderita kanker memburuk. - Perubahan suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh, seperti hipotermia (penurunan suhu tubuh yang signifikan) atau demam tinggi yang persisten, dapat menjadi indikator bahwa tubuh sedang berjuang melawan kondisi kritis. - Tidak sanggup menjalani aktivitas di keseharian lagi
Kesulitan atau ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berbicara, makan, minum, atau bergerak, juga bisa menjadi tanda-tanda bahwa keselamatan penderita kanker sudah terancam.
Penderita kanker mungkin merasa lelah atau lemas bahkan setelah beristirahat cukup sehingga mengganggu kemampuan mereka untuk menjalani aktivitas secara normal.
Ditambah dengan adanya penurunan berat badan dan perubahan terkait lainnya, bisa menjadi tanda-tanda bahwa penderita kanker sedang mendekati fase akhir penyakit dan akan meninggal.
2. Perubahan psikologis
Perubahan psikologis menjadi hal yang sering muncul pada fase akhir penyakit kanker di samping dari adanya perubahan secara fisik. Umumnya, perubahan psikologis yang dialami penderita kanker saat mendekati kematian meliputi:
- Depresi yang mendalam
Depresi dapat menyebabkan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, serta perubahan dalam pola tidur dan makan. - Kecemasan akan keselamatan nyawanya
Kecemasan, di sisi lain, seringkali berkaitan dengan perasaan cemas atau ketakutan akan masa depan, baik terkait kondisi kesehatan penderita maupun kekhawatiran atas masa depan keluarga. - Stress tingkat tinggi
Tekanan dan stress tingkat tinggi juga bisa muncul, terutama karena ketidakpastian dan perubahan yang dialami oleh penderita dan keluarganya dalam menghadapi situasi yang mengancam nyawa ini. - Perubahan pola makan dan tidur
Hilangnya nafsu makan atau minum, kesulitan menelan, dan gangguan tidur umumnya menjadi tanda-tanda kondisi penderita kanker menjelang momen terakhir.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan mental dan emosional yang memadai kepada penderita kanker dan keluarganya, termasuk dengan melibatkan layanan konseling atau dukungan psikologis untuk meringankan mereka dalam mengatasi tantangan ini.
Tanda-tanda penderita kanker akan meninggal dari sisi gangguan fungsi organ
Pada fase akhir penyakit kanker, perubahan kondisi medis pada diri penderita menjadi lebih mencolok sebagai tanda-tanda menuju akhir hidup.
Dalam konteks ini, beberapa aspek kesehatan yang perlu diperhatikan bisa melibatkan dua hal utama, yaitu penurunan fungsi organ dan gangguan fungsi pernapasan.
1. Penurunan fungsi organ
Pada tahap akhir kanker, penderita umumnya mengalami penurunan fungsi organ vital yang berkaitan dengan jantung, hati, dan ginjal.
- Penurunan fungsi jantung
Gejala yang dapat muncul akibat penurunan fungsi jantung termasuk detak jantung tidak teratur (aritmia), kelelahan yang berlebihan, dan pembengkakan di kaki. - Penurunan fungsi hati
Kondisi seperti kuning pada kulit dan mata (jaundice), nyeri abdomen yang berkepanjangan, dan perubahan pada pola makan dan berat badan dapat mengindikasikan penurunan fungsi hati. - Penurunan fungsi ginjal
Penderita kanker yang mengalami gangguan fungsi ginjal dapat menunjukkan gejala seperti pembengkakan pada tubuh (edema), peningkatan kadar urea dan kreatinin dalam darah, serta masalah dalam mengatur volume dan komposisi urin.
2. Gangguan fungsi pernapasan
Gangguan fungsi pernapasan umumnya menjadi tanda-tanda akhir saat penderita kanker sudah mendekati kematian yang mana biasanya terjadi karena penyebaran sel-sel kanker ke organ-organ terkait pernapasan.
- Sesak napas
Penderita kanker yang mendekati akhir hidup sering mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas yang berat. Hal ini dapat disebabkan oleh penyebaran kanker ke paru-paru atau akumulasi cairan di sekitar paru-paru (pleural effusion). - Batuk darah
Munculnya darah dalam dahak saat batuk dapat menjadi tanda gangguan serius pada sistem pernapasan, terutama jika terjadi pada penderita kanker stadium akhir.
