Waspada Demensia! Gejala Awal yang Sering Terabaikan oleh 99% Orang

Apa Itu Demensia?
Demensia adalah sindrom yang memengaruhi fungsi otak, ditandai dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, pengambilan keputusan, dan aktivitas sehari-hari secara bertahap. Ini bukan satu penyakit tunggal, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan oleh berbagai gangguan pada otak. Seiring bertambahnya populasi lanjut usia secara global, penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada individu, keluarga, dan masyarakat luas.
Menurut Alzheimer’s Disease Foundation Malaysia (ADFM), sekitar 204.000 hingga 264.000 orang lansia di Malaysia (sekitar 8,5% hingga 11% dari populasi) menderita Alzheimer pada tahun 2020. Namun, kesadaran masyarakat terhadap demensia masih rendah. Oleh karena itu, meningkatkan pemahaman mengenai penyakit ini serta deteksi dini sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan ini.
Demensia vs. Alzheimer: Jangan Salah Kaprah!
Istilah “demensia” dan “Alzheimer” sering digunakan secara bergantian, tetapi keduanya memiliki perbedaan:
- Demensia: Merupakan istilah umum untuk sekelompok gejala yang memengaruhi daya ingat, pemikiran, dan kemampuan sosial. Ini bukan satu penyakit spesifik, melainkan akibat dari berbagai kondisi yang memengaruhi otak.
- Alzheimer: Jenis yang paling umum, mencakup 60%-80% dari seluruh kasus demensia. Penyakit ini bersifat degeneratif dan ditandai dengan hilangnya ingatan serta penurunan fungsi kognitif secara progresif.
Penyebab
- Demensia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti demensia vaskular (akibat stroke), demensia dengan badan Lewy (penumpukan protein abnormal di otak), atau demensia frontotemporal (kerusakan pada lobus frontal dan temporal otak).
- Alzheimer dikaitkan dengan penumpukan protein beta-amiloid dan tau di otak yang menyebabkan kerusakan serta kematian sel saraf.
Gejala
- Demensia memiliki gejala yang bervariasi tergantung pada jenisnya, seperti gangguan berjalan pada demensia vaskular atau halusinasi pada demensia dengan badan Lewy.
- Alzheimer berkembang dalam tiga tahap:
- Tahap awal: Gangguan ingatan jangka pendek, kesulitan berbahasa.
- Tahap menengah: Kebingungan, disorientasi, perubahan perilaku.
- Tahap lanjut: Kehilangan ingatan yang parah, ketidakmampuan hidup mandiri.
Apakah Bisa Disembuhkan?
Saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini sepenuhnya. Namun, deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat memperlambat perkembangannya serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Pengobatan umumnya mencakup terapi obat dan intervensi non-medis seperti terapi kognitif dan dukungan psikososial.
Jenis-Jenis Demensia yang Umum Ditemukan
- Alzheimer’s Disease: Jenis paling umum, dengan gejala awal berupa kehilangan ingatan jangka pendek, kesulitan berbicara, dan gangguan orientasi.
- Demensia Vaskular: Disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak, sering kali terjadi secara tiba-tiba setelah stroke, ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi dan perencanaan.
- Demensia dengan Badan Lewy: Ditandai dengan fluktuasi kemampuan kognitif, halusinasi visual, serta gangguan gerak dan tidur.
- Demensia Frontotemporal: Lebih sering menyerang usia muda (40-60 tahun) dengan gejala utama berupa perubahan perilaku, gangguan bicara, dan kesulitan mengendalikan emosi.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
- Gangguan Ingatan: Sulit mengingat kejadian baru, sering mengulang pertanyaan, atau merasa asing dengan orang dan tempat yang dikenal.
- Kesulitan Berbicara: Sulit menemukan kata yang tepat atau memahami percakapan.
- Disorientasi: Bingung tentang waktu dan tempat, bahkan tersesat di lingkungan yang familiar.
- Penurunan Kemampuan Mengambil Keputusan: Kesulitan mengelola keuangan atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
- Perubahan Perilaku dan Emosi: Mudah marah, cemas, depresi, atau menarik diri dari interaksi sosial.
Apa Penyebab Demensia?
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penyakit ini antara lain:
- Penyakit Otak: Seperti Alzheimer dan Parkinson.
- Gangguan Pembuluh Darah: Seperti stroke atau arteriosklerosis.
- Faktor Genetik: Beberapa jenis demensia memiliki hubungan dengan riwayat keluarga.
- Gaya Hidup: Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes meningkatkan risiko.
- Usia: Faktor risiko utama, dengan prevalensi yang meningkat setelah usia 65 tahun.
Mengapa Gejala Awal Sering Diabaikan?
Gejala demensia berkembang secara perlahan dan sering dianggap sebagai bagian normal dari penuaan. Banyak orang juga mengabaikannya dengan alasan kelelahan atau stres. Padahal, semakin cepat gejala dikenali dan ditangani, semakin besar peluang untuk memperlambat perkembangannya serta mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik.
Bagaimana Cara Mencegah Demensia?
Meski tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini, beberapa kebiasaan sehat dapat membantu menurunkan risikonya:
- Aktifkan Otak: Membaca, belajar keterampilan baru, atau bermain teka-teki dapat merangsang fungsi otak.
- Rutin Berolahraga: Aktivitas aerobik seperti jalan cepat selama 150 menit per minggu dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
- Pola Makan Sehat: Diet Mediterania, yang kaya akan ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun, serta buah dan sayur segar, bermanfaat bagi kesehatan otak.
- Kontrol Penyakit Kronis: Menjaga tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol dapat mengurangi risiko gangguan pembuluh darah otak.
- Jaga Interaksi Sosial: Berkomunikasi dengan keluarga dan teman dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi rasa kesepian.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Gejala?
Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda awal, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
- Tes Kognitif: Untuk menilai daya ingat, perhatian, dan kemampuan berpikir.
- Pemeriksaan Otak (CT/MRI): Untuk mendeteksi adanya gangguan pada otak.
- Tes Darah: Untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab lain dari gejala yang muncul.
Ingat! Deteksi Dini Sangat Penting
Mengenali gejala demensia sejak dini dapat memberikan waktu lebih banyak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, baik untuk pasien maupun keluarga. Jika Anda melihat tanda-tanda yang mencurigakan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Peduli terhadap kondisi ini berarti menjaga kesehatan dan kesejahteraan orang-orang terkasih!
Hubungi Kami
Health365 bekerja sama dengan berbagai institusi medis terpercaya di Malaysia. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini atau mencari rekomendasi dokter spesialis, jangan ragu untuk menghubungi kami.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dapat menggantikan saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Untuk membandingkan dan memilih paket pemeriksaan kesehatan dari penyedia layanan medis di Malaysia, Singapura, dan lainnya, kunjungi shop.health365.sg.