Tanda-tanda perubahan fisik ini menunjukkan bahwa organ-organ penting tubuh sedang berjuang untuk menjaga keseimbangan.
Pada tahap ini, perawatan paliatif dan perhatian medis intensif sangat mungkin diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi penderita kanker di masa-masa akhir kehidupannya.
Perawatan paliatif untuk meringankan gejala kanker tahap akhir
Perawatan paliatif adalah jenis perawatan medis yang bertujuan untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker di tahap akhir atau kritis.
Fokus utama dari perawatan paliatif adalah pada upaya pengurangan rasa sakit, peningkatan kenyamanan, dan perhatian terhadap kebutuhan emosional, spiritual, dan psikologis pasien dan keluarganya.
Kenapa perawatan paliatif diperlukan penderita kanker sebelum meninggal?
Perawatan paliatif sangat penting bagi penderita kanker dengan tanda-tanda atau gejala akhir karena dapat membantu mengurangi penderitaan yang dialami sebelum meninggal akibat komplikasi dan bagi keluarganya yang sedang tertimpa kesedihan.
Dalam situasi di mana penyembuhan tidak lagi menjadi tujuan utama dikarenakan tidak adanya respons positif dari terapi kanker, perawatan paliatif dapat memberikan dukungan yang sangat diperlukan, baik secara fisik maupun emosional.
Dengan demikian, pasien kanker bisa menjalani fase akhir hidupnya dengan nyaman tanpa kesakitan yang berlebihan dan tetap bermartabat.
Apa saja bentuk perawatan paliatif yang direkomendasikan?
Perawatan paliatif yang umumnya direkomendasikan oleh dokter spesialis kanker atau dokter perawatan paliatif untuk penderita kanker di tahap akhir mencakup berbagai aspek untuk memastikan kenyamanan dan kualitas hidup yang optimal.
Beberapa bentuk perawatan paliatif yang umumnya direkomendasikan melibatkan berbagai bidang dan tujuan, antara lain:
1. Manajemen nyeri
- Penggunaan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi ketidaknyamanan dan kesakitan.
- Teknik nonmedis seperti pijat, akupunktur, atau terapi panas untuk membantu mengelola rasa sakit.
2. Perawatan luka
- Perawatan luka akibat kanker atau penyakit komplikasi untuk meminimalkan risiko infeksi dan meningkatkan kenyamanan pasien.
- Penggunaan perban dan obat-obatan topikal untuk mempercepat penyembuhan luka luar.
3. Dukungan nutrisi dan hidrasi
- Pemantauan dan penanganan nutrisi untuk memastikan pasien mendapatkan asupan yang cukup.
- Terapi hidrasi yang tepat, terutama jika pasien mengalami kesulitan menelan atau mengalami dehidrasi.
4. Dukungan psikologis dan emosional
- Konseling atau dukungan psikologis untuk membantu pasien dan keluarganya menghadapi aspek emosional.
- Terapi bicara atau dukungan kelompok untuk membantu dalam mengatasi depresi, kecemasan, atau stress.
5. Perawatan spiritual
- Dukungan spiritual sesuai dengan agama atau kepercayaan pasien.
- Bimbingan dari pemuka agama dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual.
6. Tim medis perawatan paliatif
- Kolaborasi dengan tim perawatan paliatif, termasuk dokter spesialis paliatif, perawat spesialis, dan ahli medis lainnya.
- Pemantauan secara terus-menerus dan penyesuaian perawatan berdasarkan kebutuhan dan perkembangan kondisi pasien.
Setiap bentuk perawatan paliatif akan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pasien kanker dengan tujuan utama memberikan kenyamanan, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan dukungan holistik bagi pasien sebelum meninggal.
Upaya pemeriksaan rutin dan deteksi kanker sejak dini
Pemeriksaan rutin dan deteksi dini merupakan langkah penting dalam menghadapi risiko penyakit kanker.
Pemeriksaan yang bisa dilakukan secara berkala, seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), mamografi, tes pap smear, kolonoskopi, dan tes darah tertentu dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal ketika masih mungkin untuk diobati dengan lebih efektif.
Mendorong kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin dan mengadopsi kebiasaan untuk menjalani pemeriksaan secara teratur melalui upaya skrining kanker sangatlah penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker.
Hubungi kami untuk mendapatkan rekomendasi skrining kanker sesuai kebutuhanmu di Health365.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional, dan tidak boleh diandalkan untuk saran medis tertentu